"Boleh kan, kalau Rein tinggal di sini dulu? Sampai Tante siap buat ngelepas Rein dan tinggal berdua sama kamu," pinta Sarah dengan wajah memohon.
"Boleh, Tan." Tentu Lean tidak akan setega itu membuat ibu dan anak berjauhan. Dia yakin, maminya pasti juga merasakan hal yang sama. "Tapi boleh kan kalau nanti kami tinggal sendiri? Bangun istana kami sendiri?"
Sarah mengangguk tegas. "Boleh. Tapi untuk sementara tinggal di sini, ya."
Lean tersenyum. Dia mencoba berada di posisi Sarah. Pasti sulit berjauhan dengan sang anak, apalagi jika itu anak satu-satunya.
"Le...." Rein kembali dan tersentak melihat mamanya yang terisak sedangkan Lean terdiam setengah melamun itu. "Kalian kenapa?"
Sarah memaksakan senyuman, kemudian berdiri. "Nggak ada apa-apa. Cepet berangkat, jangan sampai telat." Setelah mengucapkan itu dia berjalan keluar.