Setelah bangun tidur, Rein selalu mengecek ponsel. Bibirnya tertekuk ke bawah saat tidak mendapati pesan dari Lean. Gadis itu meletakkan ponsel begitu saja kemudian menatap langit-langit kamar. Seminggu sudah Lean tidak intens lagi menghubunginya. Bukan ini yang dia harapkan. Dia hanya meminta sedikit jarak agar tidak merasa bosan. Namun, Lean justru seperti menghilang begitu saja.
Rein menoleh, menatap ponselnya yang jarang menampilkan nama Lean. Dia mengambil benda persegi panjang itu kemudian mencoba menghubungi Lean.
"Halo." Setelah dideringan ketiga Lean mengangkat panggilan itu.
"Kenapa jarang hubungin gue?" Rein mengubah posisinya menjadi duduk sambil menggaruk belakang tengkuk.
"Gue lagi ribet urus tour buat keluar kota."
"Jadi ribet, ya?" tanya Rein. "Sekarang gue ganggu lo?"