Chereads / PACARAN SETELAH MENIKAH / Chapter 3 - Episode 4. malam pernikahan.

Chapter 3 - Episode 4. malam pernikahan.

HAPPY READING

"jadi intinya jarak lamaran ke akad nikah itu tiga mingguan kira - kira," ucap waffa menatap ketiga sahabatnya.

"Ikh Waffa swett banget sih! aku mau lah kaya kamu, menikah, tanpa pacaran terlebih dahulu. Jadi, pacarannya setelah menikah."jawab nazwa.

"makanya jangan pacaran mlulu klo mau nikah!"Sindir Khadijah. Pada sahabatnya.

"Yeh siapa juga yang suka pacaran,"Sahut Nazwa mengelak. "Tau ikh Waffa, kita tuh gak pernah pacaran, paling deket-deket aja dan komit,"Timpal Rahmi.

Di tengah-tengah perbincangan mereka, tiba-tiba saja kehadiran Umi mengagetkan mereka.

"Khadijah, temenin suami kamu makan dulu gih! umi sudah siapin makanan nya, gak baik ninggalin suami kamu sendirian terus," Ucap umi perlahan.

"Astagfirullah umi maaf,  Khadijah keasikan ngobrol sama temen-temen,"Jawab khadijah.

Seketika Khadijah pun, bergegas untuk menghampiri suaminya.

"Mas mau makan yah? maaf khadijah tadi keasikan ngobrol sama temen-temen," ucap Khadijah sedikit merundukan kepalanya tanpa berani menatap Fahri.

"Kata siapa mas mau makan? tadi mas udah makan ko barang Abi, ayah, dan keluarga yang lainnya."Jawab Fahri.

"Lah tadi Umi bilang,"Gumam Khadijah dalam hati." Jadi Umu sengaja bohong, Hem, yasudahlah."

"Tadi mas mau ajak ade makan bareng juga, sebenarnya. Tapi, mas liat ade sedang asik dengan teman-temannya. Apa sekarang ade mau makan, biar mas temenin?" Tanya Fahri.

"Gak usah mas,  Khadijah belum lapar. Yasudah kalo begitu Khadijah mau minta ijin  ganti baju dulu,"Ucap Khadijah lalu berjalan ke arah kamarnya. Kini Khadijah pun, duduk tepat di depan meja rias. Tanpa di sadari Fahri.memperhatikan Khafijah yang kesulitan membuka riasan yang berada di atas krudungnya.

"Apa harus mas bantuin khadijah untuk lepas aksesorisnya?"Ucap Fahri menghampiri istrinya. Sontak saja kehadiran Fahri membuat Khadijah terkejut.

"Lah, mas ngikutin aku?"

"Iya, karna mas takut de kesulitan untuk buka riasan itu,"

"Gak usah mas, lagi pula mas Fahri bukan mahram ,"Ucap khadijah.

Fahri tersenyum dan mengerutkan dahinya, karna mendengar ucapan Khadijah. Sedangkan hadijah buru-buru menutup mulutnya, karna baru menyadari Ucapanya.

"Astagfirullah, maaf, maaf, Khadijah lupa kita udah nikah ,"Sambungnya.

Fahri pun,  hanya tersenyum lebar melihat tingkah istrinya.

Kemudian Khadijah berubah fikiran, dan mengijinkan suaminya untuk membantu melepaskan riasanya. namun hanya riasanya saja. Setelah riasan selesai, Khadijah meminta suaminya untuk keluar, karna dirinya hendak berganti pakaian.

Fahri pun menuruti kemauan Khadijah. Maklum saja Khadijah belum terbiasa dengan kehadiran suaminya, itu. Begitu juga Fahri.

*****

Sore harinya, saat Fahri hendak Sholat magrib berjamah di mesjid, Fahri tak lupa meminta ijin pada Khadijah. Untuk Sholat bersama Ayah dan juga kakanya.

"Oh iya de, jangan lupa nanti malam siap-siap yah," Ucap Fahri.

"Siap - siap untuk apa mas?" Tanya Khadijah

"Siap siap buat berkemas pakaian Ade. besok pagi kan sebelum subuh kita harus udah di bandara. bukan nya mas udah cerita yah sma De waktu itu di telepon."

