"Serang mereka!" teriak SouthKing.
Leoking dengan penuh semangat menebaskan pedangnya ke kanan dan ke kiri, menghabisi kawanan Kalong yang menyerangnya. Violyn berdiri di belakang Leoking dan terus memberikan support kepadanya.
Sementara itu, 2 gadis lain berteriak histeris karena kawanan Kalong terbang rendah mengepung mereka. "Kyaa!!"
"Hoy! Apa kalian benar-benar ingin memasuki Dungeon ini??!" sentak Shiro, merasa kesal dengan tingkah para gadis tersebut.
"Kenapa Shiro-sama bisa bersama dengan orang-orang seperti ini?" kata Ayah, masih terlihat sangat santai walaupun beberapa Kalong menggigit tubuhnya.
"Jauhkan mereka dari Ayah-sama dan Mister Shiro-sama!" seru Goblin betina kepada para Goblin lain.
Para Nice Goblin itu menebaskan senjata mereka secara asal untuk menjauhkan kawanan Kalong yang mengepung Shiro dan Ayah.
"Apa yang Goblin-Goblin ini incar? Apa mereka masih belum bisa bertarung dengan benar?" kata Shiro dalam hati, memandangi para Goblin yang sibuk melindunginya dari kawanan Kalong yang menyerang.
"Cih! Apa aku harus mencoba jurus baruku melawan monster-monster lemah seperti mereka?" imbuhnya, kesal melihat kawanan Kalong yang mengepung mereka.
Karena kesulitan untuk membunuh kawanan kelelawar yang berterbangan itu, Shiro membuat beberapa Rajul Mustanie baru dengan kelas Archer. Alhasil, tidak membutuhkan waktu lama bagi Shiro dan yang lainnya untuk dapat menghabisi kawanan Kalong yang menyerang mereka.
"Apakah sudah aman?" kata Shion, membidikkan anak panahnya ke area sekitar.
=====================
Name : Shion
Sex : Female
Age : 14
Class : Archer
Level : 37
Title : Ranger
Guild : Butterfly, Commander
=====================
"Sepertinya mereka semua sudah mati." kata SouthKing, memeriksa bangkai-bangkai Kalong yang berserakan di tanah.
"Tadi itu cukup menyenangkan." kata Leoking, terkekeh.
"Benar juga. Menyenangkan." sahut Violyn, ikut terkekeh.
"Apa kalian benar-benar ingin memasuki Dungeon ini lebih jauh lagi?! Melawan beberapa puluh Kalong saja, sudah membuat kalian kepanikan seperti itu!" kata Shiro, memarahi Dora dan Chelyn.
"Ma-Maafkan aku!! Aku hanya merasa sedikit gugup..."
=====================
Name : Dora
Sex : Female
Age : 12
Class : Warrior
Level : 33
Title : Monster Hunter
Guild : Butterfly, Captain
=====================
"A-Aku juga. Selain itu aku juga agak sedikit takut dengan tempat gelap."
=====================
Name : Chelyn
Sex : Female
Age : 13
Class : Holy Priest
Level : 35
Title : Doctor
Guild : Butterfly, Captain
=====================
Shiro mencubit pipi kedua gadis kecil itu dan berteriak, "Kalau begitu pulanglah!!" Mereka merengek kesakitan dan terus memohon Shiro untuk melepaskan cubitannya.
"Shiro, apa kau tidak punya Magic Lamp?" tanya SouthKing.
"Mana aku punya benda seperti itu." kata Shiro, melepaskan pipi kedua gadis kecil itu.
"S-Sakit..." keluh kedua gadis itu, memegangi pipi mereka yang memerah karena cubitan Shiro.
Shiro menghela nafas dan mulai ragu jika mereka bisa menaklukkan Dungeon tersebut hanya dengan 9 orang anggota saja. Baginya akan jauh lebih mudah jika dia memasuki Dungeon ini tanpa kehadiran mereka. Namun begitu ia tetap membiarkan mereka untuk ikut karena ia merasa senang dengan para gadis kecil dari aliansi Butterfly yang terlihat imut dan lucu. Selain itu sangat menyebalkan baginya untuk mendengar rengekan Leoking jika ia tetap bersikeras untuk menyuruh mereka pulang.
