Chereads / love, sex and friendship / Chapter 2 - Evil Prince

Chapter 2 - Evil Prince

Laura sedang bingung mencari tempat untuk memarkirkan motor matiknya. Karena terlambat tempat yang biasa jadi tempat parkir motornya telah ditempati motor lain. Laura mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru area parkir itu dengan teliti, ya...walau seteliti apapun Laura melihat , tetap saja sulit mencari tempat yang kosong. Tapi tunggu,,, sepertinya di sebelah kiri dekat pintu keluar ada yang kosong. Berhubung dirinya sudah terlambat Laura buru-buru mengas motornya .

"YES" kata pertama dan sedikit keras keluar dari bibir mungil Laura setelah ia berhasil memarkirkan motornya dengan tepat .Kemudian Laura sedikit berlari keluar dari parkiran ke dalam gedung kantor. Dengan menggunakan jurus langka 1000 akhirnya Laura berhasil sampai di ruang divisinya dengan selamat. Ya walau sedikit mengalami insiden kepeleset dengan gaya elegan huahahaha .

"pagi cantik, kok datangnya terlambat sih? pasti kamu ketiduran ya karena semalam kamu memimpikan aku "-ucap Rio teman seruangan Laura yang genitnya bukan main . Padahal dia sudah punya istri dan seorang anak. Banyangin kalau istrinya sampe tahu kelakuan suaminya di kantor seperti apa bisa jadi perkedel dia huahahahaha.

"aduh , mas Rio kalau jadi cowok jangan genit napa, Ingat ISTRI dirumah. Ntar aku laporin baru tau rasa"-jawab Laura sedikit kesal dengan si Rio yang genitnya nggak ketulungan.

"yee...istri aku cinta mati tau sama aku . Jadi kalau kamu mau bilang yang macem-macem dia tidak akan terpengaruh "-sahut Rio dengan pedenya kaya iklan-iklan ditipi.

"emang sih istri mas cinta mati sama mas , tapi begitu mas mati aku yakin cinta istri mas juga mati. udah sana-sana mas Rio minggir"- usir Laura.

"eh laura kamu kenapa sih?kok hari ini sewot gitu ke mas. Kan mas dah biasa gangguin kamu, tapi sekarang kok kamu jadi aneh gitu. Apa jangan-jangan kamu lagi pms ya"-ucap Rio binggung melihat rekan kerjanya ini bertempramen tinggi hari ini.

"gak kok aku tuh baru aja slesai pms tau jadi gak usah sok tau deh mas."-jawab Laura polos. "Aduh kenapa aku jadi ngomongin tentang pms gini sih ke mas"-lanjut Laura sambil menepuk jidatnya sendiri.ya iyalah nepuk jidat sendiri gak mungkin kan nepuk jidatnya si Rio

"udah dulu ya mas, aku mau absen dulu"- pamit Laura

"cepat buruan sana sebelum manager kita yang centil itu gangguin kamu "-nasihat Rio. Ya laura harus akuin kali ini Rio ada benarnya . Tapi sayangnya Rio tidak menyadari dirinya juga termasuk kedalam golongan cowok centil. Setelah selesai absen Laura kembali kemeja kerjanya dan hendak memulai aktivitasnya seperti biasa.

" eh Laura sayangku bisa kesini sebentar " panggil manajer Laura yang bernama pak Beni. Ya ampunn padahal laura baru aja mau duduk bahkan pantatnya aja belum sempat mendarat dikursi alias menggantung diudara nasib nasib begini nih kalau jadi satu-satunya karyawan cewek yang masih single didivisi ini. apa lagi divisi tempat Laura bekerja ini berhubungan dengan sketsa bangunan dan gambar gambar gedung yang notabennya yang kerja cowok semua. Berbeda dengan devisi alena yang hanya mengawasi jalannya suatu proyek dan terkadang ikut membantu divisi laura untuk menuntaskan proyek tersebut.

"ya pak Beni ada apa ?" jawab Laura berjalan ke meja pak Beni. Pak Beni ini merupakan atasan favorit di Armando Grup karena orangnya humoris dan friendly walaupun dia seorang manajer dia memperlakukan semua bawahannya sebagai seorang teman. Pak Beni sudah beristri dan memilki 4 orang anak .ya iyalah masa diusia yang sudah 40 tahun dia masih single apa kata dunia.walaupun sudah berkepala empat pak Beni masih kelihatan seperti pria berusia 30 tahunan. tidak seperti pria seusianya yang kebanyakan berbadan subur dan berperut buncit plus kepala plontos.

" begini sayang , tolong kamu antar file-file ini ya kekantor cabang satu . " jawab pak beni sambil menyerahkan beberapa map ke Laura.

" sekarang pak?"- Tanya Laura bego.

" iya dong sayang masa tahun depan keburu dimakan rayap kertasnya " jawab pak beni sambil mencolek dagu Laura. uhh untung aja Laura udah kebal sama perlakuan segerombolan cowok-cowok centil disini kalau tidak kan bisa berpikir yang tidak-tidak . tapi walaupun centil mereka tidak pernah melebihi batas Cuma sekedar colek saja.

" ia deh pak, saya berangkat dulu " jawab Laura beranjak pergi sambil memeluk file-file pemberian pak Beni.

" hati- hati ya sayang " teriak pak Beni kepada Laura. Laura hanya membalas dengan lambaian tangan.

******

" AAAHHHH...." teriak Laura ketika dia bersama motor yang sedang dikendarainya terserempet BMW hitam dan membuatnya terjatuh bersama motor miliknya . Uh untung Laura pintar mengelak kalau tidak dia bisa ketabrak . Padahal jaraknya hanya sedikit lagi.

Setelah beberapa detik sang pengemudi tak kunjung turun yang berarti dia tidak memiliki iktikad untuk membantu Laura. Menyadari hal itu Laura langsung menghampirin mobil BMW lalu mengetok eh bukan ngetok tapi lebih tepatnya menggedor-gedor kaca mobil tersebut dengan tenaga super karena kesal .

" Hey turun " teriak Laura ketika sang empunya mobil tak jua memberi respon. Walau pun kaca mobilnya hampir retak akibat gedoran Laura (lebay) . Sang pengendara mobil yang berjenis kelamin laki-laki itu malah sama sekali tak terganggu dengan sikap Laura. Dia hanya tersenyum sinis sambil berkata " wanita itu tidak pernah berubah " .

Dengan santai dia membuka kaca mobil kemudian melempar beberapa lembar uang ratusan ribu tepat di wajah Laura lalu melaju pergi meninggalkan Laura begitu saja. Laura hanya bisa ternganga tak menyangka akan diperlakukan serendah itu.

Wah parah tuh cowok dikira Laura lagi ngemis apa dilempari uang begitu. Udah kaya disinetron - sinetron aja tuh adegan barusan.

" awas itu orang aku akan ingat mobilnya dan akan aku matiin kalau ketemu " repet Laura setelah menutup mulutnya yang tadi ternganga. Wah Laura kejam kaya berani aja , matiin nyamuk aja gagal gimana matiin itu orang.

Dan laura melanjutkan perjalan kembali ke kantor setelah mengantar beberapa file yang disuruh oleh atasannya.

Setelah sampai didepan gerbang perusahaannya mata Laura terhenti pada sosok pria yang baru turun dari mobil BMW dan memberikan kunci mobil kepada petugas keamanan.

" itu kan mobil tadi " ucap laura kemudian berlari menyusul pria itu.

"hey tunggu " teriak Laura ketika cowok itu semakin menjauh.

" hey aku bilang tunggu! " teriak Laura lagi kini sambil mengeluarkan beberapa uang dari tas nya .handeh si Laura sempat-sempatnya memungut uang yang dilempar pria tadi kewajahnya . rajin amat neng

"MAKAN NIH UANG MU DASAR MANUSIA TAK PUNYA OTAK SUDAH MENABRAK ORANG BUKANNYA MINTA MAAF MALAH KABUR. APA PANTAS KAU DISEBUT SEORANG MANUSIA! " bentak Laura sambil melemparkan beberapa uang ke wajah pria itu. Persis seperti dia alami tadi . oalah ini namanya aksi balas dendam jangan ditiru ya pembaca. Setelah melakukan aksi anarkis tersebut Laura terkejut setelah melihat pria berwajah tampan tersebut. Oalah seharusnya yang terkejut pria itu bukannya Laura. Emang udah terbalik dunia. Dan yang membuat Laura kaget bukan karena ketampanan pria itu yang melebihi dewa yunani lebay , tapi karena wajah pria itu mirip dengan seseorang dimasa laura sekolah yang sampai saat ini masih dibencinya yaitu si evil prince alias Alcander . Sementara yang dilempar pake uang cuma menatap Laura tanpa ekspresi.

" selamat siang pak Mikail, maaf saya tidak tau kalau anda datang lebih awal dari waktu yang ditentukan pak direktur " interupsi salah seorang Manejer diperusahaan tersebut kemudian dia terdiam ketika melihat orang yang dia sapa sedang bersitegang dengan salah seorang karyawan dari perusahaan mereka.

" bisa antarkan saya keruangan direktur " ucap Mikail beberapa saat kemudian.

" baik pak silakan pak lewat sini " jawab sang manajer berjalan mendahului Mikail masih dengan wajah bertanya-tanya.

Sebelum mengikuti sang manajer Mikail menatap tajam Laura sambil berkata " pertanggung jawabkan perbuatan mu nanti " mendengar suara lelaki itu Laura bergidik ngeri.

" itu pasti bukan dia... ya bukan dia " gumamnya lirih menatap punggung Mikail yang semakin menjauh. Kemudian dia tersentak setelah sadar kalau orang yang dihadapannya itu merupakan salah satu orang penting dari tempatnya bekerja, karena kalau tidak penting dia tidak mungkin meminta diantar keruang sang direktur utama.

" oh my god mati lah aku " jeritnya tertahan berkali-kali sambil terduduk dilantai dan sedikit menjambaki rambutnya . dia tak peduli lagi akan sekelilingnya yang dia pedulikan adalah nasibnya kelak.

" eh ra " sapa Alena sambil menepuk bahu Laura yang mengagetkan Laura.

" apa sih? Bikin kaget aja " jawab Laura ketus

"kamu tuh yang apaan... ngapain kamu kaya gitu disini kaya orang lagi stress "Tanya Alena tak kalah ketus juga.

" emang aku lagi strses tau , aku hari ini ketiban sial mulu. tadi pagi telat sampai jatuh dari tangga truss tadi aku diserempet orang dan menghina aku pake uang " -cerocos Laura ampe lupa nafas huahhhahaha

" stop stop stop kamu cerita kecepatan aku nggak ngerti tau" ucap Alena sambil membekap mulut Laura kalau gak gini Laura nggak bakalan berhenti.

" oh iyaa kamu bilang tadi kamu diserempet trus dihina pake uang? Siapa yang nyerempet kamu ra? " - Alena

"auhh engah auuu . aaaiii iiaahh aahaa ihiihii "-jawab Laura gak jelas karena mulutnya masih ditutup oleh Alena

"ya ampun lupa pantesan aja suara kamu kaya orang bengek " ucap Alena tersadar kalau dia masih mengunci mulut laura .setelah dia tidak bisa mencerna perkataan Laura barusan.

" nah siapa yang udah nyerempet kamu " - Alena. Laura pun menceritakan kejadian yang dialami nya tadi dengan sedetail-detailnya kepada Alena tanpa tertinggal sedikit pun.

" mampus kamu ra kalau sampe dia orang penting disini tamat lah riwayatmu "-Alena

"heeh.. " Laura menoyor kepala Alena

" kamu tuh ya bukannya nolongin nyari solusi malah nakut-nakutin aku "

" ya abis aku juga nggak tau gimana " jawab alena dengan wajah tanpa dosa sambil mengelus keningnya yang habis ditoyor.

" yaelah ribet dah ngomong sama kamu " ucap Laura meninggalkan Alena dan kembali keruangannya.

**********

Laura mengerutkan keningnya ketika mendapati ada yang aneh dengan orang-orang yang ada diruangannya .

" eh mas Rio nih pada kenapa kok pada sibuk gak jelas gini " Tanya Laura heran mendapati para karyawan sibuk membereskan meja- meja mereka yang biasanya bertebaran kertas-kertas gak jelas.

" wakil direktur yang baru mau berkunjung ra jadi pada sibuk bersih-bersih biar ruangan rapi dikit " jawab Rio yang juga ikut bersih-bersih

" wakil direktur? " gumam Laura bingung, setau Laura tempatnya berkerja sudah hampir sebulan tidak memiliki wakil direktur.

" emangnya wakil direktur kita yang baru kapan dipungutnya mas ?"-Laura

" idih dipungut sampah kali dipungut yang bener itu dipilih Laura . nih anak ngasal banget kalau ngomong " tegur rio

" hehehehe maaf deh mas "Laura nyengir

" kamu kemana aja sih ra pemilihannya kan udah dilakukan seminggu yang lalu makanya kamu jangan kebanyakkan kerja dilapangan,,, jadi gak tau info deh "-Rio

" yee aku juga gak mau kerja dilapangan kali mas. Tuh salahin pak Beni tuh yang nyuruh-nyuruh cek lapangan mulu. Padahalkan yang lain masih banyak " jawab Laura cemberut

" ok anak -anak baris yang rapi ya wakil direktur sudah menuju kesini " intruksi pak Beni . Iya elah udah kaya anak TK aja . semua karyawan didivisi itu pun berbaris dengan tertib. Tak lama berselang seseorang yang ditunggu pun datang .

" mampus lah aku " batin Laura sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ternyata wakil direktur tersebut adalah pria yang tadi nyerempet Laura dan yang Laura lempar pakai uang, untung cuma pakai uang lah kalau sampai pakai batu kan bisa brabe.

" selamat siang semua" sapa pria itu berdiri dihadapan para karyawan divisi tersebut.

"saya Mikail. Saya adalah wakil direktur kalian yang baru . tujuan saya berkunjung kesetiap divisi adalah supaya saya bisa melihat sendiri bagaimana cara kerja kalian sekaligus ingin mengetahui bagaimana bentuk dari setiap karyawan diperusahaan ini " ucap Mikail sambil memperhatikan setiap orang yang dihadapannya terutama satu-satunya cewek didivisi itu yang kebetulan baris paling ujung jauh darinya.kemudian Mikail mulai menjabat satu persatu karyawan yang menyebutkan nama masing masing. Melihat itu Laura semakin panik dan berdoa dalam hati agar keajaiban terjadi.

Laura menahan nafas ketika Mikail sudah berdiri didepannya . Mikail memandangi Laura yang tertunduk takut dan berusaha agar seringainya tak keluar . Mikail memegang dagu Laura kemudian mengangkat wajah Laura agar bertatapan dengannya. Laura tertegun ketika untuk kedua kalinya dalam hari yang sama teringat seseorang ketika menatap wajah Mikail. apalagi dengan jarak sedekat ini tapi Laura menyangkal sekuat tenaga kalau itu bukan lah dia karena ada beberapa perbedaan dimuka mereka. Mikail memandangi setiap inci wajah Laura masih sama seperti yang dulu tidak ada perubahan yang signifikan dengan tidak kentara tangan Mikail bergerak dari dagu Laura mengelus pipi Laura kemudian turun kebibir Laura . Laura tersentak ketika dengan lancangnya tangan Mikail menelusuri wajahnya dengan cepat dia meraih tangan Mikail yang kini menyentuh bibirnya dan dengan perjuangan tinggi menjabat tangan Mikail.

" perkenalkan pak saya Laura " ujar Laura berusaha menstabilkan suaranya agar tidak membentak atau mencaci maki Mikail karena semua mata kini tertuju padanya dengan tatapan rasa ingin tahu. Mikail hanya tersenyum menatap tangannya yang kini dijabat Laura .

"Laura senang bertemu denganmu lagi. " ucap Mikail dengan lambat seakan mengingatkan Laura kalau ini bukanlah pertemuan pertama mereka. Laura hanya menelan ludah dia langsung teringat kata- kata Mikail" pertanggung jawabkan perbuatan mu nanti " .

" sa saya juga senang bertemu anda pak.." jawabnya tergagap sambil ingin melepaskan jabatan tangan mereka tapi Mikail malah menggengam erat tangannya seakan dia tidak ingin melepas Laura. Ketakutan Laura semakin bertambah .

" saya rasa cukup perkenalannya pak Mikail " sela Rex sang direktur utama yang tiba-tiba nongol entah dari mana .

" masih banyak divisi lagi yang akan kita kunjungi " lanjutnya dengan menatap langsung ke mata Mikail seakan mengatakan apa yang akan kau lakukan padanya. Mikailnya hanya tersenyum sinis menanggapinya dan dengan berat hati melepas tangan Laura.Laura bernafas lega ketika Rex dan Mikail beranjak dari divisinya

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

hallo.. Angel balik lagi dengan cerita yang semakin menggila dan makin gak jelas. Angel hanya penulis yang hanya menuangkan imajinasi kami dalam bentuk tulisan dan tidak tau bagaimana cara menulis cerita yang benar karena merangkai kata itu amat lah sulit dari pada memikirkan sesuatu jadi kalau ada yang salah atau gak masuk akal jangan segan-segan buat komplain ya kami sangat menerima dengan tangan terbuka dan lapang dada semua kritikan dan saran.selamat membaca