"Saya terima nikah dan kawin nya Waffa Hanin Khadijah binti bapak Abdul Sofyan dengan maskawin seperangkat alat Sholat di bayar tunai."Suara lantang nan tegas dengan satu tarikan napas yang di ucapkan Fahri.
"Sah, Sah, Sah," Ucap penghulu, dan di ikuti para saksi.
"Sodara waffa khanin khadijah di persilahkan untuk duduk di samping suaminya, Muhammad Fahri muntaz," Ucap penghulu.
Khadijah pun, melangkahkan kakinya dan duduk di samping suaminya. lalu lalu Khadijah menoleh ke arah Fahri, begitu pula Fahri. Kini Fahri mencoba memberanikan diri untuk menatap istrinya, namun Khadijah Nampak malu-malu.
"Nak Khadijah, silahkan mencium tangan suaminya,"Ucap penghulu.
Mendengar Ucapan tersebut, Khadijah mencoba meraih tangan Suaminya, lalu menciumnya.
Dan di susul Fahri yang meletakan telapak tangannya ke kepala khadijah. Fahri pun, memanjatkan Doa, Doa, pada istrinya.
Ini pertama kalinya untuk Khadijah mencium tangan lelaki lain. Yang kini berstatus menjadi Suaminya. Semua Rasa tercampur di hati Khadijah. Antara Gugup, dan tidak percaya, karna statusnya kini sudah berubah menjadi seorang istri.
"Sungguh pemandangan indah yah Abi. anak kita yang manja kini sudah menikah,"Ucap Umi yang sembari meneteskan air mata haru.
Fahri dan Khadijahpun langsung sungkeman ke orangtua mereka, acara pun, berjalan dengan lancar dan hikhmat.
******
"Cieee Waffa udah nikah nie yehhh. waffa kenalin dong mamas ganteng nya sama kita,"Ucap nazwa meledek sahabat karibnya.
"mamasnya ganteng kaya artis. senyumannya itu loh, bikin hati meleleh,"Sela Winda seraya menggodanya. Begitu juga dengan Rahmi yang ikut meledek Khadijah.
Jadi, Rahmi, winda, dan Nazwa, adalah sahabat terbaik Khadijah.
Khadijah pun sedikit risih dengan ucapan tiga sahabatnya yang terus saja meledek.
"Apa sih kalian, malu maluin banget. Nanti kalo orang nya denger gimana? yang ada tar dia ke pedean lagi di bilang mirip artis," Ucap khadijah sembari menyeggol ketiga sahabatnya.
Fahri yang diam-diam mendengar percakapan mereka hanya bisa tersenyum.
****
Acara akad nikah pun selesai. Sedangkan resepsi di lakukan 1 bulan setelah akad. Karna mengingat suami khadijah harus melakukan dinas ke singapur, dan menghadiri seminar go internasional.
Maklum lah dia seorang dosen lulusan Master di universitas negeri yogyakarta, jadi diriny sering di undang kesana kemari untuk menghadiri seminar.
"Temen-temen jangan pulang dulu donk, waffa masih kangen kalian,"Bujuk Khadijah melirik Nazwa, Rahmi, dan winda. Makan makan dulu yu win? Di meja banyak banget makanan tau,"sambung Khadijah.
"Yang bener kamu waffa?" Ucap winda sumringah.
mendengar waffa menawarkan makanan seketika pikiran winda langsung berubah yang tadinya ingin pulang kini beralih ke makanan yang sudah berjejer rapi di meja.
"Iya bener, masa aku bohong,"Sahut Khadijah.
"Dih winda winda kerjaan nya makan melulu tapi badan gak gendut gendut,"Timpal rahmi menertawakan winda.
"Sirik aja,"Ucap winda lalu pergi ketempat dimana makanan berada.
"Oh iya waffa gimana ceritanya bisa nikah sma abang ganteng?"tanya rahmi yang merasa penasaran.
"Mas Fahri, Dia punya nama,"Tegas Khadijah mengingatkan.
"Iya itu maksudnya waff." Saut rahmi.
****
Flash back. (Dua bulan yang lalau)
"Kadijah...! Abi manggil kamu tuh. cepet keluar," Suara teriakan ka Faisal dari balik pintu kamar Khadijah.
"Iya ka,"Sahut Khadijah. Tak lama Khadijah pun, keluar dari kamar dan menghampiri Abinya.
"Abi manggil khadijah ada perlu apa, bi?"Tanya Khadijah, menghadap Abinya.
"Sini duduk nak abi mau bicara penting,"ucap Abi menatap.
"Abi mah tiap bicara juga penting melulu, gak pernah ada bercandanya,"Ucap Khadijah lalu duduk di sebelah Ayahnya.
"Anak abi yang satu ini, Abi nya ngomong nyerocos melulu kaya petasan, untung aja abinya sabar,"Sahut Abi.
