Chereads / I'LL Teach You Marianne / Chapter 35 - Dilema

Chapter 35 - Dilema

Sebuah mobil Rolls-Royce Phantom Drophead yang mempunyai harga sekitar 500 ribu pounsterling terlihat memasuki sebuah rumah yang ada di komplek perumahan The Boltons London, perumahan The Boltons merupakan perumahan paling mahal peringkat kedua setelah komplek perumahan Kengsinton yang terdapat kengsinton Palace yang dulu sempat dihuni Lady Diana yang kini dihuni oleh Pangeran William bersama Kate middlenton bersama anak-anak mereka. Walau menempati peringkat kedua setelah komplek Kengsinton harga rumah di The Boltons rata-rata memiliki harga 13,3 juta pounsterling atau sekitar Rp 187 milliar.

Mobil mewah itu akhirnya berhenti disebuah rumah yang terlihat sangat kokoh dengan pagar tinggi yang mengelilingi halaman luasnya, saat mobil Rolls-Royce itu baru berhenti beberpaa detik sebuah pagar tinggi yang ada dihadapan mobil itu langsung terbuka dengan perlahan. Setelah pagar terbuka sempurna sang pengendara mobil mewah itu kembali menginjak gas dan memacu mobilnya masuk kedalam rumah mewahnya sampai akhirnya mobil itu berhenti di pintu utama.

"Selamat datang tuan Sean," sapa salah seorang pelayan wanita yang berpakaian serba hitam menyambut sang tuan yang baru masuk ke dalam rumah.

"Stopp!!!jangan panggil aku Sean lagi, panggil aku Aaron. Aku tak suka dengan panggilan nama Sean," ucap Aaron dengan suara meninggi, ia benci sekali mendengar nama tengahnya itu. Pasalnya nama Sean adalah nama yang populer dikalangan para wanita yang mengejar-ngejarnya.

"B-baik tuan...kami mengerti, mohon maaf tuan," jawab beberapa pelayan lainnya secara bersamaan.

Tanpa bicara lagi Aaron melangkahkan kakinya menuju lantai dua dimana kamarnya berada, hari ini ia kesal sekali karena dipaksa Amanda menemaninya pergi berbelanja di mall sampai akhirnya mereka pergi ke London Eye. Aaron yang tak suka datang ketempat wisata seperti itu akhirnya harus menuruti kemauan Amanda yang terus merenggek padanya, kalau bukan karena mengingat hubungan baiknya dengan tuan Jordan ayah dari Amanda tentu saja Aaron malas. Namun karena hubungan pertemanan itulah akhirnya membuat Aaron tak bisa menolak permintaan Amanda yang sangat manja itu.

"Kenapa aku merasa familiar sekali dengan gadis yang menaiki mobil sedan tadi itu," ucap Aaron lirih sambil merebahkan tubuhnya di ranjang besarnya.

"Rambutnya, postur tubuhnya kenapa aku merasa pernah melihatnya...tapi dimana?"

"Fuckkk...sepertinya kau terlalu sering memikirkan gadis itu jadi aku selalu teringat padanya dan menyamakan tiap gadis yang aku lihat adalah dia,"

Aaron bicara sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya yang putih bersih, mencari Anne selama hampir lebih dari dua bulan membuatnya frustasi. Ditinggal begitu saja oleh Anne membuatnya kesal, ia yang tak pernah kekurangan wanita dalam hidupnya merasa sangat terhina saat ditinggal pergi begitu saja oleh seorang gadis sederhana yang sudah berhasil menarik perhatiannya saat pertama kali melihatnya di jalan ketika Daniel membuang sampah sembarangan di jalanan kota New Castle Upon Tyne.

Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Aaron, ia penasaran dengan alasan Anne pergi tanpa berpamitan itu. Lalu ia juga penasaran dengan alasan Anne menjual semua propertinya dalam satu malam, pertanyaan-pertanyaan itulah yang mengusik dirinya selama dua bulan terakhir ini dan itu membuatnya sering marah-marah tanpa sebab secara tiba-tiba di kantor ataupun di rumah megahnya.

"Apa kau pergi karena menikah Anne?"

"Kenapa kau harus memberikan aku sedalam ini, kenapa juga aku tak bisa melupakanmu,"

"Sihir apa yang sudah kau gunakan Anne, kenapa aku sampai seperti ini,"

Suara Aaron akhirnya terdengar sangat lirih saat ia memejamkan kedua matanya dengan sempurna, seperti malam-malam sebelumnya Aaron selalu tertidur tanpa berganti pakaian jika memikirkan Anne. Ia benar-benar sudah seperti orang yang patah hati, padahal ia tak punya hubungan apapun dengan Anne tapi entah mengapa ia menjadi sekacau ini.

Sementara itu di apartemennya Anne nampak baru selesai mengerjakan tugasnya kembali pasca tugas pertama yang ia buat dihancurkan anak buah Edward, Anne mengerjakan tugas sampai tak mandi dan makan malam sampai akhirnya cacing-cacing dalam perutnya berdemo.

"Ya Tuhan sudah hampir jam 12 malam, pantas saja perutku sakit sekali," ucap Anne lirih saat melihat jam weker yang ada di meja televisi.

Karena perutnya sudah tak bisa diajak kerja sama lagi Anne akhirnya memutuskan untuk membuat makanan, karena ia sudah kehabisan bahan makanan yang bisa diolah Anne akhinya memutuskan makan sereal saja dengan susu. Sambil memangku mangkok besar berisi sereal warna warni yang sudah di siram susu Anne duduk di sofa sambil melihat televisi, ia menonton acara reality show yang menampilkan kehidupan keluarga Kim Kardashian. Ia sebenarnya tak terlalu menyukai Kim Kardashian secara kepribadiannya namun ia sangat terpesona dengan pilihan fashion yang ia pakai tiap hari, belum lagi dengan adik-adiknya yang juga sangat ikonik dan selalu menjadi trend center para anak muda di Amerika.

Anne belajar dan mencari ide dari selebriti-selebriti yang sedang populer, bukan untuk menjiplak akan tetapi ingin mencari tambahan inspirasi. Bahkan sang dosenpun sering memberi masukan pada para mahasiswanya agar membeli majalah fashion sebanyak-banyaknya tiap bulan untuk tambahan referensi, namun karena Anne adalah seorang gadis yang sangat perhitungan dengan jumlah uang yang ia keluarkan Anne memilih untuk melihat acara reality show seperti ini saja atau acara penghargaan yang sering menampilkan para artis atau model papan atas yang berjalan di red carpet. Menurutnya cara yang ia lakukan ini jauh lebih efektif daripada harus membeli banyak majalah.

"Tugas selesai, makan selesai saatnya mandi supaya besok bisa bangun pagi. Aku harus pergi ke bank untuk mengambil uang yang aku janjikan pada Tuan August tadi sore," ucap Anne pelan sambil berkacak pinggang menatap tugasnya yang berserakan di karpet, setelah meletakkan mangkuknya ke tempat cuci piring Anne kembali ke depan televisi.

Anne merapikan tugas-tugasnya menjadi satu dalam file supaya besok pagi tak tertinggal saat harus berangkat kekampus, tanpa Anne sadari layar televisi saat ini sedang menampilkan berita tentang dunia bisnis internasional dan saat ini tayangan itu sedang membahas seorang pengusaha muda bernama Jackson Patrick Muller Jr baru saja mendapat penghargaan tertinggi sebagai pengusaha muda yang berhasil membawa nama perusahaannya menduduki peringkat satu sebagai seorang CEO yang berhasil membawa Muller Finance Internasional menjadi satu-satunya perusahaan pembayaran yang merajai daratan eropa selama tiga berturut-turut dimana hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Saat Jack sedang memberikan kata sambutan Anne justru sedang ada dikamar mandi, padahal Jack berbicara cukup lama karena banyaknya wartawan yang penasaran dengan kehidupan pribadinya yang menarik untuk dibahas. Untuk seorang CEO yang sudah mapan seperti dirinya namun masih single tentu saja menjadi sasaran empuk para pewarta berita yang penasaran dengan kehidupan asmaranya.

"Perkayalah dirimu karena saat kau sudah punya semuanya maka para wanita akan mendatangi dirimu dengan sukarela," ucap Jack lantang saat menjawab pertanyaan salah satu wartawan.

Krekk

Anne yang baru keluar dari kamar mandi terhenti sejenak didepan pintu mendengar suara yang sangat familiar baginya itu.

"Aku ingin tau siapa orang yang searogan itu...."

Bersambung