Hari Minggu, adalah waktu yang pas untuk bangun lebih siang. Itulah yang Lean lakukan. Waktu telah menunjukkan pukul sebelas, tapi lelaki itu belum beranjak dari balik selimut. Padahal kemarin dia juga cukup banyak tidur.
"Sayang...." Rein membuka pintu kamar. Dia geleng-geleng melihat suaminya itu masih terlelap. Dia berjalan mendekat lalu mengusap puncak kepala Lean. "Kamu nggak mau bangun? Sarapan dulu."
"Hmm...." Lean menggeleng pelan. Dia berbalik memunggungi Rein dan bersiap terlelap. Namun, telinganya ada yang menggelitik. Dia bergidik kemudian menoleh. "Apa, Sayang? Aku masih ngantuk."
"Tapi kamu belum makan!" Kedua tangan Rein menarik tangan kiri Lean. "Aku juga belum makan nungguin kamu."
"Ck!" Seketika Lean bangkit. Dia menatap Rein yang tersenyum sendiri itu. "Kenapa nunggu aku? Kan, tahu kalau Sabtu sama Minggu aku bangunnya siang."
Rein mengangkat bahu tak acuh. "Mau gimana lagi? Dia pengen makan sama papanya."
