Chereads / Emross Empire : War And Order / Chapter 90 - 90. PK

Chapter 90 - 90. PK

"Alex.. Keren sekali perlengkapanmu itu!" seru Shiro, terpana dengan peralatan perang yang dikenakan AlexanderAceh.

"Ara... Jadi dia yang bernama Shiro, imut sekali." sahut JavQueen, mencolek pipi Shiro,

"Cih!" Slayer mengerutkan bibirnya dan memelototi JQ, seakan dia tidak suka dengan JQ yang sok akrab dengan Shiro.

"Shiro, berhati-hatilah dengan wanita jalang ini. Kau bisa bangkrut." sahut Sofia, menunjukkan ibu jarinya kearah JQ.

"Siapa yang kau panggil wanita jalang, dasar wanita gorila!!" sentak JavQueen kesal.

"Siapa juga yang kau panggil gorila, dasar wanita murahan!!" sentak Sofia, menjambak rambut JQ.

"Woaa! Cat fight! Malin, kau pilih yang mana?!" seru Semvvak.

"Pertanyaan bodoh. Tentu saja aku pilih JQ." kata Malin, yang kemudian mengeluarkan sekantung uang.

"Kalau begitu aku pilih wanita rambut merah itu!"

"Kalian! Bukannya melerai mereka, kalian malah memasang taruhan?!" sentak Michelle kesal.

"Jangan sampai kalah, Sofia-san!" seru Niken, menyemangati Sofia.

"Bagaimana NoobKiller? Apa kau menyukai aliansi pertamamu?" tanya Alex, menghiraukan Sofia dan JQ yang sedang berkelahi.

"Entahlah. Aku baru bergabung tadi malam. Tapi aku rasa mereka adalah aliansi yang sangat hebat." kata Shiro, memandangi pertarungan Sofia dan JQ.

"Tentu saja, NoobKiller adalah aliansi terkuat. Cloud pasti akan sangat beruntung memilikimu."

"Begitulah. Tapi aku rasa, aku juga beruntung bisa bergabung dengan mereka. Lalu... Siapa orang-orang yang menyerang mereka tadi?" tanya Shiro

"Para pemburu Senshi dari aliansi BlackOut. Kami belum tau pasti, tapi aku yakin jika mereka mempunyai hubungan dengan Freedom Force." jawab Alexander.

"Apa mereka bisa membunuh para pemain di dalam wilayah ibukota?" tanya Ashley.

"Itu mustahil. Selain Shiro, tidak ada orang lain yang bisa membunuh para pemain di dalam wilayah ibukota. Aku sudah pernah membicarakan hal itu dengan Cloud dan Bonexx."

"Aku rasa ada satu orang lagi yang mampu melakukannya. " sahut Shiro lirih.

"Hmm...? NoobsDie, kah?" kata Alexander, menoleh ke Shiro.

"Yap."

"Tapi pelaku kasus pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini bukanlah NoobsDie, tapi aliansi BlackOut."

"Bagaimana kalian bisa sangat yakin?" tanya Shiro.

"Lihatlah orang ini. Walaupun dia menggunakan Hidden potion, tapi namanya masih tetap muncul dengan warna merah." kata Santuy.

=====================

Name : Santuy

Sex : Male

Age : 24

Class : Ninja

Level : 64

Title : Ninjutsu Master

Guild : Garuda, Captain

=====================

"Apa kau tidak pernah mengecek papan peringkat kekuatan? Banyak sekali anggota aliansi BlackOut yang tiba-tiba masuk di peringkat 100 besar." sahut Alexander.

"Benar sekali! Tapi kenapa warna nama mereka merah semua?" sahut Ashley, mengecek papan peringkat kekuatan di tampilannya.

"Kemungkinan besar karena mereka telah melakukan PK."

"Woaa! Aku sudah ada di peringkat 1.000 besar!!" seru Shiro, terkejut melihat papan peringkat kekuatan.

"Hanya 1.000 besar kau banggakan? Lemah sekali." sahut Semvvak yang masih sibuk menyoraki perkelahian antara Sofia dan JQ.

"Berisik!!" sentak Shiro kesal.

"Kalau kau sih aku rasa memang sudah sepantasnya berada di peringkat 100 besar dan bahkan 10 besar." kata Alexander, tersenyum.

