Chereads / KERUNTUHAN MAJAPAHIT / Chapter 5 - Kembaran Gaib

Chapter 5 - Kembaran Gaib

Setiap manusia itu mempunyai kembaran gaib sejak dalam kandungan.

Kita hanya bisa bertemu dengan mereka pada saat bermimpi atau pada waktu tertentu yaitu saat sekat pemisah dari kedua dunia menipis. itupun tidak semua orang bisa bertemu atau melihat sekilas, hanya orang beruntung yang dapat merasakan atau bahkan melihat kehadiran mereka.

Awal wujud kembaran mereka sebenarnya sama persis dengan wujud diri kita tapi lambat laun wujud mereka berubah sesuai perangai dan perbuatan kita didunia.

Mereka hidup didunia lain yang biasa kita sebut dunia siluman. Dunia yang 100 kali lebih besar dari dunia manusia, dimana terdapat 2 bulan dan sebuah matahari yang berwarna merah darah.

Tanpa ada lautan, hanya ada sungai dan danau sebagai muaranya. Juga pegunungan yang menjulang sangat tinggi hingga puncaknya terselimuti kabut abadi dan memisahkan tempat satu dengan tempat yang lain.

Banyak sekali misteri yang belum terungkap dari dunia itu, tapi mereka nyata . Bahkan banyak dari siluman ini yang menyeberang ke dunia manusia dan membuat kekacauan dimanapun mereka berada.

Mahesa di ajak ke alam jiwa ini oleh Mahaguru agar bisa berkomunikasi dengan kembaran gaibnya secara langsung.

Jika bisa menundukkan dan mengajak kembaran gaibnya untuk membuat "[1]kontrak jiwa", dia bisa memanggil dan mewujudkan kembaran mereka didunia manusia tanpa adanya efek samping.

Tentu kontrak jiwa memerlukan wadal untuk mereka tinggal didunia manusia, jika langsung bersatu bisa jadi terdapat kepribadian ganda karena hanya ada satu wadal dengan dua jiwa atau bahkan jiwanya termakan oleh kembaran gaib dan tubuhnya dikuasai.

Tapi memang ada beberapa kasus langka, bisa dikatakan satu banding seribu.

Manusia yang berhasil menundukan kembaran jiwanya dengan tubuh mereka sebagai wadal.

***

Ki Sona telah selesai melakukan ritualnya. Dari wajahnya dia nampak begitu kelelahan.

Ritual membuka gerbang gaib yang terlihat sederhana sebenarnya sangat menyita banyak tenaga dalamnya.

Dia harus membuka dua gerbang secara bersamaan. Gerbang dunia manusia ke alam jiwa dan juga dari gerbang dunia siluman ke alam jiwa.

Selanjutnya dia harus menarik energi dari kedua dunia tersebut dan memasukkan ketubuh Mahesa lewat kedua jari telunjuk yang telah tersayat tadi.

Jari kiri dimasukan energi dari alam siluman dan jari kanan dari alam manusia.

Semua proses sudah berjalan dan terlewati dengan baik. Kini tinggal menunggu, berhasil atau gagal semua bergantung dari kemampuan Mahesa.

****

"[2]Jangkrek tenan bocah tengik ini, Sumurnya dalam sekali. Butuh banyak tenaga untuk mengisinya" Umpat Ki Sona dengan sedikit jengkel.

"Hahaha... Kamu tau berapa lama untuk mengosongkan sumur anak ini sebelum bisa kau isi dengan energi dari kedua dunia? sepuluh menit" ucap Mahaguru dengan sedikit senyum membanggakan Mahesa

Sumur yang dimaksud disini adalah kemampuan tubuh untuk menampung energi tenaga dalam.

Semakin besar daya tampung tubuh atau semakin dalam sumur, maka energi dari kedua dunia yang diambil semakin besar.

Dan waktu memanggil kembaran kita dan memunculkannya didunia manusia semakin lama.

Bukan tanpa alasan Mahaguru Kebo Giras mengajak Mahesa Bayu untuk mengikutinya sampai dia benar-benar kelelahan.

Energi tenaga dalamnya harus dikosongkan terlebih dahulu agar sumurnya bisa diisi dengan dua energi yang seimbang antara energi alam manusia dan alam siluman.

Juga karena energi yang dia serap di alam manusia tidak murni, hal ini dikarenakan dia belum pernah memisahkan raga dan jiwanya sehingga tubuhnya belum bisa memilah mana energi yang kotor dan mana energi murni.

Semuanya dia serap baik energi murni maupun energi kotor. Semuanya tercampur dan masuk ke jiwanya. Maka dari itu harus benar-benar dikosongkan.

Berbeda saat dia hanya jiwanya saja yang dibawa ke alam jiwa. Semua pasti langsung terserap secara alami tanpa memasukkan energi kotor.

"Edan tenan, berarti sama dengan bocah [3]gemblung 50 tahunan yang lalu. Edan.. Edan.. edan tenan kamu bocah"

"Masih berani kau memanggil Sang Mahapatih Surya Majapahit sebagai bocah gemblung?"

