Saat para Goblin tersebut hendak menyergap Gina, muncul sebuah portal tepat di belakang mereka. Dari dalam gerbang dimensi, Bunda melesat menyerang kawanan Goblin tersebut.
Para Goblin terkejut dengan serangan dadakan Bunda dan kesulitan untuk menghindari serangan-serangannya. Gina memanfaatkan situasi tersebut untuk menepis tangan Goblin Warrior yang menangkapnya dan kemudian menusuk tubuh Goblin itu dengan pisau belati yang ia simpan di pinggulnya.
"Grgh... Betina sialan!! Kenapa kau menusukku?!" keluh Goblin tersebut, menampar pipi Gina sambil memegangi luka di perutnya.
Goblin tersebut mencabut pedangnya dan bersiap untuk memenggal kepala Gina. Namun sebelum ia sempat mengayunkan pedangnya, ia menyadari jika Bunda sedang berjalan mendekatinya.
Goblin itu bergegas membalikkan badannya dan mengarahkan pedangnya ke arah Bunda. "Cepat bunuh...!" Goblin tersebut terlihat sangat terkejut melihat teman-temannya tergeletak di tanah. Ia tidak menyangka jika Bunda dapat dengan mudah mengalahkan mereka semua. "...Wanita ini." imbuhnya, menyelesaikan kalimatnya.
Bunda berhenti melangkahkan kakinya dan menoleh ke samping ke arah para budak yang berada di dalam kandang.
"Jadi mereka yang ingin kau selamatkan?" tanya Bunda, memandangi para budak yang terlihat sedang ketakutan dengan apa yang sedang terjadi.
"Be-Benar, Bunda-sama." jawab Gina.
Goblin Warrior yang berada di hadapan Bunda hanya terdiam dan sama sekali tidak berani untuk bergerak. Ia hanya dapat terus memegang pedangnya seraya mendengarkan pembicaraan mereka.
"Hmm... Aku rasa tidak akan ada untungnya bagi Shiro-sama jika kau membebaskan mereka." kata Bunda, melihat kondisi para budak yang terlihat memperihatinkan.
Penjara tersebut dihuni oleh Goblin betina yang sebagian besar adalah Goblin tua cacat yang sudah lemah. Mereka ditugaskan untuk terus berkembang biak tanpa henti, membuat sebagian besar dari mereka mati karena kelelahan.
Walaupun tingkat kematian bangsa Goblin terbilang tinggi, namun angka kelahiran mereka juga terbilang sangat tinggi. Goblin betina normal mampu melahirkan 2-5 anak per bulan, dan setelah mereka melahirkan anak-anak mereka, para budak tersebut akan kembali di perkosa hingga kembali hamil. Selain itu, bangsa Goblin memiliki puluhan ribu budak sex yang hanya digunakan sebagai alat untuk berkembang biak.
Raja Goblin memenjarakan seluruh Goblin betina dan menjadikan mereka sebagai budak sex untuk para petarung. Namun ada juga dari mereka yang tidak menjadi budak sex, seperti Gina yang memiliki standar kecerdasan di atas rata-rata dan potensi menjadi petarung yang handal. Goblin betina seperti Gina tersebut akan di kawinkan dengan Goblin kasta tinggi untuk menghasilkan keturunan yang lebih kuat.
Selain Goblin betina, para Goblin juga mempunyai beberapa budak sex manusia yang mereka culik dari beberapa desa yang telah mereka serang. Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat bangsa mereka dengan harapan manusia perempuan tersebut akan melahirkan bayi Goblin yang lebih cerdas. Namun sampai saat ini, dari semua budak manusia yang telah diperkosa oleh para Goblin, tidak ada satupun dari mereka yang berhasil hamil.
Merasa jika dirinya tidak bisa menang melawan Bunda, Goblin Warrior yang sejak tadi hanya terdiam pun mencoba untuk melarikan diri. Namun Bunda dengan cukup tenang mengacungkan tongkatnnya dan mengaktifkan skillnya untuk membunuh Goblin tersebut. "Lightning Shot." Sambaran petir menembus kepala Goblin tersebut, membuat Goblin tersebut jatuh dan kemudian mati.
