David membuka matanya secara perlahan. Cahaya putih dari bola lampu yang menggantung di langit-langit ruangan itu menyilaukan pandangan David.
David menghela napas berat dan berusaha mengumpulkan kesadarannya. Dari pengelihatannya sekilas, ia berada di dalam ruangan bernuansa serba putih.
Tidak.
Tidak mungkin seseorang seperti David akan dikirim ke surga. Kalaupun begitu, pasti neraka sudah terlalu penuh sehingga ia terpaksa dikirim ke surga.
Aroma antiseptik yang lumayan menyengat indera penciumannya membuat David tahu dimana ia berada sekarang. Rumah sakit.
Tunggu.
Kenapa ia berada di rumah sakit? Apa karena sengatan listrik dari alat kejut petugas gelanggang olahraga itu?
Sebentar.
Petugas gelanggang olahraga?
"Sial! Angeline!"