"Hehehe, iya Abi maafin khadijah."
"khadijah punya pacar? maaf maksud Abi bukan pacar lebih tepatnya lelaki yang mau ajak khadijah serius?"Tanya Abi menatap Khadijah dengan begitu pekat.
Mendengar pertanyaan Ayahnya, Khadijah pun, merasa Kaget dan mengerutkan dahinya.
Sesaat khadijah terdiam dan memikirkan ucapan abi.
"Ada sih abi yang suka sama Khadijah, tapi kalo Khadijah bahas tentang pernikahan mereka menjauh, terus ada juga lelaki yang ngajakin Khadijah menikah pas hadijah suruh ngadep Abi dan Umi, eh dia menghidar dengan banyak alasan,"Ujar Khadijah.
"Terus ada gak yang Khadijah suka selama ini?"Abi pun, kembali bertanya dengan tatapan yang sama.
"Gak ada sih, Khadijah biasa-biasa aja sama mereka. Lagi pula cowo yang deketin Khadijah aja gada yang serius. Abi dan umi kan, suka bilang sama khadijah, jangan mencintai lelaki yang tidak bisa mencintai agamanya , dan kalo laki laki yamg serius itu datang ke rumah menghadap abi dan umi bukan ngajak pacaran. Benar kan Abi pernah bilang begitu?"
"Iya sayang, sekarang Abi mau tanya lagi sma khadijah? Kalo ada lelaki yang menghadap Abi dan Umi, Lalu meminta ijin untuk menikahi anak perempuan abi ini, Khadijah mau gak?"Tanya Abi.
Khadijah terdiam dengan pertanyaan Ayahnya yang bertubi-tubi. Tanpa mengetahui maksud sebenarnya apa.
"Terus Abi sama Umi suka gak sama laki laki itu?"
"Yah jelas suka dong."
"Ya udah kalo Abi sama Umi suka."
"Ya udah apa dulu nii maksudanya?"Tanya Abi
"Ya udah Khadijah mau ketemu orangnya.
Khadijah yakin pilihan Abi sama Umi gak akan salah untuk anaknya. soalnya kan Umi sama Abi orang nya rinci banget buat memilih pasangan buat anak-anaknya." Ucap Khadijah.
"Sekarang Khadijah mau bertanya sama Abi, kenapa Abi seketika menanyakan itu pada khadijah? apa sebenarnya ada yang melamar khadijah pada abi?"sambung khadijah serius.
"Kamu ingat tidak donatur yang sering datang kesini, hampir 2 tahun terakhir dia selalu datang tiap bulan, Abi lihat dia selalu merhatiin kamu tapi Abi gak berani negur, kamu pernaah beberapa kali bertemu dia."Jelas Abi
"Yang mana sih Abi! Khadijah lupa."
"Tundukan kepalamu Khadijah, kalo ada tamu tidak baik menatap lelaki yang bukan mahram. Kamu ingat gak kata-kata Umi waktu itu, pas kamu lihat cowo ganteng yang hidung nya mancung perawakan tinggi?"Tegas Umi yang tiba-tiba datang menghampiri Khadijah dan Abi.
Seketika khadijah pun tertawa berbahak-bahak karna tak percaya dengan apa yang di ucapkan orangtuanya.
"Umi dan Abi serius cowo itu melamar khadijah? gak mungkin banget. Umi sama bercanda kan?"Ucap Khadijah merasa tak percaya dan menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tertawa.
"Emang nya kenapa dengan anak Umi. kalo tiba-tiba ada anak cowo yang ganteng ngelamar Khadijah? lagi pula Anak umi juga cantik, seksi, pintar, dan bawel,"ucap umi sembari meledek.
"Umi iih kebiasaan bilang Khadijah bawel melulu,"
"Gimana Khadijah apa maumenerima lamaran Fahri?"Sela Abi dengan tegasnya.
"Abi beri waktu Khadijah sampe besok. Khadijah butuh petunjuk dari Allah," Ucap khadijah.
Abi dan umi pun menyetujuinya, dan keesokan harinya Khadijah memberi keputusannya pada Orang tuanya, untuk menerima lamaran Fahri.
Wajah Abi dan umi seketika bahagia dan mengucap syukur karna mereka tau betul pilihan Abi dan Umi tidak akan salah, Abi pun bergegas untuk memberi kabar kepada Fahri dan memberitahukan lamaran nya di terima oleh Khadijah, dan seketika Fahripun membalas pesan abi dengan cepatnya.
"Alhamdullilah abi kalo dek Khadijah menerima lamaran fahri.
Insya Allah hari minggu saya beserta keluarga akan ke bandung untuk melamar dek khadijah."balasan pesan dari fahri.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
**JANGAN LUPA UNTUK SELALU LIKE, KOMEN, DAN JUGA VOTE.
Ig. Ayyana Haoren**.