"Dia tanya kamu dirawat di ruang mana. Mama kasih tahu."
Wajah Rein terlihat keberatan. Jika, Dava tahu ruang perawatannya, besar kemungkinan lelaki itu akan ke mari. Bukannya Rein terlalu besar kepala, hanya saja dia paham karakter Dava. Terlepas dari hubungan mereka di masa lalu, Dava memiliki jiwa sosial yang tinggi. Tidak heran jika banyak siswa perempuan yang menyukai Dava saat itu.
"Mama salah ya, Rein?" tanya Sarah kala melihat anaknya itu hanya diam. Dia mengusap pelipis. Sebenarnya dia juga bingung antara memberi tahu atau tidak. Namun, di satu sisi dia tidak ingin mengecewakan keluarga Dava lagi. Dia ingin semuanya kembali seperti dulu.
"Enggak, Ma. Pasti mama juga bingung kalau milih nggak jawab," ujar Rein. Dia melirik ke arah pintu, entah kenapa dia mulai was-was saat pintu itu terbuka. Dia berharap jika Dava ke mari, setidaknya dia bersama Lean.
