Chereads / Danur 2, Maddah / Chapter 2 - MENYALAKAN PIJAR BARU ✨

Chapter 2 - MENYALAKAN PIJAR BARU ✨

Kurebahkan kedua tangan ku diatas tempat tidur yang kini terasa lebih reyot daripada biasanya, mata ku menatap lurus ke langit-langit kamar yang tak lagi berwarna putih. Aku lupa menyuruh tukang untuk memperbaiki nya beberapa hari yang lalu, saat hujan besar, rembesan air keluar dari sana, menetes 1 per 1 tepat diatas kepala ku.

Pikiran ku mengembara, lelah rasanya membayangkan aktivitas ku seharian ini. Maklum, aku adalah wanita yang tak pernah merasa kerasan didalam rumah. Untuk beberapa saat, aku memang benar benar punya kesibukan, tapi pada saat lain, waktu ku sangat lah luang. Jika sudah seperti itu, biasanya ku habiskan dengan hal hal 'random' seperti hari ini. Niat ku sebenarnya ingin jalan jalan keluar kota, jadi kuputuskan untuk berpergian seorang diri ke daerah Lembang, sebuah kota kecil berudara dingin yang terletak tak jauh dari kota Bandung, Mmmh, sebenarnya aku tidak benar-benar pergi sendirian

Keinginan ku pagi tadi hanya 1, ingin merasakan udara segar kota Lembang yang jarang sekali ku dapatkan didaerah tempat tinggal ku kini. Rasanya, penat ku hilang jika menikmati pemandangan asri sisi lain kota Bandung yang mulai padat dan panas. Meski masih mengantuk, sudah sejak jam 8 pagi tadi kutancap gas mobil ku menuju Maribaya, sebuah lokasi wisata di seputar kota Lembang.

Kini, bisa kurasakan bagaimana sakitnya pergelangan kaki akibat tak henti menginjak pedal mobil, tubuh ku lelah tak berhenti berjalan seharian mengejar 'dia' yang tak berhenti mengajak main. Dan kini, mata ini terasa sangat berat karena tak ada satu pun kesempatan untuk sekedar menutup mata sekejap, selama berada disana sepanjang siang. Sungguh rasanya ingin segera terlelap, namun bisa kupastikan mata ku tak akan lekas beristirahat hari ini, 'mereka' tak pernah mengijinkan ku untuk tertidur lebih cepat.

sesuatu menggelitik telapak kaki ku kini, gigi-gigi kecil tengah asyik menggerogoti jemariku, gigitan gigitannya kecil nya membuat ku terperangah kaget, membuyarkan semua lamunan dikepala. "Astaga!!!" refleks mulut ku berteriak. Badan ku bangkit dari tidur untuk melihat makhluk apa yang sedang asyik menggigiti jempol kaki ku. "Janshen!!! Cepat usir mereka!" Dua ekor kelinci kecil yang sejak tadi menggigiti kakiku mulai berlarian menjauh.