Tasya ikut menghela napasnya, lalu berbaring di atas tempat tidur yang berbalut dengan sprei serba putih dalam sebuah kamar hotel. Kamar itu juga Reyhan yang memesankan untuknya. Anggap saja sebagai sebuah reward untuk Tasya karena sudah menerima tawaran kerjasama dengannya, begitu pikir Reyhan.
"Oh iya! Elu kok nggak bilang kalau itu cowok ke sini bawa cewek lain? Kalo gitu malah bikin gue tambah susah dong deketin dia?" Tasya kembali sewot setelah ingat jika lelaki yang menjadi targetnya itu ternyata juga tidak sendiri ke kota ini.
Reyhan yang masih menempelkan ponselnya di telinga spontan terkejut mendengar hal itu. Sebab setahu dirinya, Haris tidak sedang memiliki pasangan atau hubungan apa-apa dengan wanita mana pun. Oleh karena itulah, dia meminta Tasya untuk menggoda temannya itu.
"Cewek? Perasaan Haris nggak punya pacar deh!" aku Reyhan sambil berpikir keras. Mencoba mengingat-ingat kembali jika Haris memang tidak memiliki seorang pacar.
