Chapter 60 - LAGI.

Sejak kepergian Orang tua Suci kesedihan selalu melanda Suci.Ya walau Riko di sisinya Suci tetap merasa ada yang hilang dari hidupnya.

Hari itu Riko berangkat kerja ke kantor dan karena suasana hati Suci masih berduka Riko tak ingin berlama-lama meninggalkan istri tercintanya.

Ingatan Suci pun melayang mengingat masa-masa indah dan bahagianya bersama dengan orang tuanya dan Rama.Dan selama dua minggu ini,Semenjak orang tuanya pergi,Suci sering mendatangi tempat-tempat di mana dulu dia dan orang tuanya beserta Rama bersama seorang diri.Lalu di tempat itu,dia akan duduk seorang diri,sambil membayangkan saat bersama-sama mereka.

Semua kejadian indah yang dia alami bersamaan mereka,memang tak pernah hilang dari ingatannya.Apalagi di saat sepertinya ini,saat kerinduannya pada mereka begitu mengharu biru.

Namun ada satu kejadian yang sangat berkesan sekali baginya.Yaitu ketika pertama kali Rama mengatakan akan menikahinya di depan orang tuanya di rumah mereka di ruang keluarga.

Mulanya baik Rama ataupun Suci biasa saja,duduk berdampingan.Namun ketika orang tuanya Suci bertanya tentang perasaan Rama pada Suci,perlahan namun pasti baik Rama maupun Suci sama-sama menengokkan kepala mereka.sehingga akhirnya satu sama lain berpandangan. lalu Rama menggenggam jari jemari tangan Suci.Sucipun membalasnya.Begitu juga saat jari jemari Rama meremas jemarinya karena gugup,Suci pun membalasnya dan tersenyum menenangkannya.Setelah itu dengan sekali tarikan nafas Rama melamar Suci di depan orang tuanya Suci dan saat itu belum sempat di jawab orang tuanya Suci karena tanpa ada orang tuanya Rama.

Waktu berlalu tanpa Terasa sudah setahun lamanya orang tuanya Suci pergi.semua ini membuat Suci kian bertambah sedih.Dan kembali menjadi pemurung dan senantiasa suka menyendiri.

Janji tinggallah janji.Setelah Rama melamar di malam itu,Rama pamit pada Suci untuk pergi terlebih dahulu dan menunggunya di sana sambil terus berdoa tentang ke bahagian Suci.Hingga akhirnya Suci melepaskan kepergian Rama dengan ikhlas,meski hatinya tetap menyimpan kesedihan.

Lemas lunglai terasa sekujur tubuh Suci setelah mengingat semua itu.

Saat malam Suci sedang sibuk merapikan pakaian yang harus di pakai suaminya besok pagi untuk bekerja.kini mereka telah pindah ke negara i.Si kembar kini telah berusia setahun enam bulan.

Suci merasa Ada yang tidak biasa pada dirinya sendiri namun tidak begitu dia fikirkan.

Suci begitu tekun mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga yang sudah menjadi kebiasaannya walau ada yang membantunya tapi dia memang tidak mau mengecewakan suaminya yang telah memberikan nafkah padanya.Semuanya harus baik dan memuaskan kalau sampai mengecewakan,tentu dia sendiri akan merasakan kekecewaan itu.

"Miss.... panggil seorang asisten rumah tangganya itu.

" Ya Mba.jawab Suci menatap wanita yang lebih tua dua tahun darinya itu.

"bisa Mba bantu?,tanya wanita itu sambil menatap Suci yang keliatan pucat pasi.

"Tidak apa-apa Mba saya bisa sendiri.Namun saya minta tolong katakan pada suami saya,saya akan keluar.kata Suci lagi sambil menyeka keringat dingin di keningnya.

" melihat keadaan Suci yang seperti itu,wanita tersebut segera keluar untuk menemui Riko.Dan kemudian mengatakan kalau Suci akan keluar.

"Ya sudah Mba?lalu lelaki tampan dan gagah itu berjalan menghampiri istrinya.

Suci hanya menyandarkan dirinya di kursi.

kepalanya tiba-tiba saja merasa sangat pusing.

" Sayang,apa yang terjadi pada dirimu?,tanya lelaki itu sambil menghampiri Suci.Dan kemudian memeluknya.Suci hanya diam saja.Dia pingsan.maka tanpa memperdulikan sekelilingnya,Riko membopong tubuh semampai itu untuk di larikannya ke rumah sakit.

"Apa yang terjadi,Dok? tanya Riko kepada seorang dokter yang baru saja memeriksa Suci.Namun dokter itu hanya diam sambil menjabat tangannya.

" Apakah anda adalah suaminya?tanya dokter itu kepada Riko Dan secara spontan laki-laki muda itu menganggukkan kepalanya dengan mantap.Sebab mungkin dengan cara seperti itulah dia akan mengerti yang terjadi sesungguhnya pada istrinya.

"Istri saudara hamil.Selamat.... usia kandungannya sudah berjalan dua minggu.itu sebabnya dia pingsan hal ini biasa saudara tidak perlu khawatir.sebaiknya istri anda di USG agar melihat kondisi si buah hati?,kata dokter itu tenang.

Riko hanya terperangah kaget.Oo...

anaknya baru berusia satu tahun enam bulan kini akan memiliki adik.rasanya dia tidak dapat menerima itu,namun apa yang dapat di lakukannya?Dia dapat kepercayaan lagi dari Allah.

Hari ketiga Suci di rumah sakit kini saatnya pemeriksaan bayinya karena kondisinya sudah mulai membaik.USG mulai di lakukan terlihatlah ada tiga calon bayi lagi.