"Benar sekali. Hanya perlu sekitar 40 ribu CP lagi untuk bisa masuk peringkat 100 besar." kata Shiro dengan penuh semangat. "Dan masih butuh 400 ribu CP lagi untuk dapat menyusul Meritz." imbuhnya dengan nada lesu.

"Mma.. Jangan terburu-buru. Dengan kelebihan kelas yang kau pilih di tambah dengan kemampuanmu, aku yakin kau pasti bisa mengalahkannya suatu saat nanti." kata Alexander, menyemangati Shiro.

"Kalau pria mesum ini aku sudah tidak terkejut lagi karena dia curang. Tapi bagaimana bisa para anggota BlackOut menaikkan levelnya dengan sangat cepat hanya dengan membunuh para pemain?" tanya Slayer.

"Pria mesum?" Mendengar perkataan Slayer, Semvvak menoleh dan berkata, "Hah ha... Kau benar sekali. Slayer, ternyata kau memang pintar menilai sifat seseorang."

"Jangan sok akrab denganku. Sampah sialan." kata Slayer, tanpa menoleh ke arah Semvvak.

"Sial! Kata-katamu sangat menyakitkan." keluh Semvvak, merasa lesu.

"Sesaat setelah rapat kemarin selesai, Meritz memberitahuku jika levelnya tiba-tiba naik setelah Doppelganger Shiro membunuh para Senshi. Darisitu dia menyimpulkan jika para Senshi juga bisa menaikkan level dengan cara membunuh pemain lainnya."

"A-Apa??!" seru para Senshi, terkejut. Bahkan perkelahian Sofia dan JQ pun terhenti karena pernyataan Alexander.

"Hey! Bukankah itu berita besar!" seru Sofia, melepaskan tangan JQ.

"Alex, kenapa kau tidak memberitahukan hal sepenting itu kepada kami??" kata JQ, menggenggam erat rambut Sofia.

"Sakit!! Menjauhlah dariku!" sentak Sofia.

"Aku punya alasan. Jika berita ini sampai menyebar sebelum kita berhasil menangkap para pemburu Senshi itu, maka situasi di ibukota akan semakin panik."

Sejak menyadari keanehan yang terjadi pada dirinya tersebut, Meritz hanya menceritakan hal tersebut kepada para Cloud, dan Alexander. Dia khawatir jika pemain lain meniru perbuatannya membunuh para Senshi dan membuat suasana menjadi semakin kacau.

Pada zaman game, para pemain yang membunuh pemain lainnya hanya akan mendapatkan seluruh uang yang dimiliki oleh pemain yang terbunuh. Namun di dunia ini, para pemain yang membunuh pemain lainnya akan mendapatkan XP sebesar 10% dari total XP yang si korban telah kumpulkan. Misal si korban adalah pemain level 50 yang telah mengumpulkan 20 juta XP sejak level 1, maka si pembunuh akan mendapatkan 2 juta XP. Selain itu, para pembunuh juga bisa mendapatkan barang-barang berharga korban yang berserakan di sekitar mayat mereka.

"Hari sudah sore. Kalau begitu kita permisi dulu, masih banyak yang harus kita lakukan." kata Alexander. "Shiro, ikutlah bersama kami, ada yang ingin aku bicarakan." imbuhnya.

"Baiklah." kata Shiro. "Kalian berhati-hatilah dan jangan sampai di incar oleh para pemburu lagi." kata Shiro, memberi ucapan perpisahan kepada para anggota aliansi SweetSugar.

"Jangan khawatir. Kau itu masih 100 hari lebih cepat untuk mengkhawatirkan kami!" seru Sofia, tersenyum bangga.

"Kamu juga berhati-hatilah, Shiro-san." sahut Nichole.

"Jangan buat onar lagi!" seru Niken

"Sampai jumpa lagi Shiro-san." kata Dara dengan senyuman manis.

Shiro tersenyum dan kemudian melangkahkan kakinya mengikuti para anggota aliansi Garuda.

"Berjalanlah yang benar!" sentak Malin, menendang anggota aliansi BlackOut yang mereka tangkap.

"Semvvak, ayo!" kata JQ, menarik bajunya.

"Tinggalkan saja orang mesum itu." sahut Shiro sambil terus berjalan.

"Apa katamu, bocah sialan?!" teriak Semvvak kesal.

"Berisik. Korbankanlah dirimu kepada para pemburu." kata Shiro, terus berjalan.

"Mereka sama sekali bukan lawanku! Lagipula bagaimana bisa kau berteman baik dengan para gadis di aliansi SweetSugar?? Iri sekali!!" seru Semvvak, terasa kesal.

"Mmaa... Bukankah itu sudah jelas? Karena aku keren." kata Shiro, menoleh kebelakang dan tersenyum, mengejek Semvvak.

"Bocah sialan!" keluh Semvvak, semakin kesal.

"Diam dan cepatlah jalan!" sentak JQ, merasa kesal.

"Apa kau yakin membiarkannya pergi begitu saja?" tanya Ashley, memandangi Shiro yang semakin menjauh. "Bukankah beberapa hari ini kau terus mencarinya. Apa salahnya jika seorang wanita menyampaikan perasaannya terlebih dahulu?" imbuhnya, menoleh ke arah Slayer yang juga terus memandangi Shiro berjalan menjauh.

Slayer membalikkan badan dan berkata, "Ayo kita kembali."

"Yo!" seru Sofia. "Siapa yang sampai di markas terlebih dahulu, akan aku traktir makan sepuasnya!"

"Benarkah?" tanya salah seorang gadis, memastikan perkataan Sofia.

"Kalau begitu aku duluan!" seru gadis lain, yang sudah berlari terlebih dahulu.

"Apa mereka tidak punya rasa lelah? Aku bahkan tidak sanggup untuk berlari lagi. Rasanya ingin sekali berendam air panas." keluh Nichole, memegangi pundaknya, dan memandangi para gadis lain yang sedang berlomba kembali ke markas.

"Kalau begitu ayo kita ke pemandian air panas!" seru Niken.

"Terdengar seperti ide yang bagus." sahut Michelle.

"Tetaplah hidup, pria mesum. Aku harap bisa bertemu denganmu lagi." kata Slayer lirih, terus berjalan memimpin para anggotanya kembali ke markas.

.

.

Di perbatasan kerajaan para Elf. Setelah membumihanguskan kerajaan Elf dan mengalahkan seluruh suku Elf, pasukan Orc kembali melanjutkan perjalanan dan bergerak menuju ke kerajaan Mataram.

Sisa-sisa dari para kesatria Elf terpecah dan melarikan diri ke kerajaan lain. Beberapa dari mereka ada yang mengejar pasukan Orc dan mencoba untuk menyelamatkan dua pimpinan suku Elf yang telah ditangkap dan dijadikan budak oleh para Orc.

Sedangkan satu suku Elf tertua dan terkuat yang tidak ikut dalam peperangan melawan bangsa Orc masih belum diketahui keberadaannya. Mereka menghilang sesaat setelah mendengar kabar bahwa pasukan Orc datang mendekat, meninggalkan keenam suku lain untuk dibantai.

Dalam kekacauan yang sedang terjadi di kerajaan Mataram, waktu terus berlalu dengan cepat seperti semuanya hanyalah sebuah mimpi. Para pengungsi yang sudah aman di dalam benteng ibukota mencoba untuk mencari pekerjaan baru untuk menghidupi keluarga mereka.

Sedangkan mereka yang masih tinggal di desa-desa di luar ibukota masih terus berjuang untuk mempertahankan pabrik-pabrik potion. Ribuan prajurit kerajaan gugur melindungi desa-desa tersebut, namun semangat mereka masih sangat tinggi untuk melindungi para warga dan sumber kekuatan dari para Senshi yang telah menjadi aliansi mereka sejak ratusan tahun yang lalu.

Aliansi Garuda masih belum dapat menangkap Freedom Force, sedangkan kasus pembunuhan semakin meningkat di setiap harinya, membuat para Senshi semakin ketakutan untuk pergi keluar markas.

Sementara itu, Shiro sejenak berhenti berburu dan melatih kemampuannya dengan para anggota NoobKiller. Dragon yang menjadi lawan latihannya terus menekan Shiro dengan kemampuannya, memaksa Shiro untuk membuat jurus-jurus baru dan terus berkembang.