"Selamat siang Pak Mika, bagaimana dengan makan siang anda pagi ini?" sapa seseorang saat Mika sedang berdiri di depan pintu lift yang akan dinaikinya menuju lantai 4 di mana ruangannya berada.
Mika menoleh ke sisi kiri, di sana Metha masih menunggu jawaban. Mika menghela napas sebelum akhirnya ia hembuskan cukup keras. "Cukup buruk. Aku baru saja minum kopi rasa kenyataan pahit." jawabnya sebelum melenggang masuk ke dalam lift yang kemudian disusul oleh staffnya tersebut.
Metha menahan diri untuk tidak tersenyum, hatinya merasa melambung saat mengetahui sang atasan yang disukainya baru saja mengatakan kalau dia sedang patah hati.
"Putus cinta memang menyakitkan, tapi rasanya tidak akan bertahan lama." ucap Metha ingin terlihat bijak di depan pria yang disukainya.
Mika mengernyitkan kening.
Putus cinta?
Hah, yang benar saja!
