Langkah kaki itu berjalan perlahan. Kakinya seolah enggan sepenuhnya menanjak di lantai, tidak ingin menimbulkan suara di rumah megah yang sangat sunyi ini. Saat hendak mencapai pintu, seseorang itu membuka perlahan dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Barulah setelah pintu itu terbuka setengah, dia menelusup keluar.
"Huh...." Lean mengusap dadanya naik turun. Tangan kirinya lalu mengusap peluh yang mulai membanjiri pelipis.
Setelah cukup tenang, Lean melanjutkan langkah menuju area kolam renang. Kali ini dia melangkah pelan, tidak setengah berjinjit seperti sebelumnya. Perhatiannya lantas tertuju ke pintu kayu di ujung sebelah kiri rumahnya.
"Semoga ada petunjuk," gumamnya sambil menyalakan lampu.
Lean membuka gudang dan mendapati ruangan itu sangat pengap, berdebu dan berantakan. Dia segera memakai masker kemudian berjalan masuk. Perhatiannya seketika tertuju ke deretan foto lama yang digeletakkan di lantai begitu saja.