Chereads / CINTA ?? / Chapter 6 - cinta datang terlambat

Chapter 6 - cinta datang terlambat

' jangan ganggu aku lagi,karena aku adalah istri orang,aku gak mau suamiku menyerangku karena kesalahanku '

berkali-kali aku mengetik dan menghapus sms yang akan kukirimkan kepada Gilang. tiba-tiba Jerremy menepuk bahuku,dia yang sedari tadi berada dibelakangku pun mengetahui apa yang aku lakukan.

" Jerr.. "

" ya.. " dia menjawab santai,tapi aku malah berubah pucat pasi " kamu kenapa? sakit? " dia meraba keningku dan memegang bibirku yang juga ikut pucat.

" gak kok aku biasa aja " elakku

dia memegang tanganku,tanpa sepatah kata dia memandang wajahku untuk beberapa detik. mata kami saling bertatapan,kosong..aku tidak merasakan apa-apa. berbeda sekali dengan saat-saat aku berhadapan dengan Gilang,seoalah semua kacau.

" hmmmm...aku merasa kalau sekarang aku mulai tertarik denganmu dien "

degg..

aku terdiam,tapi dalam hati aku menggerutu. lelucon apa yang sedang dimainkan olehnya,atau aku hanya bermimpi?

" kenapa? kamu ragu dengan perkataanku? " Jerremy meremas bahuku dan memaksa aku untuk memeluknya. rasanya nyaman,seperti aku memeluk ibuku. tapi rasa lain tidak ada,hanya sekedar nyaman karena kami sudah terbiasa bersama.

" aku bingung,kamu kalo bercanda jangan yang seperti ini,ini gak lucu sama sekali " aku melepaskan pelukannya dan bersiap untuk pergi ke kampus.

" tapi aku serius "

" Jer,ingat perjanjian kita diawal pernikahan,kita hanya menjalankan apa yang sudah menjadi janji kita,tanpa hati "

" dien dengar..semua sudah berubah,perasaan aku ke kamu semua berubah,terbiasa melakukan semua hal dirumah ini berdua membuat aku gak bisa tanpa kamu "

aku mengabaikan perkataan Jerremy dan tetap pergi ke kampus. sepanjang perjalanan aku hanya bisa termenung. entah harus sedih,menyesal,atau bahagia. tapi perasaan yang aku miliki benar-benar bukan untuknya. aku belum bisa menjadikan dia cinta pertamaku. aku takut menyakitinya.

***

malam itu aku pulang terlalu larut karena harus mengerjakan deadline di Radio. sesampainya didepan rumah aku lihat Jerremy duduk diteras sambil bermain gitar. aku hanya melontarkan senyum kepadanya tanpa berbicara apapun,begitupun dia sebaliknya.

aku buru-buru masuk kamar dan menghempaskan badanku yang letih seharian ini. kembali teringat kejadian pagi tadi,apa yang harus aku lakukan. apa mungkin aku harus merespon perasaannya dan belajar untuk menyukainya juga?

uhhhh ... aku benamkan wajahku ke bantal. aku lelah menjadi seorang pecundang seperti ini. aku lelah menghargai perasaan orang lain tanpa memikirkan perasaanku sendiri.

" kamu gak mandi?? " tiba-tiba Jerremy masuk kekamar dan aku spontan langsung duduk sambil sesekali merapikan rambut.

" bentar lagi aku mandi kok "

" aku bikinin teh ya "

" what?? " aku bengong melihat tingkah lakunya malam ini.

Jerremy membuatkan teh, menyiapkan sereal untuk aku makan malam selagi aku diet. membantuku menyiapkan tugas kampus, membantuku reading ulang bahan untuk di Radio besok. 180 derajat berbanding terbalik dengan Jerremy kemarin.apa semua ini berubah karena cinta?

" Jer.. "

" ya " kami bertatapan sebentar,aku lihat matanya memandangku kali ini tanpa paksaan,tanpa dendam.

" yang kamu bilang tadi pagi itu,apa itu yang dinamakan cinta? "

dia hanya membalas pertanyaanku dengan senyum. lalu memegang tanganku dan menarikku untuk memeluknya. aku lagi-lagi seperti kembali kepelukan ibuku.

aku dan Jerremy terpaut usia yang sangat jauh, 13 tahun. mungkin dia sudah terlalu jauh menjajakan pengalaman cintanya. sedangkan aku belum pernah merasakan jatuh cinta. dan senyumannya bukanlah jawaban yang mudah untuk dipahami.