Satu persatu kancing kemeja itu terpasang. Tangan Ellina terus bergerak kebawah dan rona merah itu semakin jelas di wajahnya. Tangannya jelas tanpa sadar menyentuh kulit perut Kenzie saat memasangkan kancing-kancing tesebut. Dia sangat malu juga merasakan darahnya bergejolak. Dia hanya diam tapi tatapan matanya jelas menikmati pandangan indah tersebut. Dalam kehidupan yang dulu, dia tak memiliki kesempatan ini sama sekali. Tapi kehidupan kali ini, semua seakan berbalik. Sepertinya takdir benar-benar mempermainkan mereka. Dan dia mulai hanyut dengan permainan ini. "Berapa lama lagi?" tegur Kenzie manahan dirinya. Dia jelas merasakan kulitnya menegang saat tangan halus itu menyapu kulitnya lembut. Dan seperti menikmati, gadis cantik di hadapannya itu menghentikan tangannya tepat di otot perutnya.