"Hchw!" Slayer, mengusap hidungnya yang terasa gatal.
"Apa kau sedang sakit?" tanya Michelle.
"Aku rasa tidak. Apa di dunia ini kita juga bisa sakit?"
"Kalau begitu cepatlah. Kita sudah kehilangan jejak mereka."
.
.
Sedangkan di tempat Shiro bertemu dengan Ashley.
Ashley terkekeh mendengar perkataan Shiro tersebut. "Kau mungkin benar. Tapi apa kau tau jika dia sedang mencarimu? Setiap hari, hampir kepada setiap gadis yang ia temui, ia selalu bertanya, 'Apa kamu bertemu dengan Shiro? Apa kamu melihat Shiro? Apa kamu tahu dimana shiro?' Sampai-sampai kami bosan terus-terusan ditanyai seperti itu."
"Heh..? Kenapa dia mencariku?! Seingatku aku tidak berbuat apapun." Shiro terlihat terkejut dan mencoba untuk mengingat-ingat kembali kesalahan apa yang telah ia lakukan sesaat sebelum berpisah dengan aliansi SweetSugar.
Ashley tidak menjawab pertanyaan Shiro dan malah terkekeh dengan suara yang cukup keras, membuat shiro semakin khawatir dengan nasibnya saat bertemu dengan Alice nantinya.
Beberapa waktu kemudian...
Karena Bunda sudah dapat memastikan jika Shiro sedang dalam keadaan baik-baik saja, Rajul Mustanie itu pun pamit untuk pergi melanjutkan tugasnya mendampingi Ayah. Sedangkan Shiro yang tidak dapat meninggalkan Ashley seorang diri pun mengurungkan niatnya untuk kembali ke markas aliansi NoobKiller dan pergi menemani Ashley untuk merekrut anggota untuk aliansi SweetSugar.
.
.
Sementara itu di beberapa sudut sepi di distrik Salam. Di tempat yang terpisah-pisah, Slayer, Sofia dan beberapa anggota SweetSugar lainnya sedang di hadang oleh para pembunuh Senshi.
Di tempat Sofia, di sebuah gang sempit.
"Oho.. Ternyata aku sedang dalam keadaan gawat." kata Sofia, tersenyum tipis dengan raut wajah sedikit panik.
"Sofia... Serahkanlah semua barang berharga milikmu, maka kau tidak perlu kehilangan nyawamu." kata salah seorang pemburu yang menghadang Sofia.
.
.
Di tempat Nichole, Niken dan Dara, di belakang pasar.
"Kyaaa!! PK!! Apa yang harus kita lakukan??" teriak Niken, merasa panik berlari dari kejaran para pemburu.
"Nikeeen... Diamlah! Lari dengan kakimu, bukan mulutmu!" sentak Nichole kesal.
"Nichole.. Cepat hubungi yang lain, aku akan memperlambat mereka." kata Dara yang kemudian berhenti berlari dan bersiap menyerang para pemburu yang mengejar mereka.
.
.
Di tempat Slayer, di sebuah jalanan sepi di sekitar penjara.
Beberapa waktu yang lalu Slayer terpisah dengan Michelle karena ia memancing para pemburu yang mengejar mereka untuk menjauh dari Michelle.
"Menyingkirlah dari jalanku. Aku tidak punya waktu untuk berurusan dengan sampah seperti kalian." kata Slayer dengan sorot mata tajam.
"Hah ha. Sombong sekali kau. Aku jadi tidak sabar untuk bisa menjilati wajah cantik itu."
"Berhati-hatilah. Wanita ini tidak akan segan-segan untuk membunuh kalian."
Salah seorang dari pemburu itu menghiraukan peringatan temannya dan berlari menyerang Slayer seraya berteriak, "Wanita lemah seorang diri, memangnya apa yang bisa dilakukannya?!!"
"Hoi! Jangan gegabah!! Cih!" 8 pemburu lainnya terpaksa memulai serangan, mengikuti seorang temannya yang lebih dulu menyerang Slayer.
Karena pemburu pertama yang menyerang Slayer berlari dengan sangat gegabah, Slayer mampu dengan mudah memotong lengan kanannya.
"Sialan! Tanganku!!" teriak pria itu kesakitan.
"Bodoh sekali!! Bukankah sudah kubilang!"
"Sial! Serang dia secara bersamaan!"
Para pemburu tersebut menyerang Slayer secara bersamaan, membuat Slayer kewalahan dan semakin terdesak.
"Menyerahlah saja Slayer-chan... Kami akan memperlakukanmu dengan baik." kata salah seorang pemburu dengan wajah mesum.
====================
Name : OneSlash
Sex : Male
Age : 24
Class : Samurai
Level : 79
Title : Player Killer
Guild : Blackout, Captain
====================
"Cih! Jauhkanlah wajah mesummu dariku!" sentak Slayer, menendang OneSlash.
"Berhentilah berlari!!"
"Hmm...?" Mereka menoleh ke samping dan melihat Sofia yang sedang dikejar oleh 5 orang pemburu Senshi.
"Kalian bodoh kah?! Orang bodoh mana yang mau berhenti untuk dirampok??" teriak Sofia, terus berlari.
"Woaa, Alice! Selamatkan aku!!" teriak Sofia, berlari menghampiri Slayer.
