Ruang 11 PM 2
"Liam Liam." Bisik laki laki berkacamata kotak kepada William. William hanya diam dan fokus mendengarkan guru yang sedang menerangkan pelajaran. Laki laki itu masih terus memanggil William
"Wiliam."
"Bukan kah semboyan Negara Indonesia Adalah Bhinneka Tunggal Ika yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu. Jadi walaupun disini banyak murid yang bahkan dari luar negeri, berbeda suku, berbeda agama, berbeda ras, berbeda adat, berbeda negara, berbeda kota ,berbeda provinsi , berbeda jenis kelamin tapi disini kita tetap satu ! Satu tujuan. Tujuan untuk menggapai cita cita." Suara tegas Guru laki laki gendut berdasi pita yang sedang menerangkan pelajaran. Dia Pak Dono. Biasanya Pak Dono dipanggil Pak Dondut (Donogendut)
"Liamm..sut..sut.." Lelaki tersebut masih mencoba memanggil William dengan bisik bisik. Dia bahkan tidak mendengarkan apa yang diterangkan oleh Pak Dondut
"Liam, ada info penting nih."
Yang dipanggil dari tadi hanya diam tanpa menengok sedikitpun. Laki laki berkacamata kotak akhirnya mendengus kesal. Dasar Budek. Ganteng ganteng kupingnya berdengung.Umpatnya dalam hati. Tak ingin menyerah Dia masih tetap berusaha memanggil William.
"William." Laki laki berkacamata kotak itu menoel Noel bahu William dengan pulpen. Geram akan kelakuan temannya akhirnya William memutar setengah badannya kebelakang kearah Laki laki berkacamata kotak itu.
"Jonathan bisa diam tidak?!" Sahutnya dingin
Dari depan papan tulis Guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran melihat kearah mereka berdua.
"Iya bisa, tapi dengerin dulu ini info penting. Penting banget, pokoknya kamu harus denger in...."
"Hey Kalian yang dibelakang!" Tiba tiba suara bass bernada bentakan menghentikan ucapan Jonathan. Seketika Jonathan maupun William terdiam. Bahkan Badan William pun masih menghadap sedikit kebelakang. Mereka masih berbisik
"Liam, tamatlah kita!"
"Kalo sampe dihukum awas saja kau Jo!"
"William,Jonathan apa yang kalian lakukan hah?!" Mereka berdua saling pandang rasanya tenggorokan kering sekali. Akhirnya William berbalik menghadap kedepan dan melihat Gurunya. ia tersenyum canggung
"Bisa bisanya kalian asik ngobrol, kalau kalian mau bergosip seperti ibu ibu arisan silahkan kalian berdua keluar dari ruangan ini, jangan ganggu yang lain!"
"Maaf pak tadi tadi kami cuma.." jawab Jonathan bingung. Sedangkan William hanya menatapnya malas. William sudah tahu Pak Dondut itu seperti apa William juga bisa menebak pasti habis ini dihukum.
"Cuma apa?!"
"Itu anu itu itu anu pak..."
"Anu apa!! Kalian berdua saya hukum ! Pergi kelapangan upacara. Putari lapangan tersebut sebanyak 50 putaran! SEKARANG ! "
Seketika Jonathan pun meringis, 50 putaran? Satu sampe tiga kali putaran aja udah kaya mau pingsan apalagi 50? Sedangkan William menghembuskan nafas gusar. lalu ia berdiri dan meninggalkan Jonathan.
"Liam tunggu!!"
*******
Suasana diseluruh sekolah sangat ramai karena waktu menunjukkan jam istirahat, banyak anak murid yang berlalu lalang.
"Guys guys !! Lihat itu William he is Verry hot." Teriaknya Histeris gadis berbando pink kepada teman temannya ketika melihat William sedang memutari lapangan bersama sahabatnya. William terlihat dua kali lipat ketampanannya. gadis mana yang tidak berteriak Histeris melihat laki laki dengan gagahnya berlari memutari lapangan dengan keringat yang membasahi pelipisnya bahkan kancing dilehernya pun terbuka memperlihatkan sedikit dadanya yang sispek. Kedua teman lainnya pun memandang kearah lapangan
"Ya Tuhan ! Dia sangat seksi ketika berkeringat seperti itu." Jawab Lizzy tak kalah histerisnya.
"Dia benar benar membuat ku semakin tergila gila. Oh ya ampun aku sangat ingin menghapus keringat nya yang membandel." Lanjut gadis berbando pink dengan antusias.
