"Jangan ngomong aneh-aneh. Kalau ada yang denger bisa bahaya." Lean menatap Dru tajam. Setelah itu dia menatap ke belakang, berharap tidak ada orang lain yang dengar.
"Sorry." Dru mengangkat jari telunjuk dan jari tengah. Dia tidak berpikiran ke arah sana. Padahal bisa saja ada orang yang lewat kemudian mendengarkan pembicaraannya.
Sina menatap dua lelaki itu bergantian. Dia merasa ada aura ketegangan yang tiba-tiba tercipta. "Savika dibahas nanti aja, Kak. Sekarang Kak Dru mau ngomong apa?"
Dru mengambil map kemudian menyerahkan ke Sina. "Lo sama Lean ditawari kerja sama jadi bintang tamu. Kira-kira lo mau nggak?"
"Kalau gue, selama jadwalnya nggak bentrok ya mau aja, Kak." Sina membuka map itu dan membaca isinya. Dia tersenyum, tidak menyangka diundang di acara ulang tahun band besar. "Gue mau."
Lean menatap Sina yang terlihat antusias itu. "Kalau Sina mau gue setuju," ujarnya. "Pasti mereka juga pengen gue sama Sina nyanyi duet, kan?"