"Hah? Apa kau tidak meihat kondisiku saat ini?" kata Slayer, memegangi lengan kirinya.
"Hoii! Jangan buat keributan, dasar bodoh!" sentak OneSlash, memarahi teman-temannya yang sedang mengejar Sofia.
"Kalau begitu pergilah tinggalkan kami!" seru Sofia, melewati Slayer dan melompat ke arah OneSlash untuk mengayunkan pedang besarnya.
OneSlash berhasil menghindari serangan Sofia dengan melompat kesamping.
"Alice, apa kau tidak apa-apa?"
"Tidak terlalu buruk. Bagaimana yang lainnya?" tanya Slayer.
"Entahlah, sepertinya Nichole dan yang lainnya juga diserang oleh anggota mereka."
"Sial! Serang mereka!" seru OneSlash. "Tapi jangan sampai mereka mati, karena akulah yang akan membunuh mereka." imbuhnya.
Para pemburu Senshi menyerang Slayer dan Sofia secara bersamaan dan membuat mereka kewalahan. Slayer terjatuh karena serangan OneSlash. Sedangkan OneSlash dan beberapa pemburu lainnya berjalan perlahan menghampiri Slayer.
"Apa kau sudah kelelahan, Slayer-chan?" kata OneSlash, tersenyum sadis.
Karena sudah sangat kelelahan, tanpa bisa melakukan apapun, Slayer hanya bisa menatap wajah OneSlash dengan penuh benci.
"Slayer! Bertahanlah!!" teriak Sofia, berusaha untuk menyingkirkan lawan-lawannya. Namun ia malah dihajar oleh para pemburu itu karena kelengahannya.
Saat kekalahan sudah pasti dan hanya kematian yang menanti mereka, tiba-tiba terdengar suara gemuruh tanah yang kemudian menghantam para pemburu tersebut.
"Melawan 2 orang wanita saja sampai keroyokan seperti itu. Dasar kumpulan pengecut."
=====================
Name : Bambang
Sex : Male
Age : 21
Class : Elementalist
Level : 67
Title : Earthmaster
Guild : Garuda, Captain
=====================
"Kalian semua! Hajar mereka semua sampai menangis!" seru Semvvak, memberikan komando.
"Dengan senang hati, komandan mesum!" Puluhan anggota aliansi Garuda menyerbu para pemburu.
"Gawat! Ada anjing kerajaan!!"
"Kapten! Apa yang harus kita lakukan?!"
"Sial! Ayo kita pergi dari sini!!" seru OneSlash.
Para pemburu bergegas melarikan diri menuju ke pasar dan memanfaatkan keramaian pasar untuk kabur dari kejaran aliansi Garuda.
Sebagian besar anggota aliansi Garuda masih mengejar para pemburu Senshi, sedangkan Semvvak berjalan menghampiri Slayer dan Sofia. "Apa kalian tidak apa-apa gadis-gadis manis?" tanya Semvvak.
"Yo! Seperti yang kau lihat, kami hampir sudah tidak sanggup berdiri lagi. Mmaa... Aku rasa kau perlu menggendongku." kata Sofia, dengan nada lembut yang bukan merupakan karakternya.
"Jangan khawatir! Aku akan menggendongmu kemanapun kau mau!" seru Semvvak dengan penuh semangat.
"Woaa!! Senangnya..." kata Sofia.
"Alice! Sofia! Apa kalian tidak apa-apa?!" teriak Ashley yang berlari bersama Shiro menghampiri mereka.
"Yeah, aku tidak apa-apa." kata Alice singkat.
Sofia terkekeh. "Hah ha.. Tadi hampir saja. Aku sangat ketakutan sampai ingin kencing di celana. Aku berteriak dengan sekuat tenaga dan tiba-tiba seorang pangeran muncul menyelamatkan kita." kata Sofia dengan nada mendramatisir.
"Jika saja tadi Alice mau berteriak minta tolong, pasti pangerannya tidak akan datang terlambat." imbuhnya, mencoba untuk menggoda Shiro dan Slayer.
"Jangan bicara hal-hal bodoh." kata Slayer, mencoba untuk berdiri sambil memegangi lengan kirinya.
"Alice kenapa dengan tanganmu?" kata Shiro, mengulurkan tangannya untuk membantu Alice berdiri.
"Ti-Tidak apa-apa! Bukankah sudah kubilang aku tidak apa-apa! Lagipula bukan urusanmu." sentak Alice, menepis tangan Shiro dan kemudian berdiri.
"Tsundere?" Ashley hanya bisa menghela nafas melihat Alice yang tidak bisa jujur dengan perasaannya sendiri.
"Apa kau menangkap mereka?" tanya AlexanderAceh, berjalan menghampiri mereka bersama dengan anggota SweetSugar yang telah di selamatkannya.
"Entahlah, pasukanku masih mengejar mereka. Para pemburu itu sangat ahli dalam melarikan diri. Bagaimana dengan kalian?" jawab Semvvak.
"Hanya ini." jawab Malin, menyeret seorang pemburu Senshi yang kedua lengannya diikat.
"Shiro... Lama tidak berjumpa." sapa AlexanderAceh.
"A-Alex?! Kau Alex??"