Suara alarm masih belum berhenti sejak sepuluh menit yanh lalu namun hal itu tidak lantas membuat si penghuni kamar membuka kedua matanya, sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan beranjak dari sana. Mika sudah bangun, hanya saja dia tidak bersemangat untuk beraktifitas di hari minggu begini.
Melirik ke pintu balkon, pria itu kembali mendengkus. Sudah hampir satu minggu pintu balkon si tetangga tidak pernah terbuka. Tck, jangankan pintu, bahkan gorden jendelanya saja tidak pernah tersingkap.
Ando memang bajingan! umpat Mika dalam benaknya.
Dan sialnya itu sudah bukan hal baru. Sejak mereka masih remaja pun Ando sudah bersikap bajingan. Sok menjadi orang paling peduli dalam kehidupan Inggrid, sok jadi pahlawan untuk gadis itu.
"Kenapa Ando begitu membenciku?" gumamnya.
Mika memejamkan matanya kembali, seakan apa yang ia lakukan dapat membuatnya kembali menemukan kepingan puzzle yang hilang.