Chereads / Danur 2, Maddah / Chapter 4 - Yoo lanjutannya :)

Chapter 4 - Yoo lanjutannya :)

"huh, Jansen!! jangan lagi lagi kau giring mereka masuk ke kamar ku, ya! atau kelinci kelinci mu ini akan ku potong dan ku jadikan sate kelinci!" dengan ketus aku peringatkan Jansen agar tidak berbuat bodoh lagi. aku paling tidak suka tempat yang kotor apalagi tempat yang berbau tidak enak entahlah..... aku bisa langsung mual lalu memuntahkan isi perut ku jika tidak tahan dengan bau bau tidak enak yang menusuk hidung....

namun tiba-tiba langkah Jensen terhenti seketika sesaat setelah ucapkan ketuk itu keluar dari mulutku. tubuh Jansen tiba-tiba kaku mematung, langkahku pun ikut terhenti, kepala Jansen perlahan berputar ke arahku tubuhnya berjalan pelan mendekatiku yang kini juga ikut mematung, matanya melotot marah. tiba-tiba tangannya terangkat dan menarik rambutku keras sekali.

"awas aja kalau kau berani melakukan itu! kau jahat sekali kalau kau berani begitu kepada mereka!! jangan jadi manusia jahat! kalau kau jahat seperti itu kau tidak ada bedanya dengan Nippon!" suaranya bergetar hebat sambil terus menerus mencengkram rambutku dengan kasar. belum pernah kulihat Jansen semarah ini kepadaku

"i...i...iyaa iya Jansen, aku cuma bercanda... aku tidak akan benar-benar melakukannya, kok! kau... kau kan tahu sendiri aku tak akan tega berbuat seperti itu. Ma... maaf ya, Jansen!" aku benar-benar ketakutan melihatnya begini. ini bukan Jensen yang kukenal, dia tidak seperti ini.

Tangannya masih mencengkram rambutku matanya tetap melotot marah kepadaku, dan aku masih saja ketakutan melihatnya. tiba-tiba kini kurasakan cengkraman baru di bagian lain kepalaku, beberapa cengkraman tangan mungil menjambak hampir semua bagian rambut yang menempel di kepalaku, rasanya sakit luar biasa.

"lepaskannn!!!!!" aku menjerit kesal atas perlakuan tidak menyenangkan ini. aku mulai kesal dengan sikap Jensen dan entah siapa lagi yang berani-beraninya menyakitiku, teriakanku membuat tangan-tangan kecil itu serempak melepaskan cengkeraman mereka tanganku mulai mengelus rambut dan kepala ku mencoba mengobati ngilu yang membuat kepalaku pusing. Kekesalanku telah meluluh rasa takut kepada Jansen

seiring dengan itu, kudengar cekikikan beberapa suara yang tak asing lagi bagiku hatiku kembali berdebar.... apalagi setelah melihat Jensen kini tengah tertawa dengan begitu puas di depanku. kubalikkan badanku mencari para pemilik suara ketawa menyebalkan ini tepat di belakang ku berdiri Peter dan Hans. "astaga Jansen! jadi kamu tadi bercanda ya? lalu kalian Peter! Hans!! maksud kalian apa sih?" tukas ku kesal. Namun, mereka terus saja tertawa tanpa mengucapkan sepatah komentar pun terhadap reaksi ku yang kini tengah berteriak-teriak dan marah...