"Baiklah. Aku akan memberitahukan hal ini kepada Shiro-sama. Kau bisa bebaskan mereka." kata Bunda, memandangi kepala Goblin tersebut yang mengeluarkan asap.
"Te-Terimakasih!" seru Gina, bahagia, dan bergegas untuk membuka kunci kandang.
.
.
Di lembah Goblin, dimana Shiro dan yang lainnya sedang bertarung dengan pasukan Goblin.
Shiro melompat dan menebaskan pedangnya ke punggung salah satu Goblin Giga. Punggung Goblin raksasa itu sedikit terbelah, namun lukanya tersebut perlahan menutup dan pulih dengan cukup cepat.
"Sial! Cepat sekali luka mereka pulih!" keluh Shiro, kelelahan. Ia dan Slayer terus melancarkan serangan ke kawanan Goblin Giga yang mengamuk menyerang mereka, namun mereka berdua belum berhasil membunuh satupun dari raksasa hijau itu.
===============================
Name : Goblin Ranger
Monster Type : Goblin
Level : 40
Power : 20.000 CP
ATK : 6.000
DEF : 2.000
HP : 8.000
MP : 4.000
Speed : 14 Meter/Second
Skill :
-Goblin Shots
-Super Self Healing
Note : Goblin Ranger, pasukan Goblin yang terlatih dan ahli dalam serangan jarak jauh.
Goblin Shots memberikan damage sebesar 200% dan memiliki cooldown selama 30 detik.
REWARD : Goblin's Blood, Topaz {Level 2}, Sapphire {Level 2}, 5 Red Crystal Essence {Level 4}, And 30 Gold Coin.
===============================
"Serang mereka!" teriak salah seekor Goblin, memberikan komando.
Shiro dan Slayer dihujani puluhan anak panah, membuat mereka kesulitan untuk menghindari hujan anak panah dan hantaman gada besi yang para raksasa lancarkan.
Walaupun kawanan Goblin Giga yang mengepung mereka juga terkena serangan tersebut, namun Goblin-Goblin raksasa itu sama sekali tidak menghiraukannya. Mereka terus menyerang Shiro dan Slayer dengan puluhan anak panah yang tertancap di tubuh mereka.
"T-Tolong kami!!" teriak Feri. Feri dan Ana terlihat kesulitan untuk melawan kawanan Goblin yang mengepung mereka. Mereka hanya bisa berjalan mundur sambil terus menghindari serangan kawanan Goblin yang terus-terusan mengayunkan pedang ke arah mereka.
"Rin, lakukanlah sesuatu kepada para Archer itu!" seru Putri Cindy. Gadis kecil itu menghabisi kawanan Goblin Fighters yang mengepungnya dan bergegas berlari membantu Feri dan Ana.
"Baik, tuan Putri!" jawab Rin, tegas, dan kemudian mengucapkan mantra sambil membidikkan serangan ke arah kawanan Goblin Ranger yang menembaki mereka.
"Lepaskan anak panah kalian!" Sesaat sebelum kawanan Goblin Ranger melepaskan anak panah mereka, Rin menembakkan Fireball ke arah mereka, membuat sebuah ledakan api yang membunuh sebagian besar dari mereka.
"Makhluk yang menyebalkan. Jatuhlah! " kata Shiro, menembakkan Overhell ke kepala salah satu Goblin Giga, membuat Goblin raksasa itu terjatuh dan hampir mati. "Tidurlah dan jangan pernah bangkit lagi!" imbuhnya, menaiki tubuh Goblin tersebut dan menembakkan Overhell ke perut Goblin tersebut.
Raksasa hijau itu mengerang pelan dan kemudian mati. Shiro hendak melompat turun, namun Goblin Giga lain menyeruduk tubuh Shiro hingga terjatuh, dan satu lainnya kemudian menggenggam kakinya dan berniat untuk membantingnya ke tanah. Shiro menembakkan Overhell ke wajah Goblin yang memegangi kakinya, dan kemudian satu tembakan Overhell lagi ia tembakkan kearah Goblin yang berusaha untuk menyeruduknya lagi.
