Lean tersenyum. Dia menyentuh sisi air yang terdapat pantulan Rein. "Lihat nggak? Ini pemandangan yang lebih indah. Karena bisa aku miliki seutuhnya."
Pipi Rein bersemu mendapati pantulan dirinya di dalam air. Dia tersenyum ke Lean lalu menatap pantulan lelaki itu. Tangan Rein menyentuh air dan mengusapnya pelan. "I love you, My Husband."
Hati Lean menghangat. Dia menoleh, memperhatikan Rein yang masih menatap danau itu. Tangannya terangkat, mengusap puncak kepala Rein. "I love you, too." Dia berdiri, kemudian mengulurkan tangan.
Rein menerima uluran tangan itu, lalu memeluk Lean. Sedetik kemudian dia mendengar suara shutter. Rein tersenyum, jelas Wily tidak melewatkan momen ini begitu saja.
"Mas Lean!" Wily memanggil Lean dengan pelan. Sebenarnya dia tidak ingin mengganggu, tapi bibirnya gatal ingin mengungkapkan apa yang ada di hatinya.