Wanita cantik bermata bulat seperti boneka itu menatap suaminya.Melihat istrinya begitu pucat dan lemah Riko menjadi semakin bersalah terhadap istrinya.Namun mampukah dia mengungkapkan sesuatu yang begitu menyakitkan hati itu?Tidak!Rasanya Riko tidak tega membuat ingatan mengerikan itu kembali.Dia sendiri saja rasanya ingin menghilangkan ingatan itu.Namun untuk terus menyimpannya sendiri?Oo,itu adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin dilakukannya.
Tiba-tiba ada bening yang bergulir begitu saja.Dan ada kebingungan yang semakin membuat Riko tidak tahu harus bagaimana dan apa yang harus dilakukannya.
Sekali lagi Riko mencoba untuk mempertimbangkan dan memikirkannya.Namun semua itu sama sekali tidak mendatangkan suatu hasil yang memuaskan hatinya.sebab jalan fikirannya buntu.Namun akankah semua ini akan seperti ini terus?Dan tidak ada jalan penyelesaian yang baik?Tidak!.
Dia sama sekali tidak menginginkan hal ini.Bagaimanapun dan apapun yang terjadi nantinya,dia harus mengungkapkan semua ini kepada istrinya.kalau tidak,berarti dia tetap membiarkan masalah bersarang di dalam rumah tangganya.
Dan itu sungguh menyebalkan,menggelisahkan dan juga meresahkan.maka setelah mempunyai keyakinan bahwa dia harus mengatakannya kepada Suci dia kembali bertanya kepada istrinya.
"Mari ikut Mas pulang Ci?.Mas janji akan selalu menyayangi Suci.kali ini Mas benar-benar dengan kata-kata Mas Suci.
Suci menatap kakak-kakaknya seakan meminta persetujuan.Tian mengangguk.
" Tunggu hasil pemeriksaan dokter.kata Anis sewot.
Pandu masuk dengan dokter cantik.
"Suci sudah boleh pulang asal jangan banyak fikiran.kata dokter cantik tersebut.Sedang Pandu hanya tersenyum.
" Kondisi Suci hanya terlalu setres dan terlalu banyak fikiran.Asal tidak ada darah itu tidak berbahaya bagi ibu dan anaknya.
Mendengar itu sekali lagi ada penyesalan yang menyeruak begitu dalam di hatinya Riko.Namun Riko sadar kalau penyesalan itu sudah tidak ada gunanya sama sekali.sebab penyesalan itu sudah terlambat untuk di rasakannya.kini dia hanya bisa memperbaiki semuanya.Dan segalanya.
"Hari ini juga Suci sudah di perkenankan untuk meninggalkan rumah sakit ini.karena memang keadaannya sudah membaik.kata dokter Pandu suaminya sahabat Suci.direktur perusahaan cabang di kota N ini Yulia.
Dan wanita cantik bermata bening seperti lautan itu tidak menolak saat Riko ingin membawanya pulang.Riko menggenggam jemari lentik tangan Suci yang kemudian masuk ke dalam mobil BMW warna hitam metalik itu.
Riko kemudian menjalankan mobilnya kembali kerumah mereka.Di jalan Riko mengatakan semua kegelisahannya hingga akhirnya dia mendiamkan istrinya.
Setelah mendengar cerita Riko Suci jadi semakin merasa bersalah hingga air matanya semakin deras tapi dia berlanjut berkata.
" Maafkan Suci Mas,karena ketidak tahuan Suci,Suci jadi salah faham,dan jadi pemarah.
Dan maafkan Mas Tian juga Mas.kata Suci sambil terisak.Riko mengambil tangan Suci dan menggenggamnya erat.
"Mas mengerti ci,lagian semua telah berlalu.keluarga Mas sudah tercerai berai dari awal sebelum Mas menikah dengan kamu sayang.sekarang kalau semakin parah itu seperti menunggu bom waktu saja sayang.Kata Riko berkata setegar mungkin.
" Mas, Suci dan Mas akan jadi suami istri seumur hidup dan takkan pernah terpisah.Suci berjanji.Mas mulai sekarang kita harus saling terbuka.Jadi jika ada apa-apa sebaiknya kita saling jujur agar tidak ada lagi yang terluka dan saling salah faham.
Riko merasa beruntung memiliki istri yang begitu pengertian sekaligus begitu baik.istrinya ini bukan hanya baik di luar tapi juga baik di dalam.begitu juga cantik di luar juga cantik di dalam seumpama berlian💎.
Riko menepikan mobilnya sebentar.Setelah mendengar kata-kata Suci.Riko membawa tubuh istrinya ke dalam pelukannya yang nyaman dan aman.
"Mas kita jemput lutfan dulu Ya.Kata Suci saat teringat putranya.
" Tidak perlu sayang,karena lutfan telah datang dengan Mba Anis dan Mba Wina beserta suami mereka.
"Ci Mba Wina dan Mba Anis sepertinya sangat marah dengan Mas karena membiarkan Suci pulang ke rumah Mba Wina sendiri tanpa Mas,jadi Mba Anis dan Mas Tian akan tinggal lagi dengan kita.itu atas permintaan Mba Anis dan Mba Wina.
" Mas si buat kecewa mereka dan Suci.kata Suci jujur dan itu membuat Riko terhenyak.Dia lupa bahwa sorot mata istrinya sorot mata kecewa.
"Suci Mas tidak bisa janji tidak akan membuat Suci nangis dan kecewa tapi Mas janji akan selalu membahagiakan Suci dan slalu ada untuk Suci.
" Suci senang dengarnya Mas.Kata Suci sambil bergelayut di lengan suaminya.
