"Dari tadi kayak ada motor yang lewat, Ma!"
Emy yang hendak berjalan menuju kamar Lean, seketika berbalik arah ke arah anaknya. Dia berdiri di samping Risto dan mengintip dari celah jendela. Dia melihat seorang lelaki dengan tubuh besar mengemudikan motor menjauh dari rumah. "Orang iseng, kali."
"Nggak mungkin, Ma!" Risto menatap mamanya itu. "Tunggu aja, bentar lagi pasti ada orang lain yang dateng."
"Kamu jangan nakut-nakutin mama!" Emy mencengkeram gorden dengan kuat. Dia melihat lingkungan sekitar sepi, seperti sebelumnya. Namun, dia melihat ada seseorang berjalan kemudian kembali lagi. "Bener, To!"
"Tuh, kan, apa Risto bilang?" Risto seketika menarik tangan mamanya. "Apa mungkin itu polisi?"
"Nggak mungkin!" ucap Emy dengan wajah panik.
"Papi Lean pasti laporin mama. Apa dia tahu kita beli rumah di sini?"
Emy menggeleng tegas. Mantan suaminya itu tidak tahu dia memiliki rumah di sini. "Dia cuma tahu rumah mama di Bandung."
