Lean berjalan masuk dengan langkah lebar. Bahkan saat menaiki tangga, langsung dua anak tangga sekaligus. Setelah sampai di lantai dua, dia segera membuka pintu kamar kakaknya. "Kak Stev...." Kalimat Lean terhenti saat mendapati kamar kakaknya itu kosong.
"Kak!" Lean mengedarkan pandang, siapa tahu kakaknya sedang mandi atau sedang di ruang ganti. "Kak Stev...."
Tidak ada respons. Lean menutup pintu kemudian kembali ke lantai bawah. Dia berjalan ke samping halaman, tapi tempat itu juga sepi. Seketika dia berbalik, kemudian mengetuk pintu kamar maminya. "Mi...."
Ceklek....
Atika membuka pintu dan mendapati Lean dengan napas memburu itu. "Kamu kenapa?"
"Kak Stevia mana?" Lean bersandar di kusen pintu, memperhatikan maminya yang terlihat mengantuk itu.
"Di kamarnya."
"Nggak ada, Mi." Lean mengembuskan napas. Sekarang telah pukul satu dini hari, biasanya kakaknya itu telah terlelap.