Khadijah pun, terdiam sejenak. Menvoba mengingat kembali.

"Oh iya mas, maaf Khadijah bener-bener lupa, Afwan mas,"

"Sekalian kita liburan disana yah de!"Ucap Fahri sembari melemparkan senyuman pada istrinya, lalu pergi dari kamar.

******

Malam Harinya usai Sholat isya, Fahri beserta Abi, dan juga kaka Khadijah pun, pulang ke rumah. Fahri yang saat itu merasa lelah karna perjalanan dari jogya ke bandung, di tambah resepsi akad nikah membuatnya kelelahan. Karna beberapa hari terakhir Fahri kurang istirahat. Akhirnya ia pun, memilih untuk segera masuk ke kamar Khadijah dan beristirahat.

Saat Fahri mengetuk pintu kamar, dan mengucap salam. Khadijah mulai merasakan kringat dingin. Dirinya begitu takut melewati malam yang tak seperti sebelum-sebelumnya.

Dengan rasa gugup, dan canggung. Khadijah membuka pintu kamar secara perlahan.

"Waalaikum'salam. Mas,"jawab Khadijah lalu memberanikan diri untuk mencium tangan suaminya. Fahri pun membalasnya dengan senyuman yang begitu indah.

"Mas mau makan?"Tanya Khadijah dengan raut wajah memerah, dan malu-malu.

"Engga de. Mas pengen istirahat aja."jawab Fahri lalu beranjak mendekati koper miliknya dan mengambil baju yang akan dikenakan untuk tidur.

"Oh, yasudah kalo begitu. Oh iya Mas udah bilang belum sama Abi. Kalo kita besok pergi ke Singapur? Soalnya Khadijah lupa bilang ,"

"Mas udah bilang sama abi De, yang pasti Abi mengijinkan, meski terbilang mendadak bagi Abi. Oh iya, ade belum berkemas yah?"Tanya Fahri karna melihat koper Khadijah yang masih kosong.

"belum mas." Sahut khadijah menggelengkan kepalanya."

"Mas, de ijin keluar bentar yah, mau nemuin Umi,"Ucap Khadijah. Lalu Fahri hanya menganggukan ucapan Khadijah.

Melihat Uminya berada di ruang tamu, Khadijah pun, menghampiri dan mengajaknya untuk bicara.

"Khadijah ada perlu menghampiri umi. Sepertinya ada hal serius "Tanya umi, karna melihat putrinya seperti orang kebingungan.

"Umi khadijah boleh gak yah nolak ajakan mas fahri untuk gak ikut ke singapur?"

"lah kenapa sayang? bukanya dari dulu kamu pengen banget jalan jalan ke luar negri. Terus sekarang kamu punya kesempatan seperti itu kenapa gak mau?" Ucap umi yang penuh dengan pertanyaan.

Khadijah hanya diam membisu tanpa menjawab satu pertanyaanpun yang di lontarkan ibunya.

"Sayang apa ada yang Khadijah takutkan?" Umi kembali bertanya.

"Khadijah bukan takut Umi, hanya saja belum terbiasa berduaan dengan mas Fahri."

"Umi juga dulu gitu, untung Abi sabar, awalnya umi takut. Tapi Abi selalu bikin umi tersenyum dan nyaman. Khadijah dengerin Umi kalian bisa saling mencintai dengan seiring nya waktu klo anak Umi menghidar kapan punya waktu buat saling mengenal satu sama lain." Jelas umi.

"Sayang, niatkan semuanya karena Allah. Khadijah faham kan maksud umi?

lagi pula putri umi cukup pintar dan bisa membedakan mana yang baik mana yang tidak. ingat ridho suami rindo Allah kebahagiaan kluarga yang tergantung kamu dan pasanganmu.bagaimana menjalaninya."Sambung Umi mencoba memberi pengertian.

"Trimakasih umi,"khadijah pun langsung memeluk ibunya.

Setelah panjang lebar khadijah bercerita dan meminta solusi, Khadijah pun, kembali masuk ke kamarnya.

.

.

.

.

.

.

Bersamsung.

Mohon Maaf kalo masih bnyak yang typo. Atau gak nyambung. Mohon di maafkan dan di mengerti.

Jangan lupa like dan komen da