Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 111 - 111. Sang Penguasa Tertinggi

Chapter 111 - 111. Sang Penguasa Tertinggi

Suasana menjadi sangat panik ketika para Goblin mulai mengincar para gadis. Baik Senshi perempuan maupun prajurit perempuan mencoba untuk menghindari kejaran kawanan Goblin yang berusaha untuk menangkap mereka.

Pada satu titik, Ashley terlihat panik, ia mencoba bertahan dari serangan kawanan Goblin yang mengepungnya. Ia terlihat kesulitan untuk melarikan diri, karena Ashley sendiri tidak terlalu ahli dalam serangan jarak dekat.

"Betina yang cantik. Gryahaha... Tangkap dia dan berikan kepada jendral!" seru seekor Goblin Chieftain.

"Ashley-san!" seru para gadis dari aliansi SweetSugar yang telah berhasil kabur ke barisan belakang.

"Jangan kembali kesini! Pergilah bergabung dengan kelompok lainnya!" Para gadis tersebut hendak berlari menghampiri dan mencoba untuk menyelamatkan Ashley, namun Ashley dengan tegas melarang mereka untuk mendekat. "Aku pasti akan baik-baik saja." imbuhnya, merasa sedikit gugup.

Para gadis berhenti berlari dan berkata, "Ta-Tapi..."

"Jangan khawatir. Aku akan menangkap kalian semua. Kalian masih tetap bisa tinggal bersama, sebagai induk Goblin. Gryahaha!" salah seekor Goblin Chieftain terkekeh dan kemudian mengayunkan pukulan ke arah Ashley.

Ashley mampu menghindari pukulan Goblin tersebut dengan baik, dan langsung melancarkan serangan balik dengan menancapkan pisau pendek ke leher Goblin tersebut. Goblin itu mengerang kesakitan, namun Ashley tidak melanjutkan serangan dan langsung mencoba untuk kabur.

"Betina sialan! Seharusnya kalian itu bangga menjadi budak sex dari ras hebat seperti kami!" Goblin Chieftain lain mengayunkan pedangnya ke arah Ashley, sedangkan Ashley masih mencoba untuk melarikan diri dan belum menyadari akan hal tersebut.

"Ashely-san! Awas!!" seru para gadis dengan panik.

Tiba-tiba Mrkim muncul, berdiri di samping Goblin tersebut dan menggenggam tangan kanan Goblin tersebut dengan erat, menghentikan serangannya kearah Ashley. "Memalukan sekali. Bermain dengan seorang gadis kecil saja harus memakai kekerasan."

"Grr...!"

Ashley terus berlari menjauh sambil menoleh ke belakang. "Orang tua itu, siapa??"

"Ashley-san! Apa kau baik-baik saja?!" tanya para gadis, khawatir.

"Iya." jawabnya lirih, masih memandangi Mrkim.

"Dia itu MrKim, pimpinan dari Korean Army dan komandan perang dari misi ini. Ashley-san, bagaimana mungkin kau tidak mengenalnya? Bukankah dia telah memberikan pidato pembukaan di awal tadi?" jawab salah seorang gadis.

"Mmaa... Aku tidak terlalu memperhatikan siapa orang yang berpidato tadi, karena aku sibuk memandangi Shiro dan Alice. Hehe..." kata Ashley, tersenyum dan menggaruk kepalanya.

"Grr!! Lepaskan aku!!" teriak Goblin tersebut, memberontak.

"Sesuai keiinginanmu." kata Mrkim lirih, melepaskan genggamannya dan kemudian menebaskan pedangnya ke tubuh Goblin tersebut, membuat Goblin itu mati seketika dengan tubuh yang terbelah menjadi dua.

"Grr..!!" Kawanan Goblin lain yang murka langsung menyerang Mrkim secara bersamaan. Namun usaha mereka sama sekali tidak membuahkan hasil karena Defense Poin Mrkim jauh di atas Attack Poin mereka.

"Betapa hebatnya..." Mereka yang melihat pertarungan Mrkim melawan kawanan Goblin Warrior hanya bisa tertegun melihat Mrkim menghabisi kawanan makhluk hijau tersebut dengan begitu mudahnya.

