Chereads / Shasha Gadis Pendorong Gerobak / Chapter 38 - Rencana Balas Dendam

Chapter 38 - Rencana Balas Dendam

"Mami kenapa Shasha ada disini?" Regina menunjukkan mimik wajah tak suka. Shasha mengganggu pemandangan di depannya. Apalagi tadi dia datang bersama Edo dan terlihat sangat akrab, hati Regina dipenuhi rasa cemburu. Shasha tidak sulit dengan Edo, sedang dia harus menggunakan segala daya upaya untuk mendekatinya. Gadis kumuh itu harusnya segera pergi dari tempat ini. Mengganggu saja. Regina jengkel. Maya dapat membaca raut wajah Regina, anak ini harus mengetahui yang sebenarnya. Maya memegang kedua tangan gadis manja itu.

Regina, mami sayang banget denganmu!" Regina terenyuh dengan ungkapan Maya. Di dunia ini hanya Maya yang menyayangi dengan tulus, tidak papinya, tidak pula wanita itu, Sofia yang mengaku ibu kandungnya. Sungguh tidak tahu malu, Regina tidak akan mengakuinya sebagai ibu kandungnya. Bukankah sejak baru lahir Regina sudah menjualnya dengan sejumlah dollar? Bayinya bahkan belum diberi nama ketika di jual. Bahkan setitik air susu pun tidak diberikannya. Dan dia hanya memikirkan kesenangan dirinya sendiri, dan mengabaikannya. Yang ada di otaknya hanya obsesi menjadi artis terkenal. Seandainya bukan Maya yang mengadopsinya, mungkin dia sudah berakhir di panti asuhan atau tempat sampah. Mengerikan ibu kandungnya tidak menginginkan kelahirannya.

Maya mengusap rambut panjang Regina dengan lembut. Sejak bayi Regina tumbuh dengan sakit-sakitkan. Maya mengorbankan hati nuraninya tidak mengasuh anak kandungnya sendiri, dia memilih merawat Regina demi cintanya ke Ryan. Mata mengusap air mata Regina. Anak ini adalah korban ambisi orang tuanya. Sedang Shasha korban ambisinya.

Regina mengeluarkan jam tangan cantik di tasnya, "Mi...jam tangan ini bukan asli...tapi KW super. Ku beli dengan uang tabunganku. Selama disana aku kerja paruh waktu, melatih teman-temanku dance...nih untuk mami...!" Regina memang mempunyai banyak bakat seni. Maya menerima pemberian Regina dengan terharu. Anak ini mengerti cara menyenangkan hatinya. Dengan bekerja paruh waktu, Regina sudah belajar menghilangkan sifat sombongnya.

Regina ingin mengeluarkan satu kotak jam tangan pria untuk papinya, tapi tak jadi. Papinya di penjara. Regina kecewa dengan kenyataan itu. Papinya memang kelewatan. Dia punya banyak reputasi buruk dengan berbagai artis yang diorbitkannya. Mungkin dia punya saudara lain entah dimana. Regina tak ingin mengasihani papinya di penjara. Kesalahan papi sudah cukup banyak. Selama ini mami tutup mata dengan kelakuannya yang suka selingkuh, bahkan papi poya-poya dengan uang mami. Biar papi di penjara yang lama. Supaya dia bertobat. Kalau tidak Maya, maminya tetap jadi sapi perahannya.

"Regina mami ingin cerita banyak padamu, tapi sekarang sudah waktunya makan malam, kakek Isaac tidak suka ada yang terlambat ke meja makan. Tapi ingat kamu tidak boleh bicara sepatah katapun sebelum di tanya, oke!" Regina mengangguk mengerti. Ia mengabaikan rasa cemburunya ke Shasha. Punya kakek kaya raya seperti kakek Isaac sesuatu yang luar biasa. Regina tersenyum bahagia. Banyak kejutan di meja makan. Regina tidak tahu apa yang dihadapinya nanti.

Sementara di penjara, Ryan mempunyai rencana keji bila sudah bebas kelak. Kurang lebih 9 bulan lagi. Dia ingin balas dendam ke Maya. Maya Agustin tunggulah kamu jangan senang-senang dulu! Ryan mengancam Maya dalam hati. Dirinya tidak bahagia disini. Siapa yang bahagia terkurung seperti ini. Regina belum pernah menengoknya. Kemana anak itu?Hanya Sofia. Sofia tetap setia dengannya. Berada di penjara Ryan tidak jadi miskin. Seandainya tidak punya uang banyak dia tidak akan mendapat tempat yang layak disini. Orang-orang di penjara ini lumayan bisa dikendalikannya. Dengan uang tentu saja. Ryan menghabiskan waktu disini dengan berolahraga dan menciptakan banyak lagu. Lagu ciptaannya masih laku di jual. Sofia cukup beruntung. Dengan lagu ciptaan Ryan, dia lumayan bisa membuat single lagu terbaru. Meskipun hanya lewat media You tube dan video seadanya. Ryan dan Sofia mendapat keuntungan yang tidak sedikit dari itu.

Di lain pihak Kakek Isaac sudah menyiapkan strategi menghadapi kemungkinan rencana balas dendam dari Ryan. Pria itu tidak bisa di anggap enteng. Kakek Isaac bahkan sudah tahu kapan dia akan di bebaskan. Ada banyak mata-matanya di penjara. Sejauh ini belum ada gerakan Ryan yang berarti. Tetapi Dia cukup waspada dan hati-hati. Pria itu pasti punya rencana yang tersembunyi.