"Kasih parfum aja, Rein. Langsung dari Paris."
Rein mengernyit lalu menatap mamanya yang menahan tawa itu. "Ma, udah berapa duit buat beli itu? Rein yakin, bakal banyak tamu yang nggak diundangpun ikut dateng."
"Ya tapi ini pernikahan kalian. Nggak ada salahnya kasih yang terbaik." Sarah menepuk pundak Rein. "Mama cuma bercanda. Bisa-bisa suvenir lebih mahal daripada biaya nikahnya."
"Rein bakal diskusiin ini lagi sama Lean." Setelah mengucapkan itu Rein beranjak. Dia berjalan menuju dapur, mengambil air mineral dan sebuah apel. Sambil menggigit potongan apel itu dia berjalan menuju kamar.
Drtt.... Ponsel Rein tiba-tiba bergetar.
Rein mengapit botol air mineral, sedangkan tangan kirinya memegang apel. Dia merogoh ponsel lalu mengangkat panggilan dari Lean itu. "Ya, Sayang."
"Lagi ngapain?" Setelah itu terdengar suara bising.