"Mas Maaf karena Suci tidak pernah bisa melihat Mas sedih,jadi jangan pernah lagi bersedih di sini ada Suci,ada Mas Tian ada keluarga Suci.kami akan selalu ada untuk Mas.Kata Suci sambil Menelangkupkan wajahnya di dada bidang suaminya.
Oh istriku kenapa aku tak pernah melihat kesedihanmu yang terpampang jelas di raut wajah cantikmu.apakah aku suami yang sangat berdosa ya Allah.karena lupa akan tugasku sebagai seorang suami dalam beberapa hari ini.bahkan membuat kesedihan di wajah istriku.
Pantaslah rumah kami selalu seperti di neraka selama beberapa hari ini.Ini karena Tiada canda tawa istriku di dalamnya.yang ada hanya kesedihan mendalam karenaku.
Suami bodoh sepertiku ini harusnya banyak belajar lagi.Batin Riko
Lalu
Tiba-tiba Riko meraup bibir ikal istrinya dan melumat nya dia sangat merindukan kehangatan itu selama istrinya pergi.
Sesampainya di rumah mereka.Suci menghela napas panjang.panjang sekali.Di baliknya tubuhnya dan di hempaskan di atas pembaringan.ia menangis tersedu-sedu menyesali semua yang telah terjadi dan tidak mampu di elakkannya.Kenyataan itu sangat pahit.
" Ci,Sayang kamu kenapa? Apa yang sakit? tanya Riko lembut. Suci menahan dirinya untuk tidak menangis di hadapan lelaki itu.Semakin lama mereka mengarungi rumah tangga jangankan jiwa dan raganya yang telah dia berikan kini jika suaminya memintanya untuk mati saat ini juga dia rela.Cintanya untuk suaminya begitu dalam.
"Suci...
" Suci tidak Apa-apa Mas,Suci hanya ingin istirahat saja Mas.
"Baiklah sayang Mas,tidak akan mengganggu kamu istirahatlah.Riko keluar dari kamar mereka.
Namun Riko masuk lagi dengan membawa tablet kantor.dia sibuk dengan itu.
Sayang boleh Mas tidak mematikan lampu.karena Mas akan baca laporan sebentar.
" Boleh Mas.Lalu Suci miring menghadap suaminya.Suci melihat jelas wajah suaminya,matanya yang bulat,hidung yang mancung,garis-garis wajah yang begitu kuat.
Deg! Jantung Suci berdegup keras ketika ekor mata suaminya mengintai wajahnya.Suci di pergokinya sedang meliriknya.
"Belum ngantuk sayang,Tanya Riko sekilas.
Saat tangan Riko terulur mendekap tubuh Suci,di sadarilah maksud sebenarnya laki-laki itu menanyakan keadaannya.
Suci disergap ketegangan luar biasa saat bibirnya bersatu dengan suaminya dengan gejolak yang meluap-luap.
Untuk pertama kalinya Suci takut di sentuh suaminya.Dia takut suaminya khilaf dan melukai anak mereka yang berada di kandungannya.
"Ohh,Mas!Suci memekik keras,pekikan yang berada kesannya bila ia menikmati sentuhan suaminya.Riko terkejut melihat istri begitu ketakutan.padahal suaminya baru saja menyusupkan tangannya ke dalam gaun tidurnya.
" Ada apa sayang,kenapa kamu ketakutan.Tanya Riko terheran-heran karena tak biasanya istrinya seperti itu.
"Bukan begitu Mas,kandungan Suci mulai memasuki semester akhir,Suci takut kita melukai anak kita.Mendengar penjelasan istrinya Riko mengatakan kita lakukan pelan-pelan sayang.Bagaimana bisa mangsanya mencoba berdiskusi dulu dengan Harimau yang telah kelaparan dari gurun.setelah memasuki hutan.apalagi kini mangsanya telah menggodanya dengan terang-terangan dengan menatap dan membelai wajahnya.
Riko mulai mencium bibir ikal istrinya,dia memainkan lidahnya di dalam mulut istrinya.hingga nafsu menguasai mereka berdua.Riko dan Suci terus meracau.merasakan kenikmatan yang selama beberapa hari tidak mereka rasakan.Riko kembali mendapatkan kehangatan tubuh istrinya.lalu dia menyeka keringat di dahi istrinya sambil memacu tubuhnya dengan kelembutan karena takut melukai anak mereka.
Namun itu memberikan sensasi berbeda bagi mereka berdua setelah satu ronde mereka selesai Suci tertidur kelelahan.
Suci tidur tanpa sehelai benangpun tubuh nya sama dengan tubuh suaminya hanya tertutup selimut.
Tiba-tiba Riko kembali menggerayangi tubuh Suci.
Suci dengan cepat membuka matanya di kala ada benda yang masuk dalam dirinya lagi.
" Ohhhh,sayang Maaf Mas tidak bis,bisa bila tanpa kamu Suci.....Racau Riko yang mulai terbang.
Suci hanya tersenyum sambil menikmati keindahan yang di berikan suaminya.
"Mas Suci sungguh lelah kata Suci setelah mereka selesai.tubuh Riko masih di dalam belum di cabut.
Suci membalikkan tubuhnya dan menghadap suaminya
" kali ini Mas sudah memikirkan nama untuk mereka ini.kata Suci sambil membawa tangan Riko ke atas perutnya.
Tiba-tiba tangan Riko di tendang seolah bayi mereka mengucapkan kami baik-baik saja daddy.
"Ohh mereka menendang,Sayang apa itu sakit?
" tidak Mas.
Senyuman di wajah istrinya benar-benar memabukkan Riko