Rein baru sampai lokasi syuting dan mendapati tatapan dingin dari beberapa kru yang dia lewati. Gadis itu sadar dengan kesalahannya. Selain itu, dia sudah menyiapkan mental jika mendapat kemarahan dari sutradaranya atau bahkan dari produsernya.
"Rein!!"
Panggilan itu membuat langkah Rein langsung terhenti. Dia menoleh dan mendapati Ovi beberapa langkah di belakangnya. Hanya Ovi yang menyambut Rein dengan senyum kelegaan. "Vi.. Gimana?" tanyanya setengah berbisik.
Ovi mengedarkan pandang kemudian mendekatkan bibir ke telinga Rein. "Orang-orang marah ke lo, Rein."
"Sorry. Keadaannya mendesak," jawab Rein apa adanya. "Gue juga hubungin Mas Bino, tapi nggak ada tanggapan."
Ovi mengangkat bahu tak acuh. "Mungkin kemarin emang lagi dikejar deadline dan lo malah nggak ada," ujarnya sambil merangkul Rein. "Lo udah sarapan? Mau gue beliin apa?"