Shiro bergegas bangkit dan menembakkan Overhell terakhir ke wajah Goblin yang tergeletak di sampingnya. Karena raksasa hijau itu masih hidup, ia kemudian menghunuskan pedangnya dan menusukkan pedang Goburinroga ke wajah Goblin tersebut. Goblin Giga tersebut memberontak kesakitan dan akhirnya mati.
"Kenapa kalian keras kepala sekali." kata Shiro, memandangi Goblin Giga lain yang baru saja bangkit.
Sementara itu di pertarungan melawan para Goblin Fighter.
"Niken-san, jangan terlalu jauh berpisah!" seru Yin, khawatir dengan Niken yang semakin menjauh dari yang lainnya.
"Jangan khawatirkan aku! Aku akan baik-baik saja! Mungkin... Heh he..." teriak Niken, tidak yakin dengan ucapannya sendiri.
Niken mengendarai peliharaannya dan berlari menyerbu kawanan Goblin. Peliharaan serigalanya itu terus berlari, menerkam dan membunuh kawanan Goblin yang menghalangi jalannya, membuat Niken kesulitan untuk dapat mengendalikan monster serigala tersebut.
Bagi Niken yang merupakan seorang Beast Tamer, hewan-hewan peliharaannya hampir sama seperti para Rajul Mustanie yang dapat digunakan sebagai farming bot yang dapat membantunya untuk berkembang.
Setelah seorang Beast Tamer menjinakkan suatu hewan atau monster dan telah menjalin kontrak dengan mereka, maka hewan atau monster tersebut akan menjadi peliharaan dari si Beast Tamer tersebut dan dapat di panggil kapanpun mereka membutuhkan bantuannya. Dan jika setiap hewan peliharaan dari seorang Beast Tamer membunuh seekor monster, seluruh kill reward yang didapatkan akan secara otomatis dikirimkan kepada pemilik hewan tersebut. Hal ini juga berlaku untuk kelas Summoner yang mampu memanggil berbagai jenis makhluk hidup dan mati.
.
.
Di dalam labirin, di sebuah tempat luas yang digunakan pasukan Goblin sebagai pos keamanan. Kelompok terbesar dari kedua belah pihak telah bertemu, peperangan yang sengit pun tidak dapat lagi dihindari.
Diantara mayat-mayat yang berserakan di medan pertempuran, ada mereka yang sedang sekarat dan tidak lagi mampu untuk bergerak. Mereka hanya bisa meminta tolong dengan suara lirih, namun suara riuhnya peperangan membuat suara mereka tak terdengar.
"Betina yang cantik. Gerh heh he.." Seekor Goblin General menggenggam tubuh seorang prajurit perempuan yang sudah lemas tak berdaya. Prajurit perempuan muda itu adalah salah seorang kapten dari prajurit kerajaan yang tertangkap karena telah menyelamatkan bawahannya.
"Aku suka sekali betina manusia! Grryahaha!" seru Goblin General tersebut, merasa bahagia karena telah menangkap seorang manusia perempuan yang cantik.
Goblin General adalah komandan tertinggi dari pasukan Goblin yang memiliki ukuran tubuh sekitar 3 meter dengan tubuh yang kekar berotot. Goblin ini adalah Goblin kasta tinggi yang memiliki kecerdasan dan kekuatan tingkat tinggi. Kebanyakan Goblin General berwarna hijau gelap, namun ada juga yang berwarna cokelat kehijauan.
"Bawakan aku betina cantik lagi! Garh hah ha..." seru Goblin kekar tersebut, memerintahkan pasukannya.
Kawanan Goblin Warriors tertawa dan kemudian berlari menyerang Senshi dan NPC berjenis kelamin perempuan, meninggalkan lawan mereka yang kebanyakan adalah seorang pria.