Tet...
Mendengar suara bel, Rein buru-buru turun ke lantai satu. Dia berlari menuju pintu dan membukanya. Seorang lelaki dengan jaket putih dengan kaca mata hitam tersenyum kepadanya. Rein menatap Lean yang tetap terlihat tampan, meski hari tengah malam dan lelaki itu pasti sangat kelelahan.
"Halo, Pacar!" Lean menunduk, mencium kedua pipi Rein bergantian. Dia melongok ke dalam, mendapati lampu ruang tengah telah padam. "Om sama tante udah tidur?"
"Udah." Rein berbalik dan duduk di sofa panjang. "Lo, sih, dateng jam sebelas. Tadi ngapain aja? Bukannya udah otw ke rumah, ya?"
Lean duduk di samping Rein, dan menyandarkan kepala di pundak gadis itu. "Lo kayaknya tahu makna otw itu apa."
"Belum siap-siap."
"Tuh, pinter." Lean menjawil hidung Rein dengan gemas. "Tadi gimana waktu ketemu Kak Stevia? Ada sesuatu?"
Rein memijit pelipis. "Kakak lo curigaan orangnya," jawabnya. "Lo juga nggak ngasih tahu gue. Hampir aja ketahuan."