Sejak peristiwa itu,Kini Suci selalu menghindari pertemuannya dengan Riko.Sebab ada perasaan tersiksa di dalam hatinya kalau mengingat peristiwa tersebut.Dan kalau dia menemui lelaki itu,tentu mau tidak mau semua yang telah dilakukan lekaki itu akan menjadi ingatan segar di dalam benaknya.
Dan salah satu sebab dia menghindari Riko adalah,Karena luka hatinya.padahal sebagai seorang istri dia telah memohon dan mengalah.Namun suaminya tetap membeku dan diam seribu bahasa.
Suci menundukkan wajahnya.Ada bayangan buruk yang melintas dihadapannya.Dan dia tidak tahu mengapa bayangan demi bayangan yang menakutkan itu muncul di benaknya?.
Oo,tidak!.semoga tidak terjadi apapun dalam dirinya.Sebab dia tidak tahu harus bagaimana berkata terhadap keluarganya tentang semua yang di lakukan suaminya terhadapnya.
Dering telpon menyadarkan lamunan Suci di dalam kamar di rumah orang tuanya.yang sekarang ini jadi milik Wina.Maka semua bayangan itu lenyap.Suci segera mengangkatnya.
📱Assalamu'alaikum hallo? tanya Suci."Suci ,Mas ingin bertemu dengan Suci. kata suara dari sebrang.Dan Suci merasa kenal betul dengan suara tersebut.Ya itu suara suaminya.
📱Sayang, Suci Apakah kamu masih ada di situ?.tanya Riko lagi karena Suci hanya diam saja.
Suci memang hanya diam saja.Entah sudah berapa kali Riko selalu menelponnya karena dia selalu menghindar kalau lelaki itu menemuinya.
📱Ci.. Mas ingin berjumpa denganmu nanti pada jam makan siang.kata Riko lagi sedang Suci hanya diam saja.
Matanya yang nampak agak kuyu dan sayu memandang kosong di hadapannya.Suci sangat merindukan kedua putrinya.
📱Sayang kamu dengar Mas kan?. kata Riko lagi.Dan kemudian Suci meletakkan telpon itu di meja riasnya tanpa dia mengatakan sepatah katapun untuk memberi jawaban kepada Riko.
Ada bening yang mengembang di dalam kelopak mata yang indah itu.Namun Suci tidak mau mengeluarkannya.Ya Apa yang pantas dan perlu di tangisi? mungkin karena kekecewaannya yang dalam beberapa waktu ini di dapat dari suaminya.
"Suci...sebuah suara menyapa dengan pelan.Dan pintu itu terbuka dengan begitu pelannya.Tidak ada suara derit yang di dengar nya.
Suci mendongakkan wajahnya.Dan di dapatinya seraut wajah yang memang nampak begitu gagah dan tampan. itu adalah milik Tian.Lelaki yang telah memberikan perlindungan dan rasa aman.
Dan wajah cantik serta bersih itu terus menatap Tian.Ada bias pucat yang meronainya.
Ya sebab dia sangat tidak menginginkan bertemu dengan siapapun termasuk kakaknya ini.
" Boleh Mas duduk?tanya Tian dengan lembut.
"Mas ingin berbicara denganmu,ci...
Kata Tian langsung duduk di hadapan Suci.
" Masalah apa Mas?tanya Suci mencoba untuk bersikap sewajar mungkin.
Namun sebagai seorang yang sangat mencintai dan menyayangi adiknya.Tian tau betul saat ini tidak mungkin adiknya pergi dari rumah dengan membawa lutfan kalau tidak ada masalah besar.
"Bukan,ci...Masalah Riko.jawab Tian menatap wanita itu.
" Tidak ada yang perlu di bicarakan Mas.jawab Suci setegar mungkin.
"kamu tidak dapat mengingkari apa yang telah terjadi sama kaliankan ci...kata Tian.
Suci kamu tidak dapat menyembunyikannya di hadapanku.meskipun perkataanmu dapat membohongiku Namun pandangan matamu tidak akan pernah dapat mengelabuhi diriku,Suci.batin Tian.menatap wanita cantik yang hanya menundukkan wajahnya itu.
Tiba-tiba Suci merasakan perutnya kram.
Dan kepalanya terasa benar-benar pening.maka dia segera memijit keningnya dengan harapan agar peningnya itu cepat hilang.namun apa yang di harapkannya sama sekali tidak terkabul.Bahkan kepalanya semakin menjadi-jadi sakitnya.Dan perutnya ini,mengapa terasa sangat sakit.
" Ada apa,Suci?kamu sakit? tanya Tian yang merasa begitu khawatir melihat Wanita yang di cintainya ini nampak pucat pasi.Wajahnya yang semula begitu bersih kini nampak pucat kehijauan.
Karena sudah tidak tahan lagi tiba-tiba dia menggeletak pingsan.Kontan saja Tian menjadi bingung maka cepat-cepat dia segera meminta tolong istrinya dan semua orang yang ada di dalam rumah untuk membopong Suci menuju mobilnya.di larikannya wanita yang di sayanginya itu ke rumah sakit.Sebab dia tidak ingin terjadi sesuatu pada adiknya itu.
Setelah dokter melakukan pemeriksaan.tidak lama kemudian wanita itu dapat sadar kembali.Perlahan-lahan Suci membuka matanya yang pertama kali di lihatnya adalah sesosok tubuh tegap yang duduk di samping ranjang yang di tidurinya.