Menyadari jika mereka tidak bisa bertarung di tempat gelap seperti itu, Shiro membuat 30 Rajul Mustanie dengan kelas Wizard yang bertugas untuk menerangi goa yang gelap tersebut. Selain itu dia juga membangkitkan Bunda dan membuat 100 Rajul Mustanie lain dengan kelas Archer.
"Ayo kita bergerak." kata Shiro lirih, mulai berjalan memasuki goa dan memimpin mereka semua.
Orb of Light yang dibuat oleh para Rajul Mustanie menerangi kegelapan goa, membuat mereka menyadari jika genangan air becek yang mereka injak adalah campuran kotoran dan urin kelelawar.
"Eh... Menjijikkan sekali." keluh para gadis.
"Diamlah, dan terus berjalan." kata Shiro.
"Bau sekali."
"Shiro! Lihatlah keatas!" seru SouthKing.
================
Lantai 1
Ocularis Nest
================
Tepat di atas mereka, terdapat ribuan Kalong dan Killer Bat yang bergelantungan di langit-langit goa.
"Mu-Mustahil... Apa tempat ini benar-benar sebuah Dungeon??" kata Shiro, terkejut melihat lantai pertama dari Flight Dungeon hanya dihuni oleh 10 ribu monster jenis kelelawar dengan level di bawah 10.
"Gyak! Ternyata di atap belakang kita juga penuh dengan kelelawar!" seru Ben.
"Sial! Aku tidak menyusuri tempat berbau busuk seperti ini hanya untuk membasmi monster-monster lemah!" keluh Shiro, merasa kesal. "Bangunkan mereka!" imbuhnya, menoleh ke arah Bunda.
Bunda tersenyum, menjawab perintah Shiro. Ia kemudian mengangkat tongkat sihirnya dan meledakkan langit-langit goa dengan bola api besar yang kemudian membuat kawanan kelelawar itu hangus terbakar. Hanya dengan sekali serang, Bunda dapat membunuh ratusan Kalong dan Killer Bat.
Ledakan tersebut membuat kelelawar lain terbangun dari tidurnya, dan seketika membuat ribuan pasang mata merah menghiasi langit-langit goa.
"Silahkan, saatnya farming dimulai." kata Shiro, menoleh ke belakang ke arah para anggota aliansi Butterfly.
"Kau ini mengagetkanku saja!" sentak SouthKing.
Kawanan kelelawar itu berterbangan menyebar. Beberapa dari kawanan kelelawar itu ada yang mengaktifkan skill mereka, membuat suara teriakan yang menggema di seluruh penjuru goa dan membuat Shiro dan yang lainnya merasakan sakit pada gendang telinga mereka.
"Sial! Shiro lakukanlah sesuatu!!" teriak SouthKing.
"Hah? Apa kau mengatakan sesuatu?!" kata Shiro, yang sedang menyumbat kedua telinganya dengan telunjuk jari.
"Lepaskan tanganmu dulu, dasar tuli!" sentak SouthKing kesal.
"Oy, Leader! di belakang kita!" seru Ben, mulai membunuh kawanan kelelawar yang mendekat.
Sambil terus menyumbatkan jari ke telinganya, Shiro menoleh ke arah Ayah dan Bunda yang masih terlihat sangat tenang berdiri di sampingnya. "Kalian tetaplah disini dan urusi kelelawar-kelelawar ini. Jika semuanya sudah beres, cepat susul aku."
"Sesuai perintah anda, Shiro-sama." jawab Ayah dan Bunda.
Sambil terus menyumbatkan jari ke telinganya, Shiro berjalan menjauh meninggalkan mereka menuju ke lantai ke 2.
"Shiro!! Mau kemana kau?!!" teriak SouthKing.
"Aku tidak punya waktu untuk melawan kelelawar-kelelawar sialan ini! Jangan kahwatir, bawahanku akan membantai mereka semua!"
"Cih! Kalau begitu, mohon bantuannya!" seru SouthKing, menoleh ke Ayah dan Bunda.
"Jangan mengacau lagi, wanita sialan!" kata Ayah, menghunuskan pedangnya.
"Tidak jika kamu tidak berbuat ceroboh lagi." kata Bunda, meledakkan kawanan kelelawar yang menyerang para Senshi.
