"Lagu Belahan Jiwaku, khusus buat kamu!" Lean memberikan Rein cium jauh.
Pipi Rein terasa semakin panas melihat Lean yang memberinya cium jauh itu. Belum lagi penonton yang menatap ke arahnya, semakin membuatnya malu. Namun, jauh di lubuk hatinya dia sangat bahagia.
"Duduk, Rein." Sarah menarik tangan Rein agar gadis yang berdiri mematung itu duduk. "Tante nggak nyangka penontonnya bakal sebanyak ini."
Rein menatap Atika sekilas lalu kembali menatap ke panggung. "Iya, Tan. Rein aja sampai merinding denger jeritan semangat mereka."
"Di saat kayak gini harus diakui jempol, sih, mereka tetep bisa nyanyi tanpa gelisah. Nggak banyak loh yang bisa tampil di depan semua orang."
