"Kamu ngapain ngajak ke apartemen?" Rein mengekori Lean yang berjalan menuju apartemen itu.
"Aku kangen aja sama apartemen," jawab Lean sambil membuka pintu. Dia menutup hidung, saat aroma pengap langsung menyambutnya. Setelah itu dia berjalan menuju balkon dan membukanya cukup lebar.
Rein duduk di sofa, memperhatikan apartemen Lean yang masih sama seperti sebelum-sebelumnya. "Kamu jarang tidur di sini?"
Lean mendekat lalu berdiri di depan lukisan yang posisinya sedikit miring. "Rencananya aku pengen tinggal di sini lagi."
"Terus mami kamu?" tanya Rein penasaran. Dia tahu, lelaki itu telah berjanji kepada maminya untuk tinggal di rumah.
Lean berbalik menghadap Rein lalu tersenyum. "Aku belum lanjutin kalimatku."
"Maksud kamu?" Rein mengernyit bingung.
"Aku mau tinggal di sini lagi sama kamu. Setelah kita nikah." Lean lalu duduk di samping Rein, menatap gadis itu dengan senyuman. "Mau, kan?"