Mrkim mencengkram kepala Goblin Chieftain yang sudah sekarat. "Terimakasih telah menunggu. Aku barusaja selesai melakukan pemanasan. Sekarang mari kita mulai pertarungan yang sesungguhnya." kata Mrkim, menguatkan cengkramannya hingga membuat kepala Goblin tersebut pecah. Ia kemudian menoleh ke samping ke arah Goblin General yang terlihat sangat kesal memandanginya.

"Grr..." Jendral Goblin tersebut menebas Goblin warrior yang lewat di hadapannya dan kemudian berlari menyerang Mrkim. Pertarungan antara kedua pimpinan pun akhirnya dimulai.

.

.

Disisi lain, Mrakik dan para anggota aliansi BlackStone masih terlihat sedang bertarung melawan kawanan Goblin yang dipimpin oleh dua ekor Goblin General. Mereka terlihat kewalahan menahan jumlah besar Goblin Riders yang terus menyerbu. Beberapa dari mereka terlihat dalam keadaan sekarat dan beberapa lainnya sudah mati, terkapar di medang pertempuran, terinjak-injak oleh para Goblin dan kawan mereka sendiri.

"Ssial! Jauhkan mereka dari para Healer!" teriak salah seorang Senshi. Kawanan Goblin terus menyerang dan mengincar para Holy Priest yang merupakan kunci dari kemenangan mereka. Jika para Senshi sudah tidak lagi memiliki Healer, mudah bagi para Goblin untuk dapat membantai para Senshi yang hanya seperdelapan dari jumlah pasukan mereka.

Sedangkan MrAkik yang menjadi seorang tank di barisan depan terlihat kewalahan menahan serangan Goblin General yang terus menggempurnya dengan brutal.

"JT! Pikirkanlah sesuatu! Jika terus begini, kita akan kalah!" seru BluePanda, bertarung melawan Goblin General lainnya.

"Apa kau mau melarikan diri dengan portal?!" teriak JT, memberikan usul.

"Apa kau pikir aku mau melakukan itu?!" sentak MrAkik.

"Kalau begitu suruhlah pemalas itu untuk diam dan terus bertarung!" seru JT.

"Sialan!! Aku merasa menyesal karena telah melewatkan tidur siangku!" keluh BluePanda, melemparkan Shurikennya.

.

.

Di tempat Shiro di lembah Goblin.

"Alice, apa kau pikir kita perlu untuk mundur?!" kata Shiro, menebaskan pedangnya, memotong lengan Goblin Giga yang mengamuk.

Semakin sering Shiro menebaskan pedangnya ke tubuh para Goblin, semakin tajam pula pedang yang ia gunakan tersebut. Walaupun begitu, ia masih kesulitan untuk membunuh Goblin Giga tanpa mengaktifkan skill-skillnya.

"Kenapa kau malah menyarankan untuk mundur? Apa kau takut??" kata Slayer, terus melancarkan serangan. Ia melompat ke pundak salah seekor Goblin Giga dan kemudian menusukkan pedangnya ke leher bagian belakang raksasa hijau itu. Rakasa tersebut terjatuh, dan Slayer pun melompat ke belakang Shiro.

"Bukan seperti itu. Aku hanya khawatir dengan mereka." kata Shiro, mendekat ke Slayer dan memepetkan punggungnya ke punggung Slayer.

"Cih! Gadis NPC itu ya?! Apa kau benar-benar gila dengan tubuh semok?!" tanya Slayer, agak kesal.

"Apa yang kau katakan disaat seperti ini?! Bukan hanya Ana. Aku juga khawatir dengan adikmu dan yang lainnya. Kenapa kau sangat sensitif jika menyangkut tentang Ana?!"

"Berisik!" teriak Slayer, menghindari serangan Goblin Giga yang menyerang mereka.

Shiro melompat ke samping menghindari serangan tersebut. Ia terdiam sejenak dan memikirkan cara untuk dapat melarikan diri.

"Daging!!!" Sebuah teriakan keras tiba-tiba terdengar, mengguncang lembah Goblin.