"Cih! Jika bukan karena perintah Shiro-sama untuk akur denganmu, aku pasti sudah menyingkirkanmu." kata Ayah, merasa kesal dan berjalan meninggalkan Bunda.
"Cepat bantai semua kelelawar-kelelawar sialan ini dan jangan buat Shiro-sama menunggu!!" seru Ayah, memberikan komando kepada para Rajul Mustanie. "Jangan bengong! Kalian juga harus bertarung!" imbuhnya kepada para Goblin.
"Baik, Ayah-sama!" seru Goblin betina yang kemudian memimpin Goblin lain menyerang kawanan kelelawar yang semakin banyak mengepung mereka.
Walaupun di dalam goa tersebut Shiro hanya mampu membuat 130 Rajul Mustanie, namun Shiro yakin jika bawahannya sudah cukup untuk dapat mengalahkan kawanan kelelawar yang menyerang mereka.
Shiro membuat 130 Rajul Mustanie itu dengan Red Crystal level 5. Selain mempunyai kemampuan mengurangi damage yang diterima sebesar 1,25%, para manusia buatan itu juga memiliki kekuatan sebesar 1.035 CP, lebih besar dari kekuatan Killer Bat dan Kalong yang hanya sebesar 100 dan 700 CP.
.
.
Setelah berjalan cukup jauh, Shiro akhirnya sampai di lantai ke 2 Flight Dungeon.
================
Lantai 2
Insect Lake
================
"Tempat apa ini?" kata Shiro, mendongakkan wajahnya memandangi langit-langit goa.
Tidak seperti lantai pertama yang gelap dan hanya selebar 5 meter, lantai kedua adalah tempat yang sangat luas dan tidak terlalu gelap. Pada langit-langitnya terdapat sebuah lubang seluas 3 meter dengan air terjun yang mengalir turun. Walaupun air terjun itu tidak terlalu deras, namun aliran airnya menutupi tanah di lantai kedua dan membuatnya terlihat seperti sebuah danau dengan kedalaman 10 cm.
Ratusan Goliath Tarantula merayap di dinding dan mendekati Shiro. Sedangkan Dengungan nyamuk mulai terdengar, membuat Shiro merasa kesal. "Cih! Monster-monster lemah yang menyebalkan muncul."
Kawanan Giant Aedes terbang ke arah Shiro, begitu juga dengan kawanan Giant Blattodea yang tiba-tiba muncul di depannya.
Shiro melirik ke area sekitar dan mengela nafas. Tanpa menghiraukan kawanan monster yang sedang menyerbunya, Shiro mengaktifkan skill spesialnya dan dengan tenang melangkahkan kaki melewati danau serangga itu.
Kawanan monster yang menyerbunya berjatuhan dan perlahan mati, begitu juga dengan kawanan laba-laba yang tadinya masih merayap di dinding goa. Hanya dengan beberapa detik, Shiro mampu membunuh seluruh monster penghuni lantai kedua dan terus melangkahkan kakinya berjalan menuju ke lantai ke tiga. "Apa tempat menjijikkan ini benar-benar sebuah Dungeon?"
.
.
Di sebuah tempat di kerajaan Sriwijaya, Dragon dan beberapa anak buahnya sedang bertarung melawan beberapa jenis monster yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
"Cih! Mereka begitu tangguh!" kata Peppa, kerepotan melawan kawanan monster babi jenis baru.
=====================
Name : PeppaPig
Sex : Male
Age : 26
Class : Beast Tamer
Level : 86
Title : Pig Master
Guild : Noobkiller, Member
=====================
"Bukankah kau ini adalah penguasa babi, kenapa tidak kau jinakkan mereka?!" seru Heind, menebaskan pedangnya untuk memotong taring salah satu monster babi yang menyerangnya.
"Yosh! Para babi, bunuhlah Heindz!" kata Peppa, berlari mengarahkan kawanan monster yang mengejarnya kearah Heind.
"Sialan! Apa yang kau lakukan bodoh! Menjauhlah dariku!" teriak Heind.
"Kalian berdua! Bersungguh-sungguhlah!" sentak Dragon, kesal dengan tingkah mereka berdua.