Siang berganti malam, jalanan kota yang ramai lancar menjadi pemandangan sehari-hari. Bagaimana indahnya lampu kendaraan yang berkelap-kelip seperti bintang terlihat dari atas Apartemen milik Lee Donghae.
Waktu dengan cepat berganti. Ini sudah sepekan setelah Donghae meraung-raung pagi itu.
Donghae, pria itu duduk sambil memetik gitarnya di balkon kamarnya. Sesekali ia juga bersenandung mengahsilkan melodi yang sangat indah.
Dihadapannya tersaji secangkir kopi yang tinggal separuhnya dengan sendok kecil yang tergeletak disampingnya.
Malam ini begitu cerah, bulan dan bintang senantiasa menemani kesendirian Donghae yang mendamba.
Mendambakan kebahagiaannya.
Mendambakan cintanya.
Mendambakan seorang Jung Eunhyuk nya.
Donghae mendongak menatap bulan, "Oh bulan, bisakah sampaikan salam ku pada Eunhyuk? Katakan padanya jika Donghae akan selalu mencintainya. Katakan padanya jika Donghae akan selalu menunggunya. Katakan padanya jika Donghae akan selalu melakukan segala hal untuknya." Donghae tersenyum, sangat tulus.
"Oh, Hyung. Sedang apa?" Kyuhyun tiba-tiba muncul tanpa permisi, duduk di bangku sebelah Donghae dan meminum kopi didepannya.
Donghae mendengus, sudah terbiasa dengan tabiat Kyuhyun yang suka seenaknya.
"Hanya menikmati pemandangan malam," jawab Donghae malas. Sementara Kyuhyun hanya mengangguk.
"Ngomong-ngomong, Hyung. Aku ingin berbicara hal serius padamu," Donghae mengangkat salah satu alisnya -menyerngit, membuat gestur seperti berkata, 'ada apa?'
"Tentang Hyuk Nuna" jawabnya.
Disana Donghae sudah mulai gelisah, apapun yang menyangkut Eunhyuk, akan selalu Donghae utamakan.
Kyuhyun merogoh sesuatu dari saku jaketnya. Setelah itu ia melemparkannya keatas meja didepannya.
Donghae tertegun, prasangka yang ia khawatirkan selama ini. Tidak mungkin kan? Tolong sadarkan Donghae.
Donghae tidak bodoh untuk sekedar bertanya, 'apa itu?' Ia tau, hal seperti ini kemungkinan besar akan terjadi.
Lalu bagaimana sekarang?
"B-bagai-man-na kkau da-ppatkan i-ni?" Tanyanya sambil tergagap. Tubuhnya tremor parah, matanya sudah berkaca-kaca.
"Hyuk Nuna memintaku mengambil berkas di kamarnya. Dan saat aku ke kamar mandi, aku menemukan ini," jawab Kyuhyun enteng.
"Kau tau artinya ini, Hyung? Kau berakhir!" Sarkas Kyuhyun.
Donghae tau bukan itu maksud Kyuhyun, pria itu sangat baik padanya. Hanya cara mengekpresikannya saja yang berbeda. Ya, memang seperti itulah Kyuhyun.
Sementara itu, Donghae sudah menangis tersedu-sedu. Eunhyuknya benar-benar terlepas dari genggamannya.
"Hiks, Kyu. Sakit kenapa?"
Sakit sekali rasanya. Namun apa daya, cinta itu lebih mendominasi dirinya.
Ini salahnya, bukan salah Eunhyuk. Salahnya yang tidak bisa membuat Eunhyuk bahagia. Salahnya karena tidak bisa membuat Eunhyuk mencintainya. Semua adalah salahnya.
Donghae sadar, ia tidak sempurna untuk Eunhyuk. Karena itu Eunhyuk memilih orang lain untuk menyenangkannya. Bukan salah Eunhyuk jika berpaling, kan?
"Jadi sampai di sini saja? Hiks"
"Hubungan kalian memang tidak akan bertahan lama, Hyung. Hyuk Nuna sangat keterlaluan," Kyuhyun berdecak sesaat, setelah itu memeluk Donghae –Hyung nya yang cengeng itu.
"Maaf, Hyung" ujar Kyuhyun sangat tulus, ia memeluk erat tubuh bergetar Donghae. Karena sebetulnya ia juga menenangkan dirinya sendiri.
"Maaf karena tidak bisa mencegah kakak ku sendiri, maaf"
.
.
.
.
.
.
"Dimana aku menaruhnya tadi?" Eunhyuk tengah ribut mengobrak-abrik isi kamar mandinya. Apa yang ia cari? Tentu kalian sudah tau.
Benda kecil yang telah dicuri oleh setan kecil kita. Ya, testpack yang diambil Kyuhyun.
Lelah ia mencari, namun tak ada hasil, "Hah!" Eunhyuk membuang nafas lesu.
Ia duduk di kloset yang tertutup dan menunduk, menatap perutnya yang rata. Di sana ada kehidupan, buah dari bibit yang ditanam oleh orang yang paling dicintanya.
Sudut bibirnya terangkat membentuk seringai kecil, Ia mengelus perutnya. Anak ini, dia akan mengantarkan Eunhyuk dalam kebahagiaan.
Pikir Eunhyuk menerawang.
Dengan ini Eunhyuk akan mendapatkan Siwon untuk selamanya. Mereka akan menikah dan mengurus anak bersama.
Siwon akan bekerja mengurus mengurus perusahaannya dan milik Siwon sendiri. Dan ia akan mengurus bayi mereka, lalu melewati hal indah setiap malamnya.
Bersama seorang Choi Siwon, siapa yang tidak ingin? Bodoh jika tidak.
"Ugh! Membayangkannya saja sudah membuatku sangat bahagia." Gumam Eunhyuk.
"Choi Siwon, kau akan jadi milikku selamanya" Eunhyuk menyeringai, tangannya mengepal menandakan tekatnya yang sangat besar.
Dan Eunhyuk melupakan seorange Lee Donghae yang selalu ada untuknya.