Dan kemudian dia sudah dapat mengenali siapa orang itu.namun dia masih tidak tahu dimana kini dirinya berada.
"Ooh.Syukurlah kamu sudah siuman kembali,Suci.kata Tian menggenggam dan kemudian dengarlah tangis Suci yang telah di tahannya sejak melihat wajah dingin kakaknya pertama kali.Lalu suci menceritakan segalanya yang terjadi.
" Apakah kamu menginginkan sesuatu,Suci?
Tanya Tian memegang pundak wanita tersebut.
"Mas Suci ingin pulang.Kata Suci lirih.
" Mas akan menanyakan dulu kepada dokter,ci.kamu disini saja sambil tiduran,di jaga oleh Anis dan Wina,sebab tubuhmu masih begitu lemah dan belum kuat sama sekali.kata lelaki itu membetulkan letak selimut Suci yang tersingkap dan sejenak kemudian Tian sudah keluar dari ruangan di mana Suci tinggal dengan dua orang yang di cinta dan di sayang Tian lainnya.
*----_ _ _ _----*
"Hai,siluman belut bodoh,sapa Tian
" Mas Tian.kata Riko dengan wajah kusut dan muka sedih juga takut.
"Katakan apa yang sebenarnya terjadi?
" Mas Riko tahu mas datang karena Suci telah kembali ke rumah orang tuanya hanya dengan lutfan.Bukankah Suci sudah bercerita pada mas.
"Kau fikir adikku akan mengadu.heh bodoh itulah kenapa aku datang mencarimu?
" Katakanlah sebelum aku murka.kata Tian yang mulai tersulut emosi melihat Riko seperti menantangnya.
"Mas namun katakan dulu bagaimana keadaan Suci dan putraku?
" Tidak,aku Tian tidak akan mengatakan apapun juga sebelum dapat apa yang aku ingin kan.Kau salah berurusan dengan orang.
"Baiklah jika kau tidak ingin mengatakan aku akan pergi.
" Baiklah Mas Riko akan mengatakannya.
Mas semua berawal dari setelah mengantarkan kakek dan nenek ke bandara untuk pulang dengan pesawat pribadi Riko.di mobil nenek terus meminta Riko untuk mengingat bagaimana tante meninggal.dia sangat menyesal.dan meminta Riko untuk tidak pernah kembali lagi ke sini sedang Suci sangat menyayangi keluarga di sini.lagian semenjak peristiwa itu Riko takut jika Suci sampai mengingat hal mengerikan itu.takut dia syok lagi.dari situ fikiran Riko kacau.Riko mulai kasar dan dingin pada Suci.hingga dua hari aku tetap mendiamkan Suci bahkan sedikit menjauh darinya.Suci sering melihat Riko tidur di sofa ruang tamu.bicara dengan Suci sangat dingin.Suci menangis meminta penjelasan dan terus bertanya tentang yang sebenarnya.hingga....
"Stop. kau memang belut gila.teganya kau buat adikku yang manis dan baik hati seperti tidak ada harganya.
" Kau cari mati?
"Bukan begitu Mas,Riko hanya takut Riko keterusan bicara dan Suci mengingat hal mengerikan itu maka dia dan kandungannya bisa berbahaya
" Cukup kata Tian tegas.
"Mari kau ikut denganku ke rumah sakit lihat apa yang telah kau perbuat dengan wanita yag lembut dan baik hati itu.
" Riko,Riko kau kan bisa berbohong sedikit demi kepentingan dan keamanan rumah tangga kalian.Kalau sudah begini apa kau tidak mencari mati namanya.Beruntung aku sudah mendengar setiap cerita kalian berdua.jadi aku bisa menyimpulkan sendiri.
"Maafkan Riko Mas.
Tidak lama kemudian mereka telah tiba di rumah sakit.Mereka masuk ke ruangan dimana Suci tidur dan berbaring.
Anis yang melihat suaminya membawa Riko datang jadi kesal.
Ada kegembiraan yang terbias di dalam wajah tampan Riko.
Tersirat sebuah penyesalan juga di matanya.Riko benar-benar bingung harus bagaimana menghadapi istrinya saat ini.
Jangan,jangan sampai mereka benar-benar bercerai.
Jika sampai bukan hanya mereka yang terluka tapi ketiga anak-anaknya juga akan terluka.
Apalagi ke dua putrinya sejak sang ibu pergi saat mereka tidur hingga saat ini terus bertanya kemana sang ibu pergi dan kenapa hanya lutfan yang di bawa.kenapa mereka tidak.
" Suci Jangan ceraikan Mas,Mas tidak sanggup hidup tanpamu.wajah yang tampan itu terlihat sangat prustasi,apa lagi melihat wanitanya pucat pasi.
Penderitaan apa yang telah dia berikan pada wanita yang telah memberikan segala-galanya,bahkan telah memberikan dia keturunan.
Benar kata Tian dia harusnya menabrakkan dirinya sendiri ke tembok agar mati.
Lalu wanita itu membuka matanya karena sebuah air mata jatuh ke pipinya.Dan mereka saling tatap lalu Riko mencium ke dua mata indah milik wanita itu.
Wanita itu tidak bergeming dia hanya mampu mengedipkan mata indah milik nya karena merasa heran.sejak kapan pula lelaki ini ada di ruangan dimana dia berada.
"Mas mana kedua putri kita?
" Mari ikut Mas pulang Suci.Mas janji akan selalu menyayangi Suci.kali ini Mas benar-benar dengan kata-kata Mas ci.