Rein dan Lean saling pandang. Merasa Erio ada ketertarikan ke Stevia. Rein kemudian berdeham dan menatap Erio. "Sekarang kesibukan kakak apa?" tanyanya untuk memancing ketertarikan Stevia.
Erio mengangkat telapak tangan menghadap ke atas. "Gini-gini, doang. Urus kafe, kalau senggang nge-band. Gitu doang."
"Kakak sekarang punya kafe?" Rein terlihat antusias. "Nggak kaget, sih, dulu Kak Erio sering banget nongkrong, dan tahu perkembangan bisnis kuliner."
"Ehm...." Lean berdeham, merasa Rein terlalu menunjukkan ketertarikan kepada Erio dan dia tidak suka melihat itu. "Makan dulu, Sayang," pintanya bertepatan dengan pelayan yang meletakkan pesanan mereka.
Rein mengambil lemon tea dan menyeruputnya pelan. Dia menyadari ada tatapan tajam dari Lean. Hanya saja dia pura-pura tidak tahu, agar rencananya tidak gagal. "Terus kafe kakak di mana?"
Erio tersenyum kecil. "Yang lo kunjungi waktu itu."