Lean berlari menuju pintu yang terdapat kaca itu. Rumah papanya di Bogor tipe bangunan lama, dengan bagian depan rumah terdapat banyak kaca. Di bagian depan rumah juga terdapat kursi dari anyaman bambu dan juga meja bambu.
"Papi!!" teriak Lean sambil mengetuk kaca.
Tok... Tok... Tok...
Lean mengintip dari cela jendela dan mendapati ruangan di dalam sangat gelap. Dia berjalan ke samping, kemudian melihat kaca jendela yang tertutup gorden itu. "Papi!!" teriaknya di depan kaca itu.
"Lean!!"
Seruan itu membuat Lean mendesah lega. "Buka pintunya, Pi!!" teriaknya kemudian berlari menuju pintu.
Tidak lama, lelaki dengan kaus dan celana panjang itu keluar. Dia membuka pintu dan mendapati sorot tajam Lean. "Kenapa kamu malem-malem ke sini?" tanyanya kemudian mengedarkan pandang. "Itu siapa yang di depan pintu?"
"Lean mau ngomong sama papi!"