"Dia sekarang yang memegang keris Nogo Geni, dan menjadi satu-satunya orang yang berhasil menundukan rajamu Naga Basuki, tanpa ada setetespun [4]trah Sang Pendiri didalam nadinya." Ucap Kebo Giras sambil mengernyitkan dahinya.

Sebagai seorang rakyat Majapahit tentu dia tidak terima sang Mahapatih yang Agung direndahkan oleh orang lain.

Apalagi dia mengikuti perkembangan dan pencapaiannya sampai saat ini.

"Bagaimana wadalnya? sudah siapkah?" Ucap Ki Sona mengalihkan topik pembicaraan.

Sang Mahaguru yang sudah hapal kelakukan Ki Sona pun tidak memperpanjang masalah dan mengeluarkan 2 bilah belati yang nantinya akan dijadikan wadal kembaran gaib Mahesa bayu.

Belati ini kembar, mempunyai ukuran yang lebih panjang dari belati normal.

Total panjangnya 50cm dengan gagang belati 20cm. terdapat dua mata belati yang tajam dengan ujung yang lancip.

Seluruh gagang dan bilah belati ini terbuat dari batu bintang berwarna hitam pekat dengan beberapa garis abu-abu.

Terdapat ukiran naga melingkar dengan kepala diujung gagang, sebagai pemisah antara gagang dan bilah menggunakan lambang Surya Majapahit untuk menambah kesan elegan dan mistis.

"Dua belati ini akan menjadi wadal bagi kembaran Mahesa Bayu"

"Sini, serahkan padaku. Akan ku ikat dua pusaka itu ke dirinya biar bisa dia jadikan wadal".

Setelah mendapat dua belati kembar tersebut, Ki Sona langsung mengoleskan darah yang menetes ditelunjuk Mahesa Bayu ke belati kembar sambil mengucapkan sebuah mantra.

Hal ajaibpun kembali terjadi, jari yang tergores lukanya langsung menutup dan darah yang melumuri kedua belati terserap masuk ke belati.

Belati kembali kering tapi warnanya berubah dari hitam dengan garis abu-abu menjadi hitam bergaris merah.

"Semua sudah selesai, tinggal mengirim pesan telepati kepadanya dan selebihnya bergantung kemampuannya disana. Semoga kamu beruntung bocah" Sambil meletakan tangan kanannya ke atas kepala Mahesa bayu.

Sebelum dia membanca mantra lagi, dia menengok ke Mahaguru

"Hei Giras, berapa banyak tikus yg berhasil keluar dari jaring?"

"Ada sepuluh, dan satunya lumayan besar. Mungkin akan sedikit merepotkan untuk menangkapnya"

"Segera kau tangkap mereka, sebelum mereka menerobos masuk ke dunia manusia. Tubuhku sudah cukup lelah untuk menangkap mereka. bocah gemblung ini hampir menguras seluruh tenagaku"

"Baik, segera setelah kamu kirim telepati ke Mahesa, jangan buru-buru semedi. Lihat kondisi, jangan sampai saat kau semedi ada tikus yg menyerang Mahesa. Kalau mereka menerkammu sih tak masalah bagiku. Hahaha"

Mahaguru berlari sambil tertawa, mencari siluman yang berhasil menerobos masuk alam jiwa dan mencari jalan agar bisa masuk dunia manusia.

"Jangkrek kau Kebo Giras!" Teriak ki Sona.

Ki Sona kembali berkonsntrasi setelah mengumpat, membalas candaan Mahaguru.

Kembali dia komat-kamit mengucapkan mantra dan mengirim pesan secara telepati ke Mahesa Bayu.

"Bocah tengik, dengarkan aku baik-baik. Kamu sekarang berada di alam batinmu sendiri. Alam yang ada didalam dirimu dan menghubungkan kamu dengan kembaran gaibmu. Entah bagaimana caranya, kamu harus bisa menudukan kembaranmu dan membuat kontrak jiwa. Jangan sampai kamu kalah dan termakan oleh mereka. Kasusmu ini lumayan langka karena biasanya seorang manusia hanya mempunyai satu kembaran gaib dan kamu punya dua. Itu dikarenakan saudara kembarmu meninggal didalam kandungan dan kembaran gaibnya memilih menempel dengan mu. Aku juga mengirim dua buah belati lewat nadimu yang nantinya akan menjadi wadal bagi mereka. Ingat, jangan sampai kalah, karena jika kamu mati didunia sana otomatis tubuhmu akan di kuasai oleh kembaran gaibmu dan kamu hilang selamanya. Sekarang semua bergantung padamu, semoga berhasil."

*****

[1] Kontrak Jiwa : Perjanjian dengan makhluk lain dengan perantara alam jiwa dan dengan media wadal batu bintang. kontrak akan berakhir jika kontraktor mati.

[2] Jangkrek : Mengumpat, artinya binatang Jangkrik.

[3] Gemblung : Bodoh

[4] Trah : Keturunan/ Garis keturunan

***End Of Charpter 5***

Latest chapters

Related Books

Popular novel hashtag