Rein berusaha melepas pelukan Lean. "Tapi sekarang aku gerah. Jangan peluk aku."
"Apa?" Lean seketika terduduk. Dia menatap Rein, tapi istrinya itu masih menatap Rexa. "Jadi, kamu nggak mau tidur sambil aku peluk?"
"Enggak. Gerah."
"Nggak mau?" Tanpa sadar Lean berbicara cukup kencang.
Rein seketika menoleh. Dia memukul lengan Lean, lalu kembali menatap Rexa. "Untung dia nggak bangun. Nggak kasihan apa sama anaknya?"
Lean menggaruk kepala. Ini cukup membingungkan karena Rein tidak mau tidur sambil berpelukan. Dia masih ingat saat Rein hamil selalu meminta peluk. Bahkan tidak mau jauh-jauh darinya. Sekarang setelah ada Rexa, Rein terkesan menjauh. Memang tidak seharusnya Lean cemburu kepada anak sendiri, tapi tetap saja dia merasa ada yang aneh. "Jadi, beneran aku dinomor duain, nih?"
Barulah Rein tersadar. Dia bangkit dan menatap Lean penuh selidik. "Kamu ngerasa kayak gitu, ya? Padahal niatnya nggak gitu."