Begitu sampai di villa kakeknya Shasha dan Edo di hadang oleh Regina yang baru datang dari Singapura ingin menemui ibunya Maya. Maya belum pulang dari taman Cerdas. Maya masih asyik disana bersama ibu-ibu penggemarnya.
Regina melotot kearah Shasha, tetapi tersenyum manis kearah Edo.
""Bikinkan kami minum", kata Regina ke Shasha. Regina berfikiran kalau Shasha adalah pembantu di rumah itu. Shasha bengong. Regina sedikit kesal melihatnya, tapi karena ada Edo, ia menjaga sikapnya bertampang manis di depan Edo, cowok idolanya. Sudah lama ia merindukan Edo. Eh malah ketemu disini. Regina melirik Shasha yang masih bengong. Dengan bibir pinknya ia memberi isyarat Shasha masuk. Ia tak ingin terganggu dengan kehadiran Shasha. Ia ingin berduaan dengan Edo. " Kak Edo apa kabar, lama ga ketemu yaaah!" Regina bersikap manis manja kepada Edo setelah Shasha pergi.
"Baik, kamu gimana, ku dengar kamu pindah sekolah, ya?"Regina suka, Fdo perhatian gitu. Rasanya berbunga-bunga di hatinya. Rasa bahagia terpancar di matanya. Rindunya terobati hari ini. Minuman dingin datang, bukan Shasha yang membawanya, tapi Jang Upin, pembantu setia kakek. "Shashanya mana?" Regina tak suka, Shasha bertingkah amat. "Neng Shasha di kamar ketemu Nyonya besar", Jang Upin berlalu. Nyonya besar? Nyonya besar siapa? Bukannya ibunya ga ads di rumah? Regina bingung. Regina tidak tahu, kalau Shasha disini bersama nenek Maimunah, pedagang nasi kuning langganan Regina. Ia jadi iri, Shasha fun banget di rumah ini. Jadi pembantu aja dia sudah istimewa begini, masuk rumah tanpa di tanya-tanya satpam, Regina malah di suruh membuka tas ketika masuk. Tunggu saja nanti kalau ibunya datang pasti semuanya berubah. Ia ingin memecat Shasha dari kerjaannya disini. Sekarang dia harus menahan diri, ada Edo cowok ganteng super imut, Edo sangat tampan dengan wajah blasteran Jerman gini, ia tampak bersinar diantara cowok teman sekelasnya. Andai Edo jadi pacarnya. Pasti banyak yang iri, terutama Shasha, cewek gembel itu. Regina tidak tahu perkembangan terbaru di Indonesia. Dia tidak tahu, kalau cewek gembel yang dia maksud adalah putri walikota. Banyak kejutan yang tak sanggup Regina terima nantinya.
"Oya Regina, bagaimana sekolahmu?" Edo memecahkan khayalan Regina. "Oh iya...sudah lulus kak, aku mau daftar kuliah kak!" Regina semangat.
"Kuliah dimana?" Edo meminum es jeruk miliknya. Dia sangat haus. Edo berfikir Regina sudah tahu kalau Shasha saudara tirinya. Kenyataannya Regina tidak tahu malah. Jadi dia tak ingin bertanya ke Regina. Edo tidak tahu yang sebenarnya , seandainya Regina tahu hal ini, dia tidak sudi berbagi ibu dengan Shasha. Kenyataan nanti bakal menyakitkan bagi Regina. Kejutan yang diketahuinya hari ini bakal membuatnya shock.
Jang Upin kembali. "Mas Edo, diminta ke taman belakang sama Non, mari saya antar!" Edo berdiri mengiringi langkah Jang Upin meninggalkan Regina, giliran Regina yang bengong. Siapa Non yang dimaksud Jang Upin. Non adalah nama panggilan Shasha sejak kecil. Edo tahu itu.
Regina gelisah, untunglah ibunya sudah datang. Maya terkejut campur senang, anak manjanya sudah datang. Mereka berpelukan. Maya mengajak Regina ke kamarnya. Regina melupakan Edo. Ia terlalu sibuk membongkar tas bagnya.