"Bianca pergi kesana beri William air!" Suruh teman satunya lagi kepada gadis berbando pink. Mendengar perkataan temannya gadis tersebut tersenyum malu malu
"Ide bagus. Aku yakin William tidak akan menolak ku kali ini. Ayo." Seru Bianca dengan yakinnya. Bianca pergi untuk membelikan Air minum dan diikutin kedua orang temannya. Bianca sudah lama mengejar ngejar cinta William dari kelas 10. Bianca tidak pernah bosan atas penolakan William sekalipun William sangat susah diluluhkan. Banyak wanita yang tergila gila dengan William. Namun satu sekolah tau bahwa Bianca sangat terobsesi dengan William. Bianca juga sering ribut dengan Kaka kelas yang juga menyukai William. Bianca sendiri ketua dari Geng Pinky Sweety. Geng yang selalu membuat gaduh dan onar diseluruh sekolah. Karena Orang Tua Bianca merupakan pendonor dana paling besar di The Star Hight School maka Bianca bertingkah sesuka hatinya. Hanya karena uang dan kendali orang tua nya Bianca masih dipertahankan disekolah. Jika murid biasa mungkin sudah lama dikeluarkan dari sekolah.
Dilapangan terlihat kedua siswa yang berkeringat ditengah terik matahari merasa sangat haus. Namun mereka masih melakukan hukuman.
"Liam berhenti dulu Liam." Teriak pria berkacamata kotak kepada William. William terus berlari kecil menghemat sisa tenaga nya yang sudah berkurang.
"Tanggung 10 putaran lagi!"
"Tapi Aku udah tidak kuat Liam, haus !" Keluh pria berkacamata kotak itu hampir kehabisan nafas
"Minum dulu sana." Jawab William enteng. Pria berkacamata kotak itu mendengus kesal
"Kau idiot? Mana ada air Liam!"
William mengangkat Bahunya Acuh, William terus memutari lapangan. Jujur saja William pun merasakan hal yang sama yaitu Haus. Namun sebagai murid yang teladan dan mematuhi aturan ia tetap menjalankan hukuman dari Gurunya.
Jauh di sebrang lapangan ada ketiga siswi yang sedang bercengkrama sambil memakan makanannya. Dari pada makan di warung Mak Uwo yang begitu banyak murid hingga desakan desakann Mereka bertiga memilih makan didekat lapangan karena udaranya juga sangat segar karena ada pepohonan rindang disisi lapangan.
"Oh My God baby untung saja kita makan disini, kalau di kantin pasti sudah mati desak desakan." Ucap gadis bermata biru bernafas legaa
"Yah kau benar Angela, Aku bahkan sangat sesak nafas ketika dikantin." Jawab Gadis gemuk berkacamata bulat memakan makanannya sangat lahap Angela memandang sahabatnya itu geli.
"Lihat dirimu Amella , tidak bisakah kau berhenti makan sejenak saja??" Lanjut Angela
"Memang nya kenapa?" Jawab Amella polos. Angela menatap sambil menghembuskan nafasnya
"Kau akan semakin gendut ! Apa kau tidak takut akan obesitas?"
"Lalu apa hubungannya dengan mu? Biar aku katakan yang sebenarnya. Kalau kau tidak makan maka kau akan menjadi kurus. Kalau kau kurus maka kau akan dibilang seperti tengkorak hidup. Dan lihat dirimu juga kau mungkin butuh asupan Angela." Ucap Amella kesal . Angela pun melotot mendengar ucapan Amella
"Hey bagaimana mungkin kau berkata seperti itu. Aku hanya tidak ingin kau obesitas paham?!"
"Aku Tidak takut."
"Kenapa kau keras kepala sekali Mel.... !"
"Sudah hentikan ! coba kalian sebentar saja duduk diam dan tidak berkelahi. Kalian berdua membuat ku pusing !! ." Ucap tegas gadis cantik berparas imut. Lagi lagi gadis itu harus berada diantara perkelahian kedua sahabatnya yang sering adu mulut. Kedua gadis itu lalu terdiam kaku. Suasana mendadak hening. Gadis cantik berparas imut akhirnya mengandalkan otak cerdasnya agar kedua temannya tidak berkelahi lagi.
"Kalau kalian akan terus berkelahi aku akan pergi dari sini !" Lanjut Gadis itu lalu dia bangun dari tempat duduknya. Namun belum sempat pergi kedua sahabatnya menahannya.
"Tunggu Kaylie. Kamu jangan pergi." Angela maupun Amella menahannya. Kaylie hanya diam dan menatap kedua temannya
"Untuk apa aku masih disini! Kalian selalu bertengkar dan Membuat ku pusing kalian tahu tidak ? Aku sudah tidak mood untuk makan?!" Bentaknya sambil menyilang kan tangan didada. Kedua gadis itu pun merasa takut. Dan akhirnya saling memberi isyarat
"Kita tidak akan berkelahi lagi." Ucap kedua gadis itu takut Kaylie marah. Kaylie sendiri tersenyum puas. Namun ia masih menutupi senyumnya.
