"Permisi, ya!"
Rein mengeratkan rangkulannya sedangkan kepalanya terus tertunduk. Dia sedang berusaha melewati kerumunan penonton yang memadati area parkir. Beberapa kali dia mendengar teriakan yang memanggil nama Lean dan dirinya. Namun, dia hanya menunduk dan terus memeluk Lean.
"Lean!"
"Terima kasih udah nonton." Lean mengangkat ibu jari, kemudian mengeratkan rangulannya di pundak Rein. Setelah sampai mobil, dia meminta Rein masuk lebih dulu. Barulah dia masuk dengan napas lega.
"Gara-gara lo ini." Rein melepas kaca matanya sambil merapikan rambut. "Lo, sih, tadi pakai ngasih tahu. Padahal sebelumnya nggak ada yang ngeh kalau itu gue."
Lean mengapit rahang Rein dan menggerakkan pelan. "Kan gue nggak bisa tahan diri, Sayang. Ini pertama kalinya lo datang ke konser gue."
"Ya tapi nggak harus gitu, dong!" Rein menatap ke arah jendela, melihat banyak penonton yang berjajar. "Tuh, mereka pada pasang kamera ke arah kita."