Kawanan Goblin berhenti menyerang dan menoleh kearah sumber suara tersebut berasal. Mereka sama sekali tidak bergerak dan terlihat sangat ketakutan.

"Apa, ada apa?" tanya Putri Cindy, penasaran.

"Aku bilang berhenti!" seru Niken, memukul kepala peliharaannya yang tidak mau berhenti menyerang.

"Ada yang datang." kata Lin lirih.

"Hmm?" Shiro memandangi lorong goa yang ada di hadapannya, tidak sabar untuk melihat apa yang akan segera keluar dari lorong tersebut.

Dari dalam goa, terlihat seorang wanita yang terbang melesat dan mendarat tepat di hadapan Shiro.

"...?" Shiro memandangi wanita berambut pirang tersebut yang ternyata sudah mati. Wanita yang kira-kira berumur sekitar 25 tahun itu dalam keadaan telanjang dan tubuhnya terlihat masih berkeringat.

Slayer yang ada di samping Shiro memandangi beberapa luka memar yang ada di wajah wanita itu dan kemudian melihat ke kemaluannya yang terlihat sobek dan mengeluarkan darah.

Tangan Slayer gemetaran, membuat pedang yang ia genggam terjatuh. Matanya terbelalak dengan tatapan kosong. Mayat wanita itu mengingatkannya akan sebuah peristiwa yang bahkan tidak pernah ingin ia ingat lagi.

"Alice! Kau tidak perlu terus memandanginya." kata Shiro, menggenggam erat pedangnya dan memantapkan pandangannya ke arah goa.

Slayer terbangun dari lamunannya dan menoleh ke arah Shiro. "Shiro..." kata Slayer lirih, mengerutkan bibirnya dan terlihat ingin menangis. Slayer tertegun memandangi wajah Shiro yang terlihat begitu kesal.

"Hmmm...? Kenapa suara berisik sudah tidak terdengar lagi. Apa pertarungannya sudah selesai?" Dari dalam goa, mulai terlihat seekor Goblin gendut yang sedang berjalan keluar.

===============================

Name : Goblin King

Monster Type : Goblin

Level : 100

Power : 500.000 CP

ATK : 80.000

DEF : 70.000

HP : 300.000

MP : 50.000

Speed : 25 Meter/Second

Skill :

-Goblin Slash

-Stone Crusher

-Rage

-Extermination

-Super Duper Self Healing

-Physical Resistance : 50%

-Magic Resistance : 50%

-Damage Reduction : 50%

Pet : "Ankylosaurus Steelhead"

Note : Raja Goblin yang perkasa, Penguasa suku Goblin.

Goblin Slash memberikan damage sebesar 100% dan memiliki cooldown selama 1 menit. Stone Crusher memberikan damage sebesar 100% dan memiliki cooldown selama 1 menit. Rage meningkatkan Attack poin dan Defense poin sebesar 200% selama 1 menit. Skill ini memiliki cooldown selama 5 menit. Extermination mengurangi HP sebesar 25% dari total bar HP lawan yang berada di dalam radius 100 meter. Pengaktifan skill ini mengorbankan 25% HP Goblin King, namun HP yang diambil dari para korban akan diserap olehnya dan membuat HP Goblin King kembali penuh, tergantung dari berapa banyak makhluk hidup yang berada di jarak jangkauannya.

REWARD : Goblin's Blood, the Goblin King's Staff, Ruby {Level 5}, Emerald {Level 5}, Topaz {Level 5}, Sapphire {Level 5}, Peridot {Level 5}, Amethyst {Level 5}, 100 Red Crystal Essence {Level 10}, And 2.500 Gold Coin.

===============================

Goblin King merupakan pimpinan tertinggi dari suku Goblin yang menguasai suatu daerah yang luas. Di kerajaan Mataram sendiri walaupun ada cukup banyak sarang Goblin, namun hanya ada satu Goblin King yang menguasai mereka semua.

Goblin King adalah jenis Goblin dengan kasta tertinggi yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi. Walaupun aktivitas sehari-harinya hanyalah makan, tidur dan memperkosa para budak sex, namun Goblin King adalah jenis petarung yang handal. Banyak dari para Goblin kuat yang terlahir dari hasil hobinya memperkosa para budak.