Tasya sengaja membiarkan Haris di antar ke kamarnya oleh penjaga hotel. Agar wanita yang bersama dengan Haris tidak cemburu apalagi marah, jika melihat dirinyalah yang membawa lelaki itu pulang.
Wanita itu meneguk air minum yang baru saja dia beli. Meminumnya hingga sampai bersisa setengah botol. Pikirannya melayang, terbayang akan wajah Rama. Untuk beberapa saat Tasya membiarkan otaknya bersantai sejenak. Tetapi setelah itu, Tasya kembali mengatur strategi untuk esok hari, sebelum dirinya meninggalkan kota ini.
Bukan strategi untuk memikat Haris lagi, melainkan strategi untuk mencari tahu wanita yang sedang bersama lelaki itu. Sebab berulang kali Tasya merasa jika wanita itu sungguh mengganggu pikirannya.
Tiba-tiba saja ponsel Tasya berdering. Sebuah panggilan telepon yang ternyata dari Reyhan. Wanita itu berdecak sebal sebelum akhirnya menerima telepon itu.
"Hallo?" sahut Tasya malas-malasan.