Wanita dengan terusan berwarna hijau mint itu bangkit dari ranjang. Dia menyentuh sisi kepalanya yang sedikit berdenyut. Setelah itu mengedarkan pandang, menyadari kamar telah sepi. Rein mengembuskan napas, lagi-lagi dia bangun kesiangan dan Lean telah pergi ke kantor. Dia merasa bersalah, karena jarang menyiapkan sarapan untuk suaminya.
"Huh...." Rein berdiri kemudian menyisir rambutnya yang cukup kusut. Setelah itu dia berjalan keluar kamar sambil menyeret kaki. Saat bangun tidur, dia merasa tubuhnya begitu lemah. Namun, jika dia telah meminum teh melati, dia seolah mendapatkan tenaga.
"Teh melati, Rein?" tanya Atika saat melihat menantunya itu berjalan masuk. Dia mengambil teko dan menuangkan ke cangkir berukuran sedang. "Mami udah bikin."