"Yasudah kalian saling berpelukan sekarang ! " Suruh Kaylie tajam
Akhirnya keduanya berpelukan. Lalu tak lama kemudian tawa Kaylie pecah. "Hahhaha" akhirnya usahanya tidak sia sia untuk membuat mereka baikan.
"Oh my God baby . Apa yang kau tertawaan?" Tanya Angela bingung melihat Kaylie tertawa
"Tidak ada ! Sudah ayo makan lagi."
"Lah ?? Tadi bukannya sudah tidak mood untuk makan ya?" Bingung Amella
Kaylie tidak menggubris perkataan kedua sahabatnya lalu dia duduk dan memakan makanannya. Kedua temannya pun heran. Dan mereka baru sadar ternyata Kaylie tidak benar benar marah. Kaylie hanya berpura pura marah agar mereeka berdua akhur kembali. Mereka akhirnya bisa makan dengan tenang. Saat sedang makan salah atau dari ketiga gadis tersebut melihat ke arah lapangan. Dari tadi ada dua cowo yang sedang memutari lapangan. Dengan menyipitkan pandangan dia pun berseru kepada temannya yang lain.
"Oh my God baby ! Itu bukannya William dan temannya yang sedang memutari lapangan?" Kaget Angela menunjuk kearah lapangan. Kaylie maupun Amella seketika melihat kearah lapangan.
"Oh iya itu benar itu William dan Jonathan. Tapi mengapa mereka dihukum? Bukannya William itu murid paling teladan di seluruh sekolah ini setelah Kaylie?" Bingung Amella. Kaylie masih melihat ke arah lapangan tanpa berkata.
"Ah iya !! William kan yang kemarin nabrak kamu lie. Mungkin dia sedang mendapatkan karma sekarang." Senyum Angela pun sangat lebar melihat kedua lelaki itu sedang mendapat hukuman
Ketika mereka sedang asik mengobrol tiba tiba tak jauh dari tempat mereka duduk sosok pria berkacamata menghampiri mereka bertiga.
"Hallo Kaka Kaka yang cantik. Maaf ganggu boleh minta air minum gak, sumpah haus banget adik tampan ini." Dengan percaya dirinya pria itu meminta minum kepada ketiga gadis tersebut. Ketiga gadis tersebut cukup terkejut.
"Oh my God baby , apa kau tak lihat kita sedang makan tentu saja kita membutuhkan minum juga?" Jawab Angela mengerutkan kening.
"Iya iya benar, mengapa kau tak pergi ke kanti untuk membeli minum?" Lanjut Amella. Sedangkan Kaylie tak berbicara apapun
Pria tadi menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kaka Kaka yang cantik, adik tampan ini sedang menjalani hukuman? Apa Kaka Kaka bisa berbaik hati untuk memberi minum sedikit saja??"
"Kamu kan bisa beli lagian jarak kantin dari sini ga jauh kan?" Ucap Angela acuh
"Tapi kaaa aku masih dihukum jadi ga bisa pergi ke kanti dulu."Ucapnya lagi sedih. Ketiga gadis tersebut masih diam sampai dari satu dari mereka sudah kehabisan kesabarannya.
"Girls kita pergi aja yuk ! Udh ga mood makan." Angela bangun dari tempat duduknya dan pergi begitu saja. Entah apa yang membuat Angela risih melihat pria tadi. Kaylie maupun Amella melihat kepergian Angela.
"Angela tunggu!" Amella pun menyusul sahabatnya meninggalkan Kaylie yang masih diam.
Melihat dua gadis itu pergi begitu saja pria tersebut mengerjap , dalam hati bergumam " Dasar cantik cantik pelit ! Kalau sampai kuburannya sempit baru tau rasa."
Pria tadi melihat Kaylie diam saja. Dia tidak berani mengatakan apapun dia pun berbalik untuk pergi. Namun langkah kakinya terhenti ketika Kaylie menghentikan langkahnya.
"Tunggu."
Pria tadi pun berbalik menatap Kaylie takut takut.
"Kenapa kak?"
"Nih." Kaylie menyodorkan 2 botol air mineral yang masih disegel. Air itu miliknya dan milik Angela yang memang belum dibuka. Jadi dia berfikir untuk memberikan kepada pria berkacamata itu. Lagi pula hanya Air minum kan?
Pria itu terdiam membeku. "Kirain mau dimarahin" gumamnya dalam hati.
"Hey ini ambil." Kaylie menyadarkan pria itu yang diam bagai patung
"Ah iya kak , makasih ya. Tapi kenapa Kaka ngasih dua botol?"
"Hemm. Apa kau lupa dengan teman mu itu." Kaylie mengarahkan pandangannya ke arah pria yang masih memutari lapangan. Pria itu mengikuti arah pandangan Kaylie. Dia bahkan baru ingat dia punya teman. "Dasar bodoh"..
******