Chereads / LOL perceptions / Chapter 15 - Kenapa belum menikah?

Chapter 15 - Kenapa belum menikah?

Pada suatu day, 4 orang yang kita cintai sedang menemani ibu mereka menuju acara pernikahan dari anak teman lamanya. Disaat si ibu melihat 2 pengantin yang masih berumur 20 tahun itu, dia merasa iri dibuatnya.

Ibu :

"Tuh lihat, umur semuda itu saja sudah menikah, kira-kira kenapa kamu belum dapat jodoh seperti dia ya?, hmmmm" *sambil menggerutu.

Abdullah :

"Ahahaha, ya mungkin saja bukan waktunya bu, tapi tenang saja bu, karena jodoh itu sudah diatur tuhan" *sambil tersenyum.

Ibu :

"Ya kalau memang kamu diatur untuk dapat jodoh sih, tapi ibu akan tetap berdoa yang terbaik untuk kamu kok, jadi kamu sekali-kali coba cari cewek ya, karena percuma berdoa kalau tidak usaha, ahahaha" *sambil menyiku anaknya.

Abdullah :

"Ahahaha, walau tidak mau, tapi aku amin saja deh dengan doanya" *sambil tersenyum kecil.

[POSITIVE]

------------------

Ibu :

"Tuh lihat, umur semuda itu saja sudah menikah, kira-kira kenapa kamu belum dapat jodoh seperti dia ya?, hmmmm" *sambil menggerutu.

Mendengar keluhan dari sang ibu, Lucien yang merasa tersinggung langsung saja menyapa seorang gadis yang kebetulan melewatinya.

Lucien :

"Hei cewek, mau kawin denganku?".

Gadis :

"Haa?, apa-apaan sih?!!, dasar gak waras!!" *sambil memasang wajah jijik.

Setelah menghina seperti itu, si gadis korban ke gaje-an Lucien itu segera pergi meninggalkannya.

Lucien :

"Itu sebabnya, puas?" *sambil memasang wajah massa bodoh.

Ibu :

"Haa?, oh maaf, mas bicara dengan saya?, maaf ya karena saya belum pernah melihat mas sebelumnya disini?, apa mas ada perlu dengan saya?" *sambil tersenyum tanpa dosa.

Lucien :

"Ya, ibu saya punya penyakit amnesia akut yang gak ketolong, apa ada cara mudah untuk mengurusnya selain dilempar ke sungai?" *sambil memasang wajah geram.

Ibu :

"Aahh, aku turut berduka soal ibumu, semoga ibumu lekas sehat ya, tapi maaf, saya bukan dokter, jadi saya tidak tahu harus berkata apa. Saya permisi dulu ya " *sambil berpamitan dengan gaya yang sopan.

Dan akhirnya, sang ibu yang terkena amnesia akut itupun pergi meninggalkan anaknya sendirian.

[NEGATIVE]

--------------------

Ibu :

"Tuh lihat, umur semuda itu saja sudah menikah, kira-kira kenapa kamu belum dapat jodoh seperti dia ya?, hmmmm" *sambil menggerutu.

Budi :

"Jangan ngelantur bu, memangnya menikah muda itu hidupnya sudah terjamin mudah apa?. Usia ideal menikah itu sekitar 22-24 tahun, tapi mereka menikah diumur 20 tahunan, apa ibu gak mikir ada hal yang aneh dari hal itu ha?" * sambil memakan makanan yang sudah dia ambil.

Ibu :

"Eh, ja..jangan bilang kalau mereka sudah...".

Budi :

"Terserah ibu mau berpikiran apa tapi aku gak mau ikut-ikutan suudzon. Lagipula soal menikah muda itu juga bukan hal baik menurut pribadiku bu, karena pekerjaan yang penghasilan lumayan saat ini rata-rata butuh ijazah S1, coba bayangkan saja kondisi keluarga mereka kalau beberapa bulan lagi si perempuan itu hamil dan si suaminya itu masih belum dapat pekerjaan yang mapan karena masih lulusan SMA?, apa mereka tidak malu kalau harus masih numpang dirumah orang tua mereka?, kalau si istri dan anaknya sih tak masalah, tapi pria punya harga diri tinggi bu, jangan remehkan harga diri dari tulang punggung keluarga" *sambil melotot kearah ibunya.

Ibu :

"A...ahahah, be..benar juga ya, pasti berat buat mereka nanti kalau sudah punya anak, hem-hem, i...ibu setuju denganmu" *sambil mengangguk-angguk kepalanya.

Budi :

"(Tapi beda ceritanya kalau ini pernikahan politik, kalau si cowok ternyata lulusan SMK dan punya koneksi pekerjaan, para mertua sudah menyiapkan pekerjaan dan fasilitas, atau karena 2 pasangan itu tidak mau janji yang tidak pasti sehingga menikah dini terlebih dahulu dan berumah tangga nantinya jika waktunya sudah tepat sih. Tapi tidak mungkin cerita drama begitu ada di dunia nyatakan?)" *sambil terus melanjutkan makan malamnya.

[REALISTIS]

--------------------

Ibu :

"Tuh lihat, umur semuda itu saja sudah menikah, kira-kira kenapa kamu belum dapat jodoh seperti dia ya?, hmmmm" *sambil menggerutu.

Izami :

"Gampang sih, karena sampai saat ini gak ada cowok yang sesuai seleraku".

Ibu :

"Ayolah, massa dari semua wanita yang telah kau temui saat ini, tidak ada yang...".

...

...

?

Ibu :

"Eh, tunggu dulu, kau tadi bilang ap...".

Izami :

"Ulala, disitu ada tipe yang sesuai seleraku rupanya, HEI COWOK, BOLEH MINTA NOMER...".

!!!

Ibu :

"Iya ibu paham kalau kau tidak mau bicara soal masalah kawin ini!!, tapi gak perlu sampai kelewatan kaya begini Izami!, memangnya apa susahnya sih bilang kalau "aku tidak mau bahas hal ini" saja?, dasar anak haram!!" *sambil menjewer telinga Izami.

Izami :

"Hei semuanya!!, apa kalian baru dengar barusan?, ibuku baru saja mengaku kalau dia lonte lho, ahahaha" *sambil tertawa psikopat.

Besoknya, ada seorang ibu yang merubah KK nya di DISPENDUK, yang dimana nama anaknya telah hilang dari KK itu.

[NGAWUR/GAK JELAS]