" Selamat pak buk bayi kalian kembar tiga.

"Haaa... Apa..... Lagi.... kata Riko.dia meloncat bahagia.

" Ya Allah Terima kasih kata Suci bahagia.

Diliputi rasa kebahagiaan dan haru Suci memeluk suaminya.Tiada yang menyangka akan secepat ini apa lagi dia dapat tiga lagi.

"Dengan cintalah kita bisa mengatasi semua cobaan dan masalah sekarang Allah memberikan kita kebahagiaan lagi.kata Riko

******

Tidak berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya.para penghuni rumah itu pun melakukan aktivitas rutin.Mulai dari mandi,sarapan bersama dan Riko mempersiapkan segala sesuatu sebelum pergi ke kantor.

" Mas pergi,sayang.kata Riko seraya bangkit.suci menggumam tak jelas.

Para ART itu agak terkesiap melihat Adegan selanjutnya dimana yang laki-laki membungkuk dan mengecup pipi dan bibir istrinya di hadapan mereka.

Suci juga tercengang kepergian Riko di ikuti dengan pandangan matanya.

"Miss sudah memberitahu hal ini pada keluarga miss?.Tanya bibinya yang di atas dua tahun yang sangat akrab dengan Suci tak sabar.

Suaranya amat pelan sebab ia kuatir terdengar Riko meski sudah meninggalkan ruang makan.

" belum Mba saya fikir baik saya bicara dengan Mas Tian.

"kakaknya miss maksudnya?

" Ya Mba.benar.Mba saya perlu bantuan Mba,Mba bisakan sepulang dari mini market belikan saya nenas di dekat sana.tapi jangan dari mini market?.

"Ya miss,jawab wanita itu menganggukkan kepalanya.

"Saya akan bicara dengan Mas Tian Mudah-mudahan saja dia tidak terkejut mendengar tiga lagi,ucap Suci dengan pandangan menerawang.

" Oke miss saya pergi.miss saya akan cepat kembali.miss tunggu saja buah itu sambil bicarakan hal itu pada keluarga miss.kata pembantunya berpamitan.

Suci menganggukan kepalanya.

📱Bagaimana kabarnya Mas,disana?

📱Assalamu'alaikum,kata Tian.

📱Apa suamimu tidak mengajari sopan santun.Apa di sana kau telah melupakan tata krama dan sopan santun yang di ajarkan oleh orang tuamu.

📱Waalaikumsalam Mas,Maaf Mas,ini hanya karena Suci terlalu bahagia Mas.

📱sebahagia apapun jangan pernah lupa sama Allah dan tata krama yang di ajarkan oleh orang tuamu Suci.

📱Baiklah Mas.

📱Ohh Iya Suci kabar Mas baik,Dan kini kami semua sedang berkumpul,Oh ya Benar kamu serahkan Rumah orang tuamu pada Wina kakakmu?sekarang di tempati oleh keluarga kecilnya dik.

📱Ya Mas Suci tak ingin rumah itu jadi rebutan kami,dan kami memutuskan mba Wina yang menempati karena mereka masi menumpang di rumah mertua Mba Wina.

📱Mas lagian Suci sudah punya rumah di kota N dan rumah itu juga sudah cukup menampung Suci dan anak-anak Suci.

Mas Suci ingin video call boleh karena pas sekali sedang berkumpul di sana.

💻Oke,Assalamu'alaikum dik,kata Tian begitu wajah imut dan cantik adiknya terlihat di layar laptopnya begitu panggilan telepon berubah menjadi video call.

📱Waalaikumsalam Mas.Suci tetap menggunakan henpon selulernya.

💻Suci Assalamualaikum,kami kangen padamu.... teriak keluarganya Suci dari layar yang di tatap Suci.

📱Waalaikumsalam semua....

oh iya Suci punya kabar gembira untuk kalian semua.

💻Apa itu Suci?jawab pamannya.

📱Paman lihat ini,Suci menunjukkan gambar hasil USG.Mereka semua yang melihat gambar yang di tunjukkan oleh Suci terkejut dan bahagia.

💻Lagi jawab mereka semua.

💻Eh tunggu kata Tian itu kembarkan saat Tian merampas laptopnya dan membawanya ke ruang kerjanya.

Lalu semua orang yang di tinggal Tian berteriak kesal.

📱Ya lagi jawab Suci dengan senyuman bahagia.

💻Berapa kali ini?tanya Tian

📱Tiga lagi Mas.

💻Apa tiga lagi jawab mereka serempak yang Tian tak tau ternyata keluarganya telah ikut masuk ke ruang kerjanya.Tian kian melotot melihat seluruh keluarganya ada di ruang kerjanya.

Tapi apalah daya mereka memang harus melakukan itu karena ulah Tian sendiri.

📱Ya semua ini tiga lagi dan kini Mas Riko menjaganya lebih intens dan posesif.dia tak ingin Suci ataupun anak-anaknya terluka.Bahkan makanan Suci di atur olehnya dan itupun hanya yang bergizi semua Suci tidak boleh makan makanan sembarangan.Hmmm Suci sedikit mengeluh

Ternyata Riko ada di belakangnya dan telah memberikan isyarat pada keluarga Suci untuk tutup mulut.

📱Mas Suci ingin makan bakso tapi tidak di perbolehkan.Dan ternyata Mas Riko memasak bakso dan Suci sangat terharu.tutur Suci bercerita.

Keluarga Suci bahagia sekali dan mereka saling berpelukan dan mengucapkan Alhamdulilah.