"Ulang lagi!"
Rein mengembuskan napas, lalu mengusap peluh yang mulai bercucuran. Dia berdiri tegak lalu menatap lelaki yang tersenyum di depannya itu. "Konsentrasi, dong, Le."
"Aku udah konsentrasi. Cuma, geraknya kurang cepat." Lean menarik pinggang Rein, lalu mulai bergerak.
Hari ini, hari terakhir mereka les dansa. Sebenarnya ini termasuk les kilat, karena mereka baru latihan dua minggu sebelum pernikahan. Sekarang, tepat di hari ketujuh mereka melakukan les. Esok, Rein mulai membatasi aktivitasnya. Mamanya meminta untuk berdiam diri di rumah dan tidak boleh bertemu Lean. Awalnya Rein menolak, karena masih ada beberapa hal yang harus diurus. Namun, mamanya tidak mau tahu dan tetap meminta Rein tetap di rumah seminggu sebelum pernikahan.
"Kalau gue masih nggak hafal, besok boleh latihan, kan?" tanya Lean ke pelatih perempuan yang berdiri tidak jauh dari posisinya itu.
"Boleh aja. Tapi katanya Rein mau dipingit?"