"Harusnya gue tadi langsung cium lo, ya. Biar lo makin kaget." Lean tersenyum jail.
"Ya ada nanti lo gue tabok!" Rein lalu merealisasikan ucapannya, tapi dengan gerakan pelan. "Terus sekarang lo mau ajak gue ke mana?"
Lean melirik Rein sekilas. "Pengen banget ya gue ajakin?"
Rein mendengus. Dia menyentak tangannya hingga genggaman itu terlepas. "Setelah lo pulang emang nggak mau quality time sama gue?"
"Capek, Sayang. Gue pengen tidur agak lama."
"Terus kenapa nemuin gue?" Rein tidak habis pikir dengan Lean. Jika lelaki itu lelah kenapa tidak langsung pulang dan beristirahat? Dia menghargai usaha Lean untuk menemuinya, tapi lelaki itu juga harus memikirkan dirinya sendiri.
"Ketemu bentar, kan, nggak apa-apa. Buat ngobatin kangen." Lean beringsut mendekat menyandarkan kepala di pundak Rein.