Chapter 2 - Pagi

"Morning Mamy Dady" sapa Dea, sepertinya mereka sedang asik sendiri gumam Dea dalam hati, yaudalah ya Uda biasa juga kok seperti ini, "Ma, Pa Dea berangkat y" lagi lagi Dea gak di gubris oleh kedua orang tuanya.

(huft kenapa sih mereka cuek kali sama aku) Dea terbengong sampai tidak menyadari bahwa dia telah di panggil 3 kali oleh pak Ardi supirnya "non Dea berangkat sekarang gak?" pak Ardi Uda menanyakan kenapa Dea masih terus diam seribu bahasa, akhirnya pak Ardi menepuk bahu Dea dengan pelan "non sehat? berang Sekolah atau gak?" kali ini Dea melihat pak Ardi dengan lekas Dea langsung menaikan pandangan nya tepat bertemu di mata pak Ardi, mereka saling tatap menatap satu sama lain, tanpa berkata apapun lagi Dea masuk ke dalam mobil yang telah berada di depan matanya "pak ayo buruan ntar aku telat lagi" kata Dea sambil logat anak Medan, maklum lah Dea emang dari Medan dan dia juga uda dari lahir emang di Medan, "eh iya non ayok" jawab pak Ardi dengan lantang, "non nanti mau kemana?" tanyak pak Ardi yang sedari tadi nyuri nyuri pandang dengan Dea "hmmm seperti biasa pak ke kolam" jawab Dea sambil bermain game kesukaannya, "emang kenapa bapak banyak seperti itu sama saya?" tanya Dea lagi masih dengan genggaman hp di tangannya, "entar saya sebentar ya non bawak anak saya berobat, kata istri saya dia demam tinggi, saya takut kehilangan dia" kata pak Ardi sambil dengan mata berkaca-kaca, (enak sekali jadi anak nya pak Ardi, walau gak kaya, tapi harmonis) ucap Dea dalam hati, tanpa Dea sadari air matanya mengalir, dan Dea gak sadar bahwa pak Ardi telah memberi Dea tisu, namun Dea masih juga acuh sama pak Ardi kerna dia gak tau pak Ardi sedari tadi mengulurkan tisu ke depan nya, hingga akhirnya pak Ardi berbicara "non kenapa nangis? ini tisu ambil, lap air mata non, sebentar lagi kita sampai" mendengar itu Dea tersentak dan yak mengambil tisu di tangan pak Ardi Dea tak lupa memberi kata terimakasih kepada pak Ardi "terimakasih pak Ardi" jawab Dea, hmmm seperti nya sekolah ku sudah dekat tapi aku malas ke sekolah, biar ah sekali GK masuk sekolah, lagian Mamy and Dady gak peduli jua terhadap ku, Dea langsung bilang ke pak Ardi "pak saya GK ke sekolah ya pak" kata Dea tanpa memberikan alasan apapun kepada pak Ardi, "lah kenapa non? bukannya hari ini sekolah?" tanyak pak Ardi, Dea kikuk menjawabnya akhirnya Dea menjawab "hmmm sa,,,saya mau ke tokoh buku pak, ada yang harus di beli, lagian sekolah lagi GK belajar pak, buat apa saya ke sekolah kalau kaya gitu" Dea terpaksa berbohong demi bolos sekolah satu hari, pak Ardi langsung membelokkan mobilnya ke arah tokoh buku terdekat, namun Dea langsung menepis dengan berkata "pak disini kurang lengkap, gimana kalau tempat yang lain" lagi lagi Dea berbohong demi tidak ketahuan guru dan kawan kawannya karena tokoh buku itu dekat dengan sekolah nya, bahkan hanya berjarak 3,5km saja, hingga akhirnya Dea tidak sengaja berpapasan dengan cowok satu sekolah nya, (seperti nya dia juga bolos Karena ini kan jam sekolah bagaimana dia bisa keluar, sementara gerbang sekolah sudah di kunci) gumam Dea dalam hati, tapi (dia siapa? nama ny siapa? kok bisa disini? tujuan dia apa? lagian aku baru melihat nya) gumam Dea dalam hati.