Rein menatap ponsel, pukul sepuluh pagi. Dia segera memasang earphone kemudian membuka aplikasi musik. Seketika muncul iklan single terbaru Lean. Dia memencet iklan itu hingga intero musik mulai terdengar.
Tak lama suara Lean terdengar. Rein menyandarkan tubuh sambil menatap jalanan raya yang telah lenggang. Dadanya tiba-tiba sesak, ikut terhanyut oleh lagu itu. Lewat lagu itu, dia semakin tahu jika Lean mencintainya.
Rein bahkan tidak bermimpi dibuatkan lagu oleh Lean. Namun, lelaki itu memberikan lagu yang paling spesial. Baginya itu lebih dari cukup. Kelak, dia bisa mendengarkan lagu itu, jika merindukan Lean. Bahkan hingga tua nanti dia bisa mengenang masa mudanya bersama Lean.
Drrtt....
Tepat di saat lagu itu berhenti, ponsel Rein bergetar. Dia tersenyum mendapati video call dari Lean. "Hai, Sayang." Dia menyapa dengan